Share

Bab 36

“Matikan lampunya, ya …,” bisiknya lembut, hembusan napasnya bahkan sampai terasa menyapu telinga.

“Ahm, Mas … kita belum shalat sunnah.” Aku mengucap seraya menatap pantulan wajahnya pada cermin.

Mas Iqbal terkekeh sambil menjauhkan tubuhnya.

“MasyaAllah, Mas sampai lupa.” Lantas dia menjauh dan segera keluar kamar untuk mengambil wudhu.

Aku pun segera menyusulnya untuk mengambil wudhu. Setelahnya kami melakukan shalat sunnah dua rakaat. Aku masih duduk di belakangnya yang terduduk di atas sajadah. Kudengar dia kembali memanjatkan doa-doa. Setelahnya dia mengulurkan tangannya padaku. Aku menciumnya dengan penuh khidmat.

Kami bangkit, dia melepas sarungnya dan menyimpannya ke dalam gantungan yang tersedia. Aku sibuk melipat mukena ketika lampu kamar tiba-tiba redup.

Ah, entah seperti apa perasaanku sekarang. Bercampur baur tak karuan. Bahkan kemarin diberi kado lingerie oleh Bu Anne pun tak terpikir untuk kupakai sekarang.

Kedua tangan kekar ini sudah menarikku menuju pembaring
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Arif Zaif
wah bagus itu daripada satu atap sama adik luknut
goodnovel comment avatar
Rahma Wati
lebih baik seperti itu va dari pada d embat lagi...
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status