Share

Bab 58

Yumna bertemu ibunya di jalan karena dia terlalu lama padahal hanya membeli sebungkus kaldu ayam. Tidak perlu menutupi perkara itu, Yumna memberitahu pada ibunya tentang Bu Wenda sambil melangkah menuju dapur.

"Jangan kasar sama orang tua, Nduk. Gak baik meskipun di salah. Menegur Bu Wenda atau yang lain gak harus seperti itu."

"Lalu caranya kayak giman, Bu? Abis sudah bertahun-tahun, tapi gak ada tobat-tobatnya. Masa dibiarin terus dan kita sendiri yang sakit hati."

Bu Dahlia tersenyum, dia tahu kalau Yumna kadang memiliki watak yang keras, jadi jika disangkal berulang kali pun kalau tidak sesuai dengan pikirannya, maka tidak akan mengalah.

Ibarat kata, dia seperti batu. Akan tetapi, di sisi lain bisa melunak juga. Mungkin memang kebanyakan perempuan berwatak demikian. Lembut dan penyayang, tetapi kadang seperti singa kelaparan.

"Lain kali kalau Bu Wenda bicara, gak usah dihiraukan. Biar saja dia terus bicara pasti berhenti juga kalah sudah capek. Ibu tahu kamu gak mau difitnah terus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status