Ketika Quen Yang sedang mengelus-elus jenggotnya, pusaran awan semakin menjadi-jadi. Agin berhembus dengan kencang, membuat banyak puing-puing yang ringan dapat terbang.
Mata Quen Yang menyipit. Dia merasakan aura akrab itu akan segera tiba. Dia hanya bisa terdiam sambil menatap langit dengan tatapan yang begitu dingin.Hingga, dari dalam pusaran, muncul seseorang. Matanya menyipit ketika melihat pemuda yang keluar dari pusaran. Apa lagi, aura yang di pancarkan olehnya, sama sekali tidak di kenali olehnya.Sesaat kemudian, muncul beberapa orang dari pusaran lagi, sekitar 7 orang.Mata Quen Yang melebar ketika melihat 2 orang yang ia kenal. Itu adalah Jing Zhou dan Chen Wengsin."Apa yang membuat kalian datang ke sekte ku?" Tanya Quen Yang dengan penasaran.Namun, kedua leluhur itu tidak mengatakan sepatah kata pun, mereka hanya diam.Leluhur Quen Yang mengerutkan keningnya. "Apa yang terjadi? Bukannya seharusnya dia masiDalam sekejap, 3 jam telah berlalu. Dan dalam 3 tersebut, Alam Dewa telah terguncang.Terguncangnya Alam Dewa adalah ketika mendapatkan kabar bahwa wilayah 6 klan kuat, telah rata dengan tanah. Klan Dewa Phoenix, Dewa raksasa, Dewa Semut api Hitam, Dewa Kalajengking racun biru, Dewa Harimau api, dan Dewa Elang Agung. Wilayah mereka Telah rata dengan tanah.Hal tersebut membuat Alam Dewa terguncang dengan berita tersebut.Saat ini, di klan Dewa Naga, terlihat 2 orang pria tua sedang duduk dengan perasaan cemas di dalam sebuah ruangan yang terlalu besar, seperti ruang keluarga."Bagaimana ini, leluhur? Firasat ku mengatakan bahwa selanjutnya yang akan rata dengan tanah adalah klan kita!" Seru patriak klan Dewa Naga, Long'er."Kau tenang saja, Long'er. Bukankah kau tidak ingat dengan pengorbanan kultivasi dan kejeniusan anakmu 50 tahun lalu, membuat kultivasi ku meningkat?" Sahut leluhur klan Dewa Naga, Long Buo.Dia adalah leluhur
"A-apa?" Bibir Wang Lingxiao gemetar. Dia menatap sosok didepannya dengan mata terbelalak. Ketakutan mulai terpancar di kedua matanya."Kau? Bagaimana mungkin?" Dia mundur selangkah dengan wajah yang masih menunjukan ketidak percayaan dan keterkejutan."Humph! Tentu saja mungkin. Apa yang tidak mungkin?" Pemuda itu kemudian menginjakkan kakinya di tanah. Aura di tubuhnya tidak sedikitpun terasa, membuat sosoknya terkesan sangat misterius."Ini klan Dewa apa?" Tanya Zhu Long."Hmm, kalau tidak salah. Ini adalah klan Phoenix" ujar Li Fan."Klan Phoenix?" Bibir Xiao Yu melengkung membentuk senyuman aneh. "Kalian para dewa kecil sungguh tidak tahu malu! Kalian hanya sampah ini, sudah mempermalukan klan Phoenix! Kalian tidak pantas mati, melainkan siksa!" Teriak Xiao Yu dengan penuh amarah. Dadanya kembang kempis ketika meluapkan segala emosinya."Siapa kamu! Beraninya kau memarahiku?" Teriak Tong Wangxiao dengan marah juga.
Di Alam DewaDi alam ini, suasana terlihat tentram, tanpa adanya pertarungan, perselisihan, dan pertengkaran. Alam ini seakan-akan sama sekali tidak memiliki konflik.Namun di balik suasana yang tenang, tersembunyi perasaan yang cemas dan ketakutan luar biasa oleh semua orang yang ada di alam ini.Swing!Di langit yang biru dan tenang, tiba-tiba mendung. Di balik cuaca mendung tersebut, muncul sebuah gerbang berwarna putih abu-abu.Kemunculan pintu itu sama sekali tidak di sadari oleh semua orang yang ada di Alam Dewa ini (para Dewa).Bang!Gerbang tiba-tiba meledak, hingga membuat seluruh alam dewa mengalami guncangan hebat.Di pedalaman alam dewa, terdapat sebuah kastil besar dan mewah, dan di jaga oleh ratusan hingga ribuan penjaga. Mereka memiliki kultivasi setidaknya dari Dewa Kekosongan hingga Dewa Tertinggi.Di dalam kastil tersebut, terdapat sebuah singgasana raja yang diduduki oleh seorang pemu
Brak!Pria tua yang mengirim para Kentaur, menggertakkan giginya marah. Dia marah karena gagal, bukan karena tewasnya Kentaur yang ia kirim."Arh! Aku tidak bisa terima ini!" Teriaknya penuh amarah. Masa dia tidak bisa membunuh seorang yang baru mencapai Keabadian? Mau taruh di mana wajahnya?"Ah" dia meraung dengan gila. Menjambak rambutnya yang telah berwarna putih."Tuan" dia berlutut di lantai. "Hamba mohon, tolonglah hamba, tuan" ujarnya sembari memohon."Kau tidak bisa berbuat sesukamu, memang takdir kau yang tentukan, namun bukan kau yang menulis takdir itu" suara tenang menggema di seluruh Aula."Tapi,,,""Sudah. Kerjakan apa yang telah menjadi tugasmu. Jangan bertindak di luar batas, karena aku selalu mengawasi mu" suara itu kemudian menghilang.Pria tua berambut putih tersebut di beri nama Tuan Penentu Takdir, kultivasi nya melewati Keabadian. Jelas sosok eksistensi seperti ini patut untuk di waspadai.
Boom! Secara mengejutkan, siluet telapak tangan milik Li Fan langsung meledak bersama palu raksasa milik pemimpin Kentaur juga ikut meledak. "Sial!" Pemimpin Kentaur mendesis dalam hati. Dia merasa tidak terima bahwa senjata andalannya akan hancur hanya karena tidak kuat menahan serangan siluet telapak tangan milik Li Fan. "Bagaimana mungkin dia bisa sekuat ini? Padahal dia baru tahap awal, sedangkan aku di tahap menengah! Sialan!" Batinnya dengan marah. Matanya terpancar rasa iri yang luar biasa. Terlintas di benaknya untuk mengetahui sedikit tentang rahasia yang ada di tubuh Li Fan. Mulai dari teknik-teknik milik Li Fan yang sangat kuat, dan daya tahan tubuh serta energi Li Fan yang tak terbatas. Dia berpikir, jika dia dapat membunuh Li Fan dan membawanya ke istana kekaisaran Langit, mungkin dia bisa mendapatkan beberapa kontribusi dari para petinggi kekaisaran. Namun, masalahnya, bagaimana c
Wush! Tangan itu dengan cepat menarik tubuh Kentaur, menuju lubang spasial. Melihat itu, tentu saja pemimpin Kentaur tidak berani tinggal diam. Dia mengangkat palu dan tombak miliknya, mengaliri kedua senjata itu dengan energi Qi. Whung! Secara mengejutkan, kedua senjata itu mengembang seperti balon dan membengkak. Kedua senjata itu terus mengembang, hingga ukurannya 5 kali lipat lebih besar dari pada sebelumnya. Di tangan pemimpin Kentaur, dia kini menggenggam 2 senjata raksasa. "Lepas, bajingan!" Teriaknya dengan lantang seraya melesat ke arah tangan naga iblis kehampaan yang sedang membawa salah satu anggota Kentaur miliknya. Bang! Tsuk! Dia mengayunkan dua senjatanya sekaligus dan menghantamkan palunya ke lengan dan menusuk lengan dengan tombaknya. Namun,