Sekte awan surga terbagi menjadi 3 lapisan, lapisan pertama merupakan tempat tinggal dari para murid luar, lapisan kedua menjadi tempat tinggal untuk murid dalam serta beberapa bangunan besar dan lapisan ketiga merupakan tempat tinggal para Tetua serta murid langsung. Selain tiga lapisan itu terdapat beberapa wilayah khusus yang menjadi tempat tinggal Tetua dengan status tinggi di dalam sekte, salah satunya Tetua Agung.Salah satu wilayah khusus yang memiliki Qi lebih banyak adalah pulau di tengah danau. Secara kebetulan pulau besar itu merupakan wilayah di mana Tetua Agung tinggal bersama dengan murid-muridnya.Tetua Agung membawa Chen Gu ke pulau di mana dia tinggal. Saat sampai di pulau itu, Chen Gu cukup terkejut dengan jumlah Qi yang ada di sana. Jumlah Qi yang ada di tempat itu hampir 3 kali lipat dengan yang ada di wilayah murid luar, berkultivasi di tempat Qi yang berlimpah seperti ini jauh lebih efektif.Tetua Agu membawa Chen Gu ke sebuah rumah yang cukup besar.“Ini akan me
Wanita muda itu melangkah semakin mendekati Chen Gu dan berhenti 3 langkah di depan Chen Gu. Wanita muda itu masih menundukkan kepalanya dengan kedua tangannya yang tidak berhenti bergerak.“Apa yang kamu lakukan disini?” tanya Chen Gu.“A-aku hanya berkeliling dan tidak sengaja merasakan ada seseorang ada di tempat ini. Maafkan aku jika membuatmu merasa tidak nyaman.”Chen Gu menekuk dahinya cukup dalam. Dia ingat Tetua Agung berkata kalau yang tinggal di pulau tempatnya berada saat ini hanya murid-muridnya saja dan wanita muda di depannya saat ini pasti salah satunya.“Aku ingat kalau Tetua Agung sebelumnya membawa seorang murid di usia yang begitu muda, apa mungkin itu dirimu?” tanya Chen Gu.Wanita muda itu mengangguk pelan.“Kalau begitu kita berada di Master yang sama. Apa aku boleh mengetahui namamu?”“A-aku Yue Qin.”“Nama yang cantik. Lalu, kamu bisa memanggil Chen Gu. Karena dirimu menjadi murid Master lebih dulu, berarti dirimu seniorku.”“S-senior!”Yue Qin terlihat begitu
Racun lili seribu hari merupakan salah satu racun yang paling mematikan di benua matahari utara. Cara kerja racun itu seperti sebuah bom waktu yang bisa meledak kapan saja, mereka yang terkana racun tersebut tidak akan menyadari hal aneh apapun bahkan tidak merasa ada perubahan dalam tubuh mereka. Namun, ketika racun itu sudah tersebar, hanya dalam sekejap saja orang tersebut mati tanpa mengetahui apa yang menimpa diri mereka.Di kehidupan sebelumnya Chen Gu pernah melihat racun yang sama merenggut salah satu temannya dan pada saat itu Chen gu tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkannya. Mulai dari hari itu Chen Gu mencari cara untuk menetralkan racun tersebut. Setelah melakukan berbagai macam cara, Chen Gu berhasil menemukannya, akan tetapi untuk bisa menetralkan racun tersebut perlu Qi dalam jumlah besar.Saat ini Chen Gu hanya seorang Qi Refining yang memiliki Qi terbatas, oleh karena itu dia berkata hanya memiliki kesempatan 10 persen untuk bisa menyelamatkan Xia Linyu.Tet
Chen Gu berdiri mematung dan mendapati dirinya berada di tengah ratusan tibu mayat yang berhamburan di atas padang rumput. Hijau rumbut berubah menjauh warna merah darah sampai membentuk sebuah sungai kecil yang berasal dari darah. Bau busuk dari mayat memenuhi seluruh langit dan memanggil ribuan burung pemakan bangkai.Ketika melihat pemandangan itu, Chen Gu terdiam dan tidak bisa berkata-kata, karena semua orang yang tergeletak di atas tanah itu mengenakan zirah milik kekaisarannya dulu.“Apa yang terjadi?” gumam Chen Gu.Tiba-tiba salah satu mayat dengan wajah yang sudah hancur berdiri dan berjalan mendekati Chen Gu.“Kenapa... Kenapa kau masih hidup?” ucap mayat itu.Ketika melihat mayat itu semakin dekat, Chen Gu langsung bisa mengenalinya.“Wang Hu!”“Kau... Harus mati!”Grap...Tangan dari salah satu mayat memegang kaki Chen Gu, lalu mayat yang lain mulai meraihnya dan memeganginya.“Tu-tunggu! Kalian semua!...”Chen Gu tertelan oleh tumpukan mayat itu.Chen Gu membuka matanya
Setelah pulih sepenuhnya, Chen Gu segera menemui Tetua Agung untuk melanjutkan pelajarannya tentang segel array. Chen Gu pergi bersama dengan Xia Linyu untuk menemui Tetua Agung.Ketika sampai, mereka melihat Tetua Agung sudah menunggu mereka datang.“Master!”“Apa tubuhmu sudah pulih sepenuhnya?” tanya Tetua Agung.Chen Gu mengangguk dan berkata, “Tidak hanya pulih, aku merasa seluruh tubuhku dipenuhi tenaga dan ingin berlatih.”Tetua Agung tersenyum mendengarnya, lalu berkata, “Bagus, aku sangat senang mendengar itu. Namun aku harus mengucapkan terima kasih padamu. Jika tidak ada dirimu mungkin aku sudah kehilangan salah seorang muridku.”“Itu sudah merupakan tugasku untuk membantu senior yang sedang berada dalam kesulitan. Master tidak perlu berterima kasih seperti itu.”Tetua Agung mengangguk pelan dengan senyuman yang masih melekat di wajahnya. Di sisi lain Xia Linyu yang mendengar itu tidak bisa menahan senyumannya dan terus menatap wajah Chen Gu.“Baiklah, hari ini kita akan me
Chen Gu terus mengasah kemampuannya dalam mempelajari array. Chen Gu sama sekali tidak mengeluh atau bertindak sesuka hati meski dirinya mengetahui beberapa hal yang bisa dikatakan lebih banyak dari Tetua Agung, bahkan Chen Gu mendengarkan semua arahan dari Tetua Agung dengan penuh hati-hati.Tetua Agung sendiri dibuat kagum dengan kemampuan Chen Gu yang bisa mempelajari semua yang dia ajarkan dengan begitu cepat, bahkan dirinya yang pernah dianggap seorang jenius master array tidak memiliki setengah dari kecepatan belajar yang Chen Gu miliki.Hari-hari terus berlalu dan tanpa terasa 2 tahun telah berlalu sejak Chen Gu tinggal di pulau tersebut. Selama 2 tahun, Chen Gu terus melatih dirinya baik menjadi master array ataupun kultivasinya. Saat pagi hari, Chen Gu akan melakukan latihan penguasaan array sampai menjelang sore. Ketika hari sudah berganti malam, Chen Gu melakukan kultivasi sampai menjelang pagi. Hal itu Chen Gu lakukan terus menerus tanpa henti selama 2 tahun dan hasilnya,
Ketika meninggalkan puncak bangau emas, Chen Gu terus memperhatikan wajah Xia Linyu dengan tatapan yang begitu tajam.Merasakan tatapan itu, Xia Linyu pun bertanya, “Apa ada sesuatu di wajahku?”“Tidak, aku hanya sedikit bingung. Sejak datang ke puncak ini, dirimu terasa jadi orang yang berbeda dari orang yang aku kenal.” Chen Gu berkata sambil tertawa.Xia Linyu tersenyum mendengar itu, dia tidak mengira kalau Chen Gu akan memperhatikan dirinya sampai seperti itu.Di sisi lain Chen Gu cukup terkejut dengan pengaruh Xia Linyu, bahkan sesama murid langsung memiliki pengaruh sebesar itu. Namun hal ini karena Xia Linyu menjadi murid Tetua Agung, dengan statusnya Tetua Agung yang tinggi di dalam sekte membuatnya memiliki pengaruh sebesar itu juga.Setelah Xia Linyu datang ke puncak bangau emas dan mengancam murid Fu Huang, membuat semua murid langsung lain jadi lebih berhati-hati. Tidak hanya sampai disana saja, para murid langsung dari puncak lain yang ingin mencari masalah dengan Yu Nin
Kota baja api merupakan salah satu kota besar dengan perdagangan yang cukup besar. Sebagian besar kultivator akan mampir ke kota ini untuk beristirahat ataupun membeli sesuatu yang mereka cari. Di kota ini sendiri, terdapat sati paviliun yang menyediakan berbagai macam barang yang sebagian besar dicari oleh para kultivator, nama paviliun itu ialah bulan perak.Chen Gu bersama dengan kedua wanita di sampingnya melangkah masuk ke daam paviliun bulan perak. Saat mereka bertiga masuk ke dalam, hampir semua mata yang ada di tempat itu memperhatikan mereka. Tentu saja itu karena kecantikan yang dimiliki oleh Xia Linyu dan Yue Qin.Kecantikan yang dimiliki oleh kedua orang itu memikat semua mata terutama para pria muda yang ada di tempat itu.“Sungguh wanita yang cantik! Apa mereka berasal dari surga?”“Ini kali pertamaku melihat wanita secantik dirinya. Aku merasa tenang jika mati sekarang.”“Tapi siapa pria di tengah kedua wanita itu?”“Dia terlihat begitu muda, tetapi aura di sekitarnya b