Share

Bab 59

Bingkai foto ukuran besar itu Gus Hanan ambil, dia duduk di ranjang yang pernah dia tempati bersama Syahdu. Hanya dua kali mereka tidur bersama sebelum Syahdu meninggal.

Di foto itu, Syahdu nampak begitu cantik dengan riasan yang tidak terlalu menor. Jilbabnya yang panjang menutupi dada menambah keanggunan dirinya.

Gus Hanan tersenyum meskipun hatinya terasa perih. Aneh sekali, jika para pengantin menunggu hasil foto mereka dalam sebuah album besar, maka Gus Hanan tidak sama sekali. Bahkan foto itu baru dia lihat pertama kali sebulan setelah pernikahan.

Dia salah, itu yang dirasakan Gus Hanan saat ini. Foto itu dia peluk karena rasa bersalah belum juga pergi dari hatinya. Dia memang seorang lelaki, tetapi hatinya tidak sekeras baja sehingga penyesalan tidak pernah alpa menghantui.

"Aku terlalu bodoh bahkan tidak bisa mengelabui hati sendiri. Kalau saja aku bisa pura-pura menerimamu atau paling tidak, berlaku adil, apa kelak kamu tidak akan menuntutku di hadapan Tuhan?" Sekali lagi Gus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status