Share

Bab 16

Benda pipih di saku gamisku bergetar. Kuusap layar pelan untuk membaca pesan yang terkirim di sana. Pesan dari Mas Gilang.

[Lin, kamu di mana? Kata ibu kamu keluar, tapi motor kok ada di rumah?]

Sepertinya dia sudah pulang dan mencari keberadaanku melalui ibu. Padahal tadi aku sudah pamit ke rumah tante Deby. Apa ibu lupa atau sengaja tak memberi tahu Mas Gilang agar dia berpikir macam-macam? Ah, pikiranku mulai ngelantur.

Tak ingin menambah kecurigaan Mas Gilang, aku segera pamit pulang. Si kembar masih asyik ngobrol dengan Mas Adam via video call. Aku tak berani bicara banyak dengan laki-laki itu. Hanya sekedar tanya kabar saja. Cukup. Tak lebih dari itu.

"Biar diantar Bang Jay, Lin," ucap Mas Bimo sembari keluar rumah memanggil Bang Jay di pos satpam.

"Nggak usah, Mas. Jalan kaki aja nggak masalah loh, kayak jauh aja," jawabku lagi. Bersalaman dengan Mbak Isma dan si kembar. Tante Deby masih sibuk ngobrol dengan tamunya.

"Tante Lina mau pulang tuh, Oommm."

Suara nyaring si kembar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Hersa Hersa
terlalu tolol kamu lina jadi orang ... mau2nya aja diperlakukan gituuu ....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status