Share

Siapa Ayahku

Flash back

20 tahun yang lalu

Rasa capek dan pegal yang mendera hilang seketika berganti dengan senyum cerah saat makanan yang sedang kumasak sudah matang.

Sup sayur brokoli campur sosis dengan tambahan bumbu kaldu jamur begitu harum menusuk indra penciumanku. Saatnya untuk menyuapi Ulfa, anakku satu-satunya itu pasti suka dengan masakanku hari ini.

Dengan semangat empat lima, aku menggoreng naget ayam untuk lauk sambil sesekali mengawasi Ulfa kecil yang sedang bermain sendiri di ruang tengah. Biarlah ruangan yang didominasi warna putih itu berantakan bak kapal pecah asalkan aku bisa mengerjakan pekerjaan tanpa direcoki olehnya.

"Waktunya makan, Sayang." Aku mendekati Ulfa dengan membawa sepiring nasi lengkap dengan sayur dan lauk. Bocah berusia sembilan belas bulan itu tersenyum melihat kedatanganku. Tangannya yang gemuk seperti roti pisang itu bergerak-gerak ke atas sambil cengengesan memperlihatkan giginya yang baru tumbuh enam buah itu sehingga terlihat menggemaskan.

Meski ti
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status