Share

122–Home Sweet Home

Mataku terbuka perlahan ketika merasakan usapan lembut di pipi. Mas William tersenyum dengan Hafsha yang tertidur di pangkuannya.

"Sudah sampai, Mas?"

Mas William mengangguk. "Ayo turun."

Mama dan Papa mendekat ke mobil kami. Mengambil alih menggendong Hafsha karena Mas William harus membantuku turun.

"Enggak mau, Mas. Enggak usah digendong," tolakku saat hendak dibopongnya.

"Kenapa?"

"Aku mau jalan saja. Kan, dokter juga menyarankan kalau aku harus sering latihan."

"Iya memang. Tapi ini sudah larut malam. Kamu capek."

"Aku masih kuat, Mas."

Mas William menghela napas pelan, lalu merangkulku.

"Ya sudah ayo. Tapi pelan-pelan." Mas William mulai memapahku menyusul Mama Papa yang sudah masuk lebih dulu.

"Permisi, Pak." Pak Agung–salah satu sopir pribadi keluarganya menghampiri kami yang sudah sampai di pintu. "Barang-barangnya mau disimpan di mana?"

"Oh, letakkan di ruang keluarga dulu saja. Biar besok saya yang rapikan."

"Baik, Pak." Pak Agung mengangguk, lalu kembali ke mobil.

"Mamaa!"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Wahyu Wijayati
up-nya dikit amat thor bikin ngk sabar baca kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Diana Chaniago
dari awal baca ceritanya bagus klu cerita yg lain udah bosan bacanya klu udah mau tamat tapi yg ini gk, slalu ku tunggu upnya thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status