Share

BAB 49

"Aku, boleh masuk, nggak?"

"Eh? Boleh aja. Ayo."

Kami pun masuk ke dalam rumah. Ternyata Ayah, Bunda, Mas Bima, dan Kak Rosi sudah berkumpul di ruang keluarga. Sementara Mbak Inah sedang merapikan meja makan, sepertinya kedua orang tuaku baru saja selesai makan.

"Om, Tante, Kak."

Rio menyalami mereka satu persatu. Tumben banget?

"Jadi gimana, Rio?"

"Tunggu, gimana apanya, Yah?"

"Begini,Om, Tante. Kedatangan saya ke sini, mau melamar Arin, tapi belum secara resmi. Hanya meminta restu."

Deg!

Apa? Dia, melamarku? Tapi kenapa ga ngomongin terlebih dahulu tadi?

"Bagaimana, Om, Tante?"

"Ehm, begini, Rio. Seperti yang Rio tau, Arina ini kan janda, dan juga baru bercerai. Apa tidak terburu-buru?" tanya Ayah.

"Iya, Bunda juga merasa begitu. Toh, kalian kan baru menjalin hubungan, kan?" tanya Bunda, yang kujawab dengan anggukan.

"Iya, Tante. Saya melakukan ini hanya untuk mengikat A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status