Share

MENGERJAI IBU DAN BUNGA

KUTAMP*R KESOMBONGAN KELUARGAMU DENGAN UANGKU part 3

Kucengkram pipi Bunga, ia meringis kesakitan. Ibu mendekat ingin membela anak kesayangannya. Namun tidak jadi ketika mendengar suara ketawaku bak kuntilanak.

Ibu meraba tengkuk lehernya dan beringsut mundur. Entah, ide gila dari mana aku tertawa seperti kunti.

"Nggak usah nakut-nakutin kamu, Dev," ujar Ibu ketakutan.

Sengaja aku tertawa lagi seperti kuntilanak. Kali ini lebih kukeraskan lagi tertawaku.

"Bu ...," lirih Bunga memanggil ibunya.

"Jangan macam-macam dengan anak ini, saya jin penjaganya." Ideku semakin menggila mengerjai Ibu dan Adik Mas Raka.

"Buu!" Saat Bunga berteriak memanggil ibunya. Ada genangan air di lantai. Walah, Bunga malah ngompol.

Sebisa mungkin kutahan tawaku karena berhasil mengerjai mereka. Untungnya Mas Raka tidak ada di rumah, jika Mas Raka ada di rumah aku juga tidak mungkin mengerjai mereka seperti ini. Hihi.

"Devina kesurupan, lari Bunga!"

Ibu lebih dulu masuk ke dalam kamarnya, sementara Bunga masih ada di dekatku dengan wajah ketakutan karena melihat seringaiku.

"Mbak, sadar, Mbak," ujarnya ketakutan dengan badan gemetaran.

"Pergi sana! Pesing banget ompolmu, jangan lupa dibersihkan ini. Jangan menyuruh Devina. Jika tidak, aku akan menemani tidurmu malam nanti di atas lemari bajumu hihihihi."

"Ibuuu! Buka pintunya, Bu!" Bunga lari terbirit-birit ke kamar Ibu sambil mengetuk-ngetuk pintu yang dikunci.

Masih dengan mata melotot dan seringai yang menakutkan aku melihat ke arah Bunga.

Mungkin tak tahan mendengar ketukan pintu yang terasa bising, membuat Ibu membuka pintu kamarnya dan segera menarik tangan Bunga.

Aku pun masuk ke dalam kamarku dan menguncinya. Kali ini tawaku tak bisa kutahan melihat tingkah konyol mereka.

Shaka yang melihat bundanya tertawa malah ikut tertawa. Dasar anak kecil.

"Unda onaaat." Shaka menunjuk gambar donat yang ada di buku mewarnai.

"Shaka mau donat? Kita beli donat JC* ya, beli lewat ojek online aja, sekalian beli makan buat nanti makan malam."

Kuklik aplikasi ojek online dan segera memesan makanan. Makan malam nanti aku tak mau dijadikan pembantu gratisan lagi untuk memasak. Sudah cukup rasanya aku sabar pada keluarga Mas Raka.

Kali ini aku tak mau harga diriku terus menerus diinjak oleh mereka. Akan aku tunjukkan bahwa menantunya ini bisa menghasilkan uang hanya dengan ponsel sambil rebahan.

Lima belas menit pesananku sampai. Aku keluar rumah untuk mengambilnya, di ruang tamu ada Ibu, Bunga dan Mbak Desi sedang menonton TV.

Bunga dan Ibu sepertinya masih ketakutan melihatku. Baguslah, makananku aman.

"Makasih ya, Mas."

Aku kembali masuk sesusah mengambil makananku.

"Duit dari mana itu beli makanan lewat ojek online? Abis ngepet?" ketus Mbak Desi melirikku.

"Iya duit ngepet. Kalian yang akan aku tumbalkan!" tukasku.

Bunga dan Ibu bergidik ngeri mendengar ucapanku, ditambah lagi aku menyeringai padanya.

Bersambung ....

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sarti Patimuan
Baguslah dikerjain keluarga Raka
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status