Share

02 - Kafan Hitam (Part 1)

Desa Ciboeh, 1985

“Ketemu! Ketemu!”

Makhluk hitam itu bertepuk tangan beberapa kali. Ia melompat-lompat dengan satu tangan menggenggam kayu jendela. Matanya tertuju pada Romlah yang sudah terbaring pingsan di lantai.

Makhluk hitam itu tertawa, melompat-lompat dengan gerakan memutar. Tangannya kirinya menyelinap masuk melalui celah jendela, lantas menyimpan satu keresek hitam berisi beberapa buah delima di lantai. Sosok itu menggeram beberapa kali dengan lidah menjulur. Setelahnya, ia pergi ke arah pekatnya persawahan.

Makhluk setinggi pria dewasa itu berjalan di pematang sawah. Perjalanannya ditemani tawa tak berkesudahan. Terkadang, ia melompat di licinnya tanah, dan saat terjatuh, ia buru-buru bangkit, lalu kembali tertawa sembari memukul-mukul perut.

Cahaya bulan menjadi satu-satunya sumber penerangan. Suasana tampak hening, yang terdengar suara katak sawah, nyanyian burung hantu yang b

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status