UNDANGAN GAIB

UNDANGAN GAIB

Oleh:  Agita vanesa meirosy  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
19Bab
754Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Bayu adalah seorang MC yang sedang mendapat job untuk acara pernikahan di sebuah hotel terkenal di Jawa Timur. Pada pertengahan acara, Bayu merasakan perutnya mules luar biasa, hingga Bayu memutuskan untuk keluar ruangan dan mencari Toilet yang tidak perlu membuatnya mengantri. Di dalam toilet tersebut Bayu bertemu dengan seorang laki-laki bernama William, mereka berbincang hingga William meminta Bayu untuk mengisi di acara pernikahannya besok, di suatu desa yang cukup terpencil namun masih berada dalam satu kota, dengan tempatnya saat ini. Dengan lugunya Bayu menyetujui tawaran tersebut, hingga ketika Bayu keluar dari toilet, Bayu di sadarkan oleh seorang cleaning service bahwa toilet yang dia gunakan rupanya sebuah toilet yang sudah lama rusak. Bayu tidak percaya dengan apa yang baru saja dialami. namun, setelah kejadian itu, hidup Bayu tak lagi tenang. teror demi teror Bayu alami, hingga puncaknya Bayu memutuskan untuk datang ke alamat yang sudah diberikan oleh lelaki misterius itu kepadanya. Namun rupanya, petualangan yang sesungguhnya baru Dia mulai, Bukan hanya teror makhluk halus, namun Bayu juga sempat beberapa kali tersesat di alam lain. Hingga akhirnya, rasa penasaran Bayu terbayar lunas oleh terbongkarnya misteri yang selama ini menyelimuti desa, dan teka-teki yang akhirnya terpecahkan.

Lihat lebih banyak
UNDANGAN GAIB Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
19 Bab
Toilet rusak
"Pak? Bapak ngapain di dalam?"Aku tersentak saat seorang petugas hotel menegurku, ketika aku baru saja keluar dari toilet. "Ngapain? Ini kan toilet mas, kok ngapain sih?""Memangnya airnya bisa pak?""Bisa kok, lancar. Buktinya sekarang perut saya sudah plong."Niatku bercanda namun raut lelaki didepanku justru terlihat tegang. "Pak, coba bapak lihat lagi. Toilet ini sudah lama rusak. Sudah berkali-kali di perbaiki tapi tetap saja rusak lagi. Lampunya saja mati, tiap diganti bentar pasti putus lagi. Makanya di pintunya di tulis bahwa toilet ini sedang dalam perbaikan."Aku sontak kaget dan segera berbalik. Benar saja, toilet tersebut terlihat gelap dan ada tulisan "sedang dalam perbaikan" Perasaanku mengatakan hal yang tidak baik, sekujur tubuhku seketika merinding. "Astaghfirullah halazim, sumpah mas tadi lampunya nyala. Saya juga dua kali ke toilet itu dan airnya nyala kok, saya bersihkan kotoran saya sampai bersih."Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Badanku son
Baca selengkapnya
kamar 313
Petugas hotel tersebut mengantarkanku hingga depan kamar tempat ku menginap, kamar ini cukup luas untuk ku tempati sendiri. Aku menginap di lantai tiga, sedangkan hotel ini sendiri terdiri dari delapan lantai. Setelah membersihkan diri dan mengganti pakaianku dengan baju yang nyaman untuk istirahat, seperti biasa setiap hari aku selalu memberi kabar orang rumah tentang kegiatanku seharian, termasuk apa yang barusan aku alami. Dan tentu saja begitu mendengarkan ceritaku, ibuku sontak melarang ku untuk berangkat. Beliau yakin bahwa yang aku temui di toilet tadi bukanlah manusia seperti kami, lantas untuk apa aku memenuhi undangannya untuk datang ke acara yang belum jelas. Setelah menutup panggilan tersebut, pikiranku semakin liar kemana-mana. Aku sudah berusaha untuk memejamkan mata, namun kantuk tak juga datang. Tayangan di televisi juga membuatku bosan, hingga kemudian telfon di kamar itu berdering yang membuatku terkejut. "Selamat malam bapak Bayu, mohon maaf sudah menganggu isti
Baca selengkapnya
Menggali Informasi
Aku menatap jam yang sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, aku bersiap untuk melanjutkan istirahat ku yang terganggu. Setelah kejadian tadi, aku mendapat fasilitas untuk pindah kamar. Kejadian yang cukup traumatik untukku. Bayangkan saja, jika di kamar kalian tiba-tiba ada jejak kaki berlumpur yang misterius dan juga kamar yang beraroma kamfer seperti bau mayat. "Hmm... Mohon bapak tenang dulu, saya bantu bapak mengemasi barang-barang bapak. Kami akan membukakan kamar eksekutif untuk bapak yang letaknya ada di lantai satu."Seolah mengerti ketakutanku, begitu petugas tersebut melihat jejak kaki misterius di seluruh lantai kamarku, dengan suara gugup dan gemetar langsung menawariku untuk pindah kamar dan membantuku mengemasi barang-barangku dengan cepat. Kami segera meninggalkan kamar itu dalam kengerian, tanpa berani menoleh kebelakang. Meskipun kami sama-sama merasa seolah ada yang mengawasi gerak gerik kami, namun kami mencoba mengabaikannya dengan terus berjalan cepat menuju l
Baca selengkapnya
Ko Willi
Setelah mas Putra pergi, aku segera menyusul. Aku kembali ke kamar hanya untuk mengambil dompet, ponsel serta kunci mobilku. Rasa penasaran mengalahkan segalanya, bahkan rasa lengket pada tubuhku. Aku hanya menyemprotkan parfum supaya badanku tidak menimbulkan bau yang menganggu. Tidak sulit menemukan tempat yang mas Putra sebutkan. Sebuah warung kopi yang tidak seberapa besar namun memiliki lahan yang cukup luas untuk parkir. Saat aku datang, mas Putra belum terlihat. Di warung itu hanya ada seorang tukang ojek online yang sedang makan dengan lahap sambil vidio call dengan anaknya. Aku tersenyum, sebab hal itu juga yang setiap hari ku lakukan dengan orangtuaku. "Bu, pesan kopi hitam satu ya. Jangan manis-manis.""Njih mas, siap. Ndak makan sekalian mas? Ada sayur lodeh, ayam bumbu bali, terong balado.""Nanti saja bu, saya masih nunggu teman.""Oh njih, monggo-monggo pinarak dulu, biar saya buatkan kopinya."Penjual warung tersebut adalah seorang ibu-ibu paruh baya, badannya cukup
Baca selengkapnya
Penumpang misterius
Ibu : Kamu jadi berangkat nak? Hati-hati Bayu, pikirkan lagi keputusanmu. Tempat yang kamu tuju itu masih sangat pelosok, medannya masih sulit dijangkau.Aku membaca sekilas pesan yang dikirimkan oleh ibu, lalu belum sempat ku balas, mataku begitu berat untuk ku buka, aku jatuh tertidur. Aku sangat ngantuk, aku juga merasa sangat lelah. Tidurku kali ini terasa begitu nyenyak sekali, berbeda dengan kemarin atau bahkan hari-hari sebelumnya. Hingga tanpa terasa ketika aku bangun, hari sudah mulai sore. Aku melihat banyak sekali panggilan tak terjawab dan pesan-pesan yang belum terbuka dari ibu. Tak ingin membuatnya semakin khawatir, aku segera menghubunginya balik. "Halo Bayu? Kamu ini di telfon berkali-kali kenapa sulit sekali sih? Ibu ini khawatir sama kamu.""Ibu, baru diangkat sudah ngomel aja. Iya maaf bu, tadi Bayu ketiduran sampek nggak denger hp bunyi.""Kamu jadi berangkat? Tujuan kamu itu medannya nggak mudah Bayu, apalagi kamu belum pernah kesana. Jarak rumah masih jauh,
Baca selengkapnya
Tersesat
"Wes yu, kancane mase yang di mobil itu ndak makan nasi, tapi sukanya makan kembang sama menyan. Dia juga nggak mau turun kalau tujuannya belum tercapai.""Halah, pak Tris ini ngomong apa sih? Magrip-magrip lo, ngomongnya kok ngelantur. Kalau didenger barang seng nggak nggenah ngimana coba? Bapak ini namanya pak Sutris mas, sudah ndak usah didengerkan, orangnya memang suka begitu."Namun apa yang diucapkan pak Tris telah merasuki pikiranku, kini aku mulai dicekam oleh rasa takut dan parno sendiri. "Memangnya tujuan sampean itu sebenarnya mau kemana mas?""Saya mau mencari rumahnya mbak Rahayu pak, atau barangkali bapak atau ibunya tahu dimana alamatnya? Biar setelah ini saya langsung kesana dan pulang, soalnya saya juga nggak punya teman atau kerabat yang tinggal disini, pak, bu."Terlihat si ibu warung mengerutkan kening seolah sedang berpikir. "Rahayu? Rahayu siapa to pak Tris? Apa anaknya Nur? Tapi kan masih SD anak itu? Sampean barangkali tahu pak Tris?""Rahayu?"Pak Tris tampa
Baca selengkapnya
Alam lain
"Jangan melihat kebelakang dan jangan berhenti, apapun yang terjadi."Lelaki tua yang menunjukkan jalan tadi sudah mewanti-wantiku akan hal itu, dan terus ku ingat. Namun, reflek aku melihat lewat kaca spion kearah lelaki itu, dan hal yang sulit ku terima akal sehat pun terjadi. Lelaki tua itu masih berdiri ditempatnya dan mengawasiku, namun sayangnya wujudnya berubah menjadi sosok tinggi besar dengan mata merah dan tubuh penuh bulu. Segera kuinjak gas ku lebih dalam, jantungku berdetag tak karuan.Bukan hanya itu, disepanjang jalan yang tadi begitu sepi, pintu-pintu rumah yang tadinya tertutup, kini semua pintu itu terbuka. Aku melihat berbagai wujud yang bentuknya macam-macam dari setiap rumah yang ku lalui.Ada nenek-nenek yang kepalanya hancur sebelah, ada wanita gimbal dengan payudara yang menyentuh tanah, ada wanita cantik namun separuh badannya hancur, ada lelaki dan wanita yang dempet, dan banyak sekali penampakan-penampakan yang menyeramkan. Mereka semua menatapku, melamb
Baca selengkapnya
Terdampar jauh
8Saat aku membuka mata, kepalaku terasa begitu berat, badanku lemas, dan tenggorokanku benar-benar kering. Perlahan aku membuka mata, ku amati disekitar, namun semua terlihat asing. Suara burung yang bernyanyi begitu merdu terdengar sangat menenangkan. Ketika aku menggerakkan tangan, seperti ada yang menahan. Rupanya tanganku telah terpasang infus. Apa yang terjadi dengan ku? Ruangan tempat aku berbaring tidaklah luas, namun cukup nyaman. Pintar sekali orang yang menata ruangan ini, namun aku dimana? Saat aku mencoba untuk bangun, badanku kembali ambruk seolah tak bertenaga. Aku benar-benar lemas dan juga haus.Namun saat aku ingin menutup mata dan memutuskan untuk istirahat kembali, mataku langsung terbuka lebar, ketakutan ku kembali memuncak. Disaat itu tenagaku tiba-tiba pulih, aku langsung bisa duduk tegap walaupun kepalaku rasanya berputar-putar tak karuan. Bagaimana jika aku masih berada di dunia lain, bagaimana jika ini bukan alamku?Bagaimana jika aku tak bisa kembali da
Baca selengkapnya
Siapa yang menyerupaiku?
9. Siapa yang menyerupaiku? "Astaghfirullahalazim mas!"Pak Rudy langsung menghentikan makannya ketika melihat sesuatu yang terjatuh dari kantong celanaku. Pak Rudy memperhatikanku dengan pandangan yang terheran-heran. "Ada apa pak?"Tanyaku sambil mengambil benda yang baru saja jatuh, aku sendiri juga tak menyangka kalau barang itu ada denganku. Seingatku aku hanya meletakkan begitu saja di dalam mobil, entah bagaimana tiba-tiba bisa jatuh dari kantongku. "Dapat dari mana kamu benda itu? Kau buat untuk tujuan apa? Siapa kamu ini mas?"Aku terdiam, tidak mengerti dengan maksud dari pertanyaan pak Rudy, bukankah tadi sudah ku jelaskan bahwa namaku Bayu dan aku orang Surabaya, kenapa sekarang tanya lagi hal seperti itu. "Maksud bapak apa ya? Saya jadi bingung. Nama saya Bayu pak, kan kita sudah kenalan tadi?"Aku masih tidak mengerti apa maksud ma Rudy, sampai akhirnya beliau mendekat dan mengambil benda ditangan ku. "Maksud saya, dari mana kamu mendapatkan benda ini? Kamu tahu,
Baca selengkapnya
Bukan manusia?
10. Bukan manusia? Pemandangan di depanku benar-benar membuatku merinding. Kamar yang kutinggalkan dalam keadaan rapi, kini tempat tidurnya benar-benar berantakan seolah ada yang baru saja menempati. Kebiasaan ibu sejak dulu, setiap aku pergi, ibu selalu membereskan dan membersihkan kamarku. Namun jika aku ada dirumah, kebersihan kamar sepenuhnya menjadi tanggung jawabku. Lalu siapa yang membuat kamarku menjadi begitu berantakan seperti ini? Siapa yang pulang lima hari yang lalu dan menyerupai aku? "Kamu ini kenapa to Bayu, kok diam didepan kamar seperti itu? Kok tumben kamu lima hari ini anteng? Makan tidur makan tidur tok. Kamu lagi nggak ada kerjaan? Atau lagi ada masalah?"Ibu mengagetkanku, yang masih berdiri terpaku didepan kamar dengan menyaksikan pemandangan aneh yang membuatku terheran-heran. Bicara soal pekerjaan, aku baru ingat bahwa seminggu sudah berlalu, dan besok aku memang mengisi acara di kota sebelah. Lelahku belum terobati, penasaran ku belum terjawab, namun ib
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status