Share

bab 45

"Ja-jangan, Delon. Maafkan Mama. Iya, Mama mau hidup susah sama kamu." 

Setelah mencari kontrakan hampir setengah hari, kami dapat juga. Rumah kecil, namun lumayan untuk saat ini, daripada harus tidur di dalam mobil. 

Setelah membayar untuk tiga bulan ke depan, aku mengajak Mama membeli perlengkapan rumah. Kasur lipat, tikar, dan juga peralatan masak dan makan. 

"Kita harus memulai semuanya lagi dari awal, Lon," ucap Mama sambil terisak. 

"Sudah lah, Ma. Nggak usah Mama nangis terus." 

Malam hari, Mama masak ayam goreng dan sambal. Aku makan dengan lahap, mengingat seharian belum makan. 

"Besok, Mama mau jenguk Caca, Lon," ucap Mama.

"Iya, Delon anterin, Ma. Sekarang makan yang banyak." 

Mama mengangguk, malam itu kami makan dalam diam. Aneh, rasanya. Biasanya ada saja yang menjadi percakapan di meja makan. Kini, selain sepi, juga kami makannya di lantai beralaskan tikar. 

"Tidur,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mq243550Tini
memang keterlaluan sih keluarga Delon , tapi arina jauh lebih keterlaluan dngn balas dendam yang begitu kejam, apa dngn sholat taubat semua dosa bisa selesai jawabnya tidak . dngn cara mengambil rumah Delon apa pun alasannya ttp salah .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status