Share

Bab 42

last update Last Updated: 2025-06-03 12:51:00

"Huft..."

Drakkan menghela nafas panjang ketika melihat mayat singa didepannya.

Tanpa pikir panjang, Drakkan kemudian mengambil core singa beserta tubuhnya kedalam cincin penyimpanannya, tidak lupa juga dia mengambil core dua anak singa yang telah menjadi abu.

Wush!

Dengan secepat angin, Drakkan kemudian melesat kearah terhempasnya singa dewasa betina akibat dorongan dari singa dewasa lain.

Di jarak 1 km kedepan, Drakkan melihat singa dewasa itu sedang terbaring lemah ditanah dengan kondisi yang sedikit terluka akibat terhempas saking jauhnya.

Tanpa pikir panjang, Drakkan kemudian mengangkat tangannya dan membuat bilah pisau angin di kehampaan.

Wush!

Drakkan langsung menurunkan tangannya, tepat kearah singa yang masih tergeletak di tanah. Bilah pisau angin tersebut ikut turun dan melesat tepat di kepala singa.

Wush!

Sreek!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 48

    "Si-siapa kamu?" Tanya leluhur Phoenix es dengan waspada"Siapa aku? Itu tidak ada urusannya denganmu!" Jawab Drakkan dengan dingin"Lagi pula, singa dan serigala telah aku bantai! Kau tak perlu membalaskan dendam mu yang tidak masuk akal itu!" Lanjutnya dengan suara rendah"Kau!? Tidak mungkin!" Leluhur Phoenix es dengan cepat menyangkal perkataan dari Drakkan"Siapa kau sebenarnya?" Tanya leluhur Phoenix es lagi dengan wajah ketidak percayaanBagaimana tidak, dia melihat ada sesosok yang berwujud manusia dengan sempurna dihadapannya. Namun bukan hanya itu, dia juga melihat usia tulang Drakkan hanya 12-13 tahunIni, ini sulit dipercaya! Dia saja baru menjadi binatang agung diusia hampir 1000 tahun! Sedangkan sosok didepannya ini, belum 50 tahun tapi sudah menjadi binatang tingkat agung!Leluhur Phoenix es tersebut mengira bahwa Drakkan adalah binatang spritual yang telah menjadi binatang tingkat agung. Namun sayangnya,

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 47

    Melihat wanita itu, mata Drakkan terbelalak lebar"Kenapa ada wanita disini? Apa ada manusia selain aku disini?" Drakkan mengerutkan keningnya, merasa bingung sekaligus heran dan tercengang ."Ataukah...?" Drakkan tidak bisa melanjutkan kata - katanya ketika menyadari sesuatuTiba - tiba, suara lembut dan indah terdengar"Salam, untuk leluhur!" Teriak para Phoenix es tingkat suci keatas dengan lantang."Kiak!" Teriak Phoenix es tingkat raja suci dengan suara khas burung Phoenix ."Salam kalian aku terima!" Kata wanita itu, yang disebut leluhur, dengan senyuman manis di wajahnya yang membuat dia sangat cantik dan menawan.Mendengar itu, pupil mata Drakkan menyusut. Namun, ketika dia mendengar perkataan dari leluhur Phoenix es itu lagi, membuatmya terkejut."Baiklah! Karena saya telah menjadi binatang agung, maka saya dapat bertransformasi menjadi manusia!" Kata leluhur Phoenix es dengan suara yang menggelegar di

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 46

    Beberapa jam kemudian..."Hah!"Drakkan mendesah panjang kemudian berdiri dari duduknya.Sambil melihat ke sekeliling, Drakkan bergumam. "Woah! Aku tidak menyangka kalau aku menyerap aura kematian itu, membuat mayat para serigala - serigala itu menjadi tulang belulang?"Melihat ke sekeliling, Drakkan melihat 500 mayat serigala kini telah menjadi tulang belulang yang telah rapuh. Mungkin jika disentuh sedikit saja, maka tulang serigala itu akan langsung hancur menjadi abu."Tentu saja! Ketika kau menyerap aura kematian, daging dan darah para serigala itu akan mengering dan berubah menjadi esensi. Namun, karena mereka hanya binatang spritual tingkat tinggi, esensi mereka tidak terlalu terbentuk. Sehingga tercampur dengan aura kematian."Jelas Lei long panjang lebar dalam beberapa tarikan nafas, dengan suara rendahMendengar itu, Drakkan hanya bisa mencibir. "Kalian menganggap para binatang spritual tingkat tinggi adalah bi

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 45

    1 hari kemudian...Terlihat, sosok Drakkan sedang berdiri diatas sebuah batu yang besar dan dikelilingi oleh 500 mayat serigala"Hehaha!""Dengan ini, aku akan menerobos! Tapi, ini hanya 1 dari 3 keseluruhan binatang spritual tingkat tinggi yang ada ditahap ini! Jika aku menyerap seluruh core nya, mungkin aku akan menerobos hingga Transformasi jiwa!"Dengan semangat, Drakkan kemudian melangkahkan kakinya, ingin keluar dari tempat yang di penuhi oleh tumpukan mayat serigala.Namun, ketika Drakkan sedikit lagi benar - benar pergi dari tempat itu, suara Dar Mu terdengar di benaknya."Tuan! Kenapa anda tidak menyerap aura kematian yang ada di tempat ini? Itu akan jauh lebih bagus jika anda ingin menerobos Tranformasi Jiwa dimasa depan!"Ujar Dar Mu yang menyarankan Drakkan menyerap aura kematian yang ditimbulkan oleh tumpukan mayat - mayat serigala yang berserakan di atas es.Mendengar itu, Drakkan sedikit mengerutk

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 44

    "Sial! Kenapa susah sekali? Hanya mengepakkan sepasang sayap Naga ini kenapa harus menggunakan banyak energi Qi?" Kata Drakkan lemas Dengan usaha yang keras, Drakkan akhirnya dapat menggerakkan sepasang sayap Naga itu, walaupun hanya sedikit. "Hos... Hos... Hos..." Buk! Ketika sepasang sayap Naga itu tergerak sedikit, nafas Drakkan tersengal - sengal dan akhirnya dia terbaring lemas diatas es. "Senior! Kenapa harus menggunakan banyak energi Qi, hanya untuk mengepakkan sepasang sayap?" Tanya Drakkan dengan kesal "Kami sudah mengatakannya kepadamu sebelumnya. Bahwa sepasang sayap Naga itu memiliki tahapan, dan yang paling rendah di Golden Core! Meskipun kau telah mencapai Golden Core, tetap saja kau harus menggunakan usaha yang tidak sedikit, untuk mengepakkan sayap!" Ujar Ludi long memperingatkan Drakkan. "Jika tanpa tahapan, jangankan untuk mengepakkan sepasang sayap, menahan

  • Kaisar Naga Kegelapan Asura   Bab 43

    Drakkan merasa bahwa tubuhnya terasa ringan dan beban tubuhnya sedikit berkurang. Ketika sedang senang dengan terobosannya, tiba - tiba Drakkan menyadari ada sesuatu di dantiannya. Ketika Drakkan mengecek apa itu, Drakkan dikejutkan dengan akar spritual yang masih dalam tahap pembentukan. "I-ini? Akar spritual? Apakah ini benar - benar akar spritual?" Drakkan merasa bahagia bahwa dia akan memiliki akar spritual. Drakkan sempat mengira bahwa tubuh yang ia tempati tidak akan memiliki akar spritual, bagaimana pun tubuh yang ia tempati adalah tubuh cacat. Tubuh yang belum bisa berkultivasi walaupun sudah berumur 12 tahun (Umur Drakkan adalah 12 tahun yah :) Jika di bab sebelumnya saya memberikan umur, maka umur itu tidak benar. Jadi maafkan saya yang serba kekurangan ini) "Tapi, kenapa dia masih seperti gumpalan? Kenapa belum juga terbentuk?" Drakkan merasa heran dengan akar spiritualnya itu yang

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status