Share

BAB 4 : Rindu Mommy

Selama perjalanan pulang dari rumah sakit Vio lebih banyak diam. Biasanya dia akan menceritakan semua hal yang terjadi seharian penuh pada daddy nya. Tapi kali ini otak kecilnya terlalu sibuk dengan pemikirannya sendiri, bayang-bayang perempuan yang dia temui di rumah sakit terus berputar di kepalanya. Entah kenapa Vio merasa sangat sedih dan simpati kepada orang itu padahal dia tidak kenal sama sekali, bahkan namanya pun dia tidak tahu.

"Vio lupa menanyakan nama tante itu." Elviola menghela nafas panjang dan untuk satu alasan yang tidak diketahui dia tiba-tiba merasa sedih.

Phillip yang sejak tadi memperhatikan tingkah anaknya tentu saja menyadari bahwa ada yang salah dengan anaknya itu. Vio tidak biasanya diam dan melamun saat bersamanya kecuali jika anak itu sedang merajuk. Tapi kali ini Phillip yakin jika Vio tidak sedang merajuk melainkan sedang memikirkan sesuatu yang entah apa. Tidak ingin rasa penasaran terus mengganggunya, akhirnya Phillip memilih untuk menepikan mobilnya di sebuah cafe.

"Ayo turun." ajak Phillip setelah memarkirkan mobilnya dengan benar.

"Eh?" ucap Vio dengan ekspresi penuh tanya begitu menyadari jika mobil ayahnya sudah berada diparkiran sebuah cafe. "Kenapa kita berhenti disini dad?"

"Daddy lapar sayang," jawab Phillip dengan senyuman manis seperti biasa. "Ayo turun, kita masih punya cukup waktu untuk bersantai."

Vio mengangguk dan segera turun mengikuti sang daddy.

"Vio mau makan apa?" tanya Phillip ketika mereka sudah berada di dalam cafe.

"Vio mau es krim saja dad," jawab Viola dengan ekspresi murung.

Phillip menghela nafas pelan. "Tidak mau makan nasi? atau makan yang lain mungkin, setidaknya makan sesuatu yang mengenyangkan perut."

"Vio sudah makan dad, bersama dokter Arga."

Phillip mengernyitkan keningnya. "Dokter Arga? Siapa dia?" tanya Phillip bingung.

"Dokter yang memeriksa Vio dan teman-teman dad. Dia juga yang menemani Vio saat menunggu daddy datang." kali ini ekspresi Vio sedikit berubah menjadi lebih ceria dari sebelumnya.

Phillip mengangguk paham dan juga merasa sedikit lega karena putrinya ditemani seseorang yang baik. Tapi dia juga merasa sangat bersalah karena untuk kesekian kalinya dia lagi-lagi harus membuat Vio menunggu.

"Baiklah kalau begitu sekarang kita pesan makanannya dan segera pulang." Phillip mengelus lembut kepala putrinya.

Selang lima belas menit, makanan yang mereka pesan pun datang. Phillip memesan satu set hidangan makan malam sementara Vio hanya memesan es krim.

"Vio marah sama daddy?" tanya Phillip saat melihat Viola hanya mengaduk-aduk es krimnya tanpa minat.

"Eh... ?" Viola kaget dengan pertanyaan tiba-tiba daddy nya.

"Dari tadi Vio diam saja, jadi daddy kira Vio marah karena daddy terlambat menjemput dan membuat Vio harus menunggu lama di rumah sakit."

Begitulah Han Phillip, meski dia terkenal cuek dan gila kerja tapi anaknya selalu menjadi prioritas utama. Tidak peduli seberapa sibuk dan lelahnya dia, Phillip selalu berusaha untuk meluangkan waktu bersama putrinya, meski hanya beberapa menit saja. Phillip sepenuhnya sadar, jika sang putri hanya memilikinya dan kalau bukan dia yang selalu ada lalu siapa lagi?

"Enggak dad, Vio gak marah. Hanya sedang memikirkan sesuatu. Hehe"

Tawa hambar anak itu menghiasi wajahnya. Jelas sekali terdengar dipaksakan. Phillip kembali mengusap kepala anaknya lembut.

"Dad, bisakah seseorang tidur dengan sangat lama?" akhirnya Viola membuka suara dengan memberikan pertanyaan serius kepada Phillip.

"Tentu saja. Bukankah kamu juga tidurnya lama?" goda Phillip sambil mencubit pipi Viola dengan gemas.

Vio memicingkan matanya, memberi peringatan tidak suka kepada sang daddy.

"Bukan itu maksud Vio, maksudnya seperti tidur selama 2 tahun? Tanpa bangun. Ya begitu." jawab Vio, mencoba menjelaskan sebisanya.

Phillip mengernyitkan dahinya tapi ia paham maksud dari perkataan anaknya. "Entahlah, mungkin bisa. Tapi daddy sendiri belum pernah bertemu seseorang yang tidur selama itu."

Vio mengangguk-anggukan kepalanya, sedikit mengerti penjelasan daddy nya.

"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu, hmm? Vio habis nonton drama ya sama Esa?" tanya Phillip menyambung ucapan sebelumnya.

Viola kembali diam, dia memilih memakan es krim nya yang tadi sempat menganggur dan mulai mencair. Dia benar-benar sedang dalam keadaan yang tak ingin becanda sama sekali. Namun daddy nya seolah menganggap pertanyaannya hanya gurauan saja. Viola mungkin hanya anak perempuan berumur 8 tahun, tapi dia pintar dan lebih dewasa dari anak seusianya.

"Oke maafkan daddy. Daddy rasa bisa. Mungkin ada hal-hal yang ingin dia lupakan hingga akhirnya memilih untuk tidur lebih lama. Dia hanya ingin istirahat sayang karena mungkin terlalu banyak hal yang melelahkan." Phillip menjawab seadanya, ia tidak ingin membebani anaknya dengan pemikiran yang bukan seharusnya ada pada level anak 8 tahun.

"Kalau tante itu tidur selama 2 tahun, bukankah dia telah melewatkan banyak hal yang juga menyenangkan dad?" seolah tidak puas dengan jawaban sang daddy, Vio kembali bertanya.

"Tante?" kini giliran Phillip yang bertanya kepada anaknya.

"Iya tante yang Vio temui di rumah sakit tadi. Kata dokter Arga tante itu sudah tidur selama 2 tahun. Vio kasian sama tante itu dad. Padahal dia sangat cantik, tapi badannya sangat kurus, dan juga terlalu banyak alat yang dipasang, Vio yakin itu sangat menyakitkan." Vio menjelaskan dengan sedikit meringis sambil membayangkan gambaran Erina yang dia lihat di rumah sakit."Dia juga selalu sendirian di ruangan itu. Tante itu pasti kesepian." nada bicara Vio berubah menjadi sendu.

Phillip menatap iba, entah siapa 'tante' yang dimaksud oleh putrinya itu, yang jelas dia sudah mempengaruhi perasaan Vio sedalam ini.

"Memangnya siapa nama tante itu sayang?" tanya Phillip lembut.

Vio menggeleng. "Vio belum sempat bertanya siapa namanya dad. Tante itu adalah kakak nya dokter Arga."

Elviola menatap daddy nya dengan mata bening miliknya. Kemudian sebuah pertanyaan kembali terlontar dari bibir mungilnya.

"Bukankah seharusnya tante itu segera bangun dad? Karena keluarganya pasti merindukannya. Sama seperti Vio yang merindukan mommy." lirihnya diakhir kalimat.

Phillip tersentak kaget dari tempat duduknya. Pernyataan tiba-tiba yang dikeluarkan anaknya membuat dia mematung untuk beberapa saat. Dia tak pernah menyangka kalau Elviola selama ini menyimpan kerinduan pada sosok yang sama seperti dirinya. Sosok yang siang dan malam tak pernah beranjak dari hidupnya selama 8 tahun ini. Phillip selalu mengganggap kalau semua baik-baik saja karena Vio tidak pernah menyinggung masalah itu sama sekali.

Selama 7 tahun membesarkan Vio, Phillip hanya pernah beberapa kali mendapat pertanyaan tentang ibu dari Vio. Dulu saat Vio baru tahu apa itu ibu, dan setelah dia sekolah dan mengenal sosok 'ibu' dari teman-temannya. Tapi semua pertanyaan yang Vio katakan tidak pernah ada yang seserius dan semenyedihkan ini.

Setiap kali Vio bertanya, Phillip selalu mengatakan jika mommy nya sedang pergi ke suatu tempat dan suatu saat akan kembali. Sehingga anak itupun tidak pernah bertanya lebih jauh lagi.

Tapi kali ini berbeda, Vio sepertinya sudah mulai memahami jika 'pergi' yang dimaksud daddy nya bukan pergi karena suatu pekerjaan atau untuk liburan. Pergi yang mungkin saja tidak akan pernah kembali.

"Vio sabar ya, nanti jika saatnya sudah tiba Vio pasti bisa bertemu mommy. Vio bisa memeluk mommy seperti teman-teman Pyo yang lain." Phillip tahu, jika kalimat yang dia katakan hanya sebatas penenang. Tapi dia benar-benar berharap semua menjadi kenyataannya. Setidaknya biarkan anaknya ini merasakan pelukan hangat seorang ibu, meski hanya sekali seumur hidupnya.

Vio hanya tersenyum dan mengangguk. Dirinya berharap jika daddy nya tidak berbohong, dan dia akan bertemu mommy nya meski tidak tahu kapan.

Setelah berhasil menetralkan kembali perasaan dan suasana disana. Phillip dan Viola pun memutuskan untuk kembali ke rumah.

Aku tahu hari seperti ini pada akhirnya akan tiba. Tapi sejak saat itu aku bahkan belum pernah bertemu denganmu lagi. Lalu apa yang bisa aku katakan pada Vio? Dimana sebenarnya kamu Na? - Han Phillip

*

*

*

- T B C -

With Love : Nhana

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status