Share

BAB 3 GAK USAH PAKE LAMA

“Hai Endruw kesini Sayang, ini temen bunda sama anaknya.“ Kata Tante Ratna yang otomatis membuatku kembali ke alam nyata.

Namanya Endruw, cowok yang akan dijodohkan denganku. Endruw bisa dikategorikan sebagai cowok ganteng, eh bukan yang benar ganteng banget. Endruw berperawakan tinggi, besar, kekar, memiliki kulit yang putih bersih. Matanya hitam, saat dia melihatmu kamu pasti akan merasa terintimidasi atau malah jatuh hati. Pakaiannya rapi dengan setelan jas coklat dipadukan dengan sepatu senada membuatku benar-benar lupa kalau ini daratan tubuhku serasa mengapung di kolam. Dan jika kemajanya dilepas pasti akan terlihat roti sobek yang menghiasi perutnya. Dan jika aku pegang salah satu bagian dari roti sobek itu..

“Au…”, suaraku keluar begitu saja saat tangan mama mencubit lenganku.

“Mama ih”, bisikku.

“Balik Fir, balik ke daratan. Jangan mengapung terus di kolam nanti masuk angin”, bisik mama sambil tertawa ngakak.

“Gimana pilihan mama? TOP kan?”, bisiknya lagi tapi suaranya agak dikerasin entahlah biar apa.

“Firza kenalin nak, ini anak tante namanya Endruw, Endruw ini Firza”

“Endruw”

“Firza”

Kami berjabat tangan, dan saat ini dia pasti tau kalau tanganku sedingin es dan bergetar. Dia pun tersenyum ke arahku. Apa yang dia pikirikan? Apa dia merasa aku cantik? atau malah aku jelek. Pikiran demi pikiran yang tidak berujung membuatku jadi keliatan gugup.

“Kita makan dulu yuk..“, ajak mama.

Kami pun makan.

Aku mengamati Endruw saat makan. Dia makan dengan tangan kanan, makanannya dikunyah lalu ditelan. Setelah makan dia minum. Lalu mengambil buah dan dimakan. Yes fix, Endruw adalah manusia. Bukan bidadara yang jatuh dari surga.

“Anak-anak kalian ngobrol aja dulu di belakang, bunda mau ngelanjutin reunian.“ Tante Ratna menyuruh tapi juga mempertegas kalau ini memang acara perjodohan.

Aku mengajak Endruw ke taman belakang, dan mengajaknya duduk di gazebo. Aku merasa sangat tidak nyaman, kalau bisa jantung ini mau aku pindah dulu ke tempat yang lebih aman. Takutnya Endruw mendengar suara detak jantungku yang saat ini sedang bekerja di luar batas normal.

“ Firza..”

Dia memanggil sambil menatapku. Tatapannya bagai singa yang siap menerkam mangsa dan aku merelakan diriku untuk dimangsa.

“iya”, jawabku sambil menunduk enggak kuat sama tatapannya. 

“Firza kamu pasti sudah tahu alasan saya dan bunda datang kemari. Apakah kamu setuju dengan perjodohan ini Firza?”

Wah ni cowok tipenya to the point, ngobrol apa dulu kek, basa basi kek.

“emm aku..“

“Jangan beranggapan kami memaksa kamu Fir. Kita memang baru saja bertemu. Bunda bilang kamu gadis baik dan cocok untuk menjadi mantunya. Saya percaya sama bunda. Namun bila kamu tidak berkenan.. “

“Kenapa kamu percaya aja sama bunda, kan yang mau nikah kamu. Aku enggak sebaik yang bunda fikirkan. Aku kalau bangun pagi pasti kesiangan, kadang suka ngomel eh enggak kadang sih sering, aku enggak bisa masak, aku juga enggak cantik, aku.. “

“kamu cantik Fir “ ucapnya sambil tersenyum tipis dan menatapku.

Aku gelagapan mendengar ucapannya, tubuh ini serasa mau pingsan. Untungnya, aku masih bisa menahan diri saat ini, saat ini enggak tau kalau nanti.

“Aku percaya sama bunda, karena pilihan bunda tidak pernah salah.“, jawabnya sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling.

Aku terdiam, enggak tau lagi mau ngomong apa.

“Jangan dibuat berat Fir santai aja”, kata Endruw sambil memegang pundakku sepertinya dia tahu kalau aku sedang bingung, galau, bimbang dan kawan-kawannya.

“Eh, gimana kerjaan kamu?” Endruw memulai menanyakan hal lain. Tentunya dia berusaha mencairkan suasana agar aku bisa lebih rileks.

Malam ini kami ngobrol banyak hal, mulai hal lucu sampai serius. Namun yang aku heran dari awal sampai akhir pembicaraan kita, tidak pernah sekalipun dia tertawa lepas. Senyum yang dia berikan padaku hanya senyum tipis yang meskipun tipis bagiku itu sudah sangat manis. Padahal tak jarang aku tertawa lepas saat dia menceritakan kawan-kawannya yang lucu, tetapi dia masih lempeng aja dengan senyum tipisnya.

“Firza.. Endruw.. Ayo masuk!” Teriakan mama membuyarkan obrolan kami. Kami pun masuk ke dalam.

Aku sudah mulai nyaman dengan Endruw. Dia orang yang enak diajak ngobrol. Hingga aku merasa ngobrol dengan orang yang sudah lama aku kenal.

“Firza gimana Endruw?” Tanya tante Ratna sambil menggandeng dan mendudukkanku di sofa sebelahnya.

“Gimana apanya ya tan?” Tanyaku berlagak polos, padahal judulnya saja sudah jelas perjodohan.

“Gimana Endruw Nak? Kamu kira-kira cocok enggak sama dia?” Tante Ratna memperjelas pertanyaannya, memandangku penuh harap.

Aku speechless seketika, tidak tahu harus apa. Aku hanya bisa menunduk. Mungkin saat ini wajahku terlihat memerah saking malunya, tanpa sengaja bibirku pun mengulumkan senyum malu.

“kalau senyum itu artinya mau” kata tante Ratna berteriak girang.

Tante Ratna dan mama saling memeluk, mereka terlihat sangat bahagia. Dengan masih malu-malu aku melirik Endruw, wajah manisnya juga terlihat bahagia menyaksikan ke dua orang tua kami. Merasa aku meliriknya, Endruw pun mengalihkan pandangannya kepadaku. Dengan senyum tipisnya yang menawan dia berbisik terimakasih, meskipun aku tidak bisa mendengarnya karena jarak kami cukup jauh namun dari mimiknya terlihat jelas. Aku membalasnya dengan senyuman yang mengartikan bahwa aku setuju, aku siap menjadi istrimu, aku siap menjadi ibu dari anak-anakmu, aku siap menjadi cinta terakhirmu. Meskipun Endruw tidak faham dengan arti senyumku tapi dia mengedipkan mata lembut ke arahku seolah-olah dia tau benar apa arti senyuman tadi.

“Baiklah, kalau begitu minggu depan kalian bertunangan dan bulan depan kalian menikah” kata tante Rita yang mengubah kata sapaan untuk dirinya menjadi bunda.

“Hah, cepet banget!”, kataku terkejut. Dan aku baru menyadari kalau acara perjodohan memang sudah direncanakan sejak lama.

“Kenapa lama-lama Sayang? Niat baik harus dilakukan secepatnya kan”, ucap tante rita sambil mengusap kepalaku.

“Nungguin apa sih Fir, mama kan juga kepingin cepat nimang cucu. Udah gak usah pake lama” mamaku menimpali.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
Gercep emak2 nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status