Share

BAB 23 CINTA SELALU MEMBAWA KEBAHAGIAAN

Kubuka pintu rumahku, kulihat sekeliling. Terlihat bersih dan rapi. Dua hari sekali Siti memang datang ke sini untuk bersih-bersih. Kuletakkan tasku di kursi ruang tamu. Kursi yang menjadi saksi saataku mencuru-curi pandang kepada Endruw saat pertama kali dai datang ke rumah ini. Pandanganku beralih ke sebuah bufet, disana berjajar rapi foto-fotoku dan foto mama. Kuambil sebuah figura fotoku dan mama. “Ma, Firza kangen sama mama.” Kataku sambil memeluk figura itu.

Tiba-tiba di luar terdengar saura bising. Aku mendongakkan kepalaku keluar, kudengar suara Siti dari arah luar. Aku berjalan ke arah pintu. Terlihat Siti sedang berbicara dengan seorang bapak-bapak. “Oh mungkin bapak-bapak itu yang mau menyewa rumah ini.” Batinku. Aku berjalan ke arah luar.

“Mbak FIrza, sudah lama disini mbak?” Tanya Siti.

“Belum”, jawabku sambil memandang Siti dan bapak itu bergantian.

“Ini mbak, ada bapak-bapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status