"Pelajarilah tehnik yang sudah kuberikan padamu, kau aku akan memberi tahu dirimu segelanya nanti" ucap Qian Long yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Ye Fan.
Ye Fan mulai mempraktekkan tehnik sutra hati teratai, dia juga diarahkan langsung oleh pemilik tehnik tersebut, bahkan Qian Long sendiri yang terus mengawasi latihannya. Waktu demi waktu terus berlalu, dimana sudah satu minggu kepergian Ye Fan memasuki hutan terlarang itu, bahkan kabar tersebut menyebar luas sampai ke telinga Ye Yun. "Jangan menghentikan ku senior" ucap Ye Yun menatap senior wanitanya yang selama ini membimbing latihannya. "Master akan marah jika kau pergi dari puncak tanpa seizin darinya" ucap Bai Yu masih berusaha menghentikan Ye Yun yang ingin pergi mencari sang kakak. "Gadis nakal, apa kau tidak puas membuat orang tua ini susah?" tanya master puncak suanming yang sudah ada dibelakang Ye Yun. "Maafkan aku master, aku harus mencari kakakku" ucap Ye Yin masih bersikeras ingin mencari sang kakak. "Sudahlah, kakakmu bukan lagi anak anak, bahkan dia memiliki keberuntungan yang bahkan tidak kau miliki" ucap master puncak suanming membuat Ye Yun terdiam. Dia bertanya tanya apa yang dimaksud oleh sang master, apa yang dimiliki kakaknya sampai membuat sang master berkata seperti itu, bahkan dia sendiri tidak memiliki apa yang dimiliki sang kakak. "Kau harusnya sudah tahu akan hal itu, bagaimana kakakmu masih bisa bertahan selama ini tanpa memiliki dentian?" tanya Sang master saat melihat ekspresi penuh tanya Ye Yun. Seketika Ye Yun tersadar akan hal itu, dimana selama ini sang kakak memang sakit sakitan, namun sang kakak masih hidup sampai sekarang. Tidak mungkin bagi kultivator bisa hidup dengan dentian yang hancur, bahkan kebanyakan mereka tidak bisa bertahan lebih dari satu minggu. sementara sang kakak justru bisa bertahan sampai lebih dari satu tahun. "Jika kau sudah mencapai ranah grand master, aku akan mengizinkanmu berlatih dipinggiran hutan kematian itu" ucap sang master puncak suanming membuat Ye Yun sangat senang. "Baiklah master, aku akan berkultivasi lagi" ucap Ye Yun segera pergi dari sana setelah membungkuk dihadapan sang master. Master puncak suanwu benar benar tidak menyangka akan perubahan sikap Ye Yun, bahkan dia segera berkultivasi kembali setelah mendengar ucapannya. Saat ini kultivasi Ye Yun sudah mencapai ranah master bintang tujuh, dan hanya dua tingkat lagi sampai menerobos ranah grand master, selama satu minggu Ye Yun sudah menerobos satu tingkatan. "Bocah nakal itu adalah permata bagi sekte ini, bakatnya tidak kalah dari bakat sang kakak dalam kultivasi" ucap master puncak suanming menatap kearah Ye Yun yang sudah pergi Bai Yu ikut menatap kearah perginya Ye Yun, dia juga merasa Ye Yun sangat jenius dalam berbagai hal, bahkan putra suci sekte saja bukan apa apa dihadapan kejeniusan Ye Yun. Namun Bai Yu sangat penasaran dengan kakak Ye Yun, sebab sang master sendiri mengakui kejeniusan kakak Ye Yun, dan hal itu membuat Bai Yu semakin bertanya tanya tentang Ye Yun dan kakaknya. "Maafkan aku saudara Ye, aku tidak bisa melakukan apapun untukmu" gumam Lu Han dengan kepala menengadah menatap langit yang sangat cerah itu. Dia merasa sangat bersalah pada Ye Fan, seba. dia meninggalkan Ye Fan saat memasuki hutan kematian. namun kata kata Ye Fan benar benar tidak bisa dia lupakan, dimana Ye Fan lebih memilih mati didalam hutan kematian itu. Begitu juga dengan Qin Tian, dia juga merasa sangat bersalah tidak bisa melindungi Ye Fan, bahkan dia membiarkan Ye Fan begitu saja pergi dari sana. "Maafkan aku Ye Song, aku tidak bisa melindungi putramu itu" ucap Qin Tian dengan penuh penyesalan yang mendalam. Semua itu karena dia tidak bisa menepati janjinya pada Ye Song, dia tidak menjaga putranya dengan baik, bahkan putranya harus berusaha mencari herbal sampai masuk kedalam hutan kematian demi membalas dendam sang ayah. Hari demi hari terus berlalu, dimana sudah satu bulan penuh Ye Fan memahami tehnik sutra hati pedang, saat ini justru Ye Fan sudah mulai berkultivasi, dan hal itu membuat Qian Long semakin kagum padanya. Qian Long hanya bisa menatap kearah Ye Fan dengan penuh kekaguman, sebab baru kali ini dia melihat kejeniusan yang bahkan tidak ada duanya, dan bocah itu yang saat ini ada didepannya. Tanpa terasa sudah hampir satu tahun berlalu, bahkan Ye Fan sama sekali tidak berhenti berkultivasi, seolah Ye Fan sangat haus akan kekuatan, bahkan ranahnya saat ini juga sudah mencapai master tahap puncak. Kultivasi Ye Fan sudah kembali seperti saat dentiannya masih ada, namun Ye Fan tidak berpuas diri, bahkan Ye Fan sendiri ingin terus tumbuh lebih kuat dibanding saat ini. Tepat satu tahun berlalu, dimana Ye Fan membuka kedua matanya setelah gagal menerobos ranah grand master, disana Qian Long hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat ekspresi Ye Fan. "Apa kau tidak puas dengan pencapaianmu saat ini?" tanya Qian Long menatap Ye Fan yang terlihat kecewa. Ye Fan hanya bisa diam saja, sebab apa yang ditanyakan Qian Long benar adanya, dia benar benar kecewa karena tidak bisa menerobos ranah grand master. "Sudah saatnya untukku pergi, dan sudah saatnya untukmu mewarisi semuanya" ucap Qian Long tersenyum menatap Ye Fan yang sudah duduk disampingnya. "Apa maksud senior? kemana senior akan pergi?" tanya Ye Fan yang ingin tahu apa yang akan dilakukan Qian Long. "Aku hanyalah pecahan jiwa yang kutinggalkan, tubuhku sudah menjadi tulang belulang yang ada disana" ucap Qian Long menunjuk kearah tulang yang menyandar pada dinding. Seketika Ye Fan terdiam mendengar kata kata itu, dimana sosok yang selama ini ada didepannya hanyalah pecahan jiwa brlaka, dan tubuhnya sudah mati sangat lama. "Siapa namamu bocah?" tanya Qian Long menatap Ye Fan yang duduk disampingnya. "Aku Ye Fan senior" jawab Ye Fan dengan tenang menatap Qian Long yang tersenyum menatapnya. "Terimalah warisan kaisar pedang ini" ucap Qian Long kembali menyentuh kening Ye Fan. Seketika semua pengetahuan milik Qian Long mengalir kedalam ingatan Ye Fan, dan hal itu jelas membuat Ye Fan terdiam, ekspresinya menunjukkan rasa terkejut mengetahui warisan kaisar pedang. "Terimakasih senior" ucap Ye Fan berterimakasih pada Qian Long. "Ambil pedang itu, namun kau harus berhati hati saat menggunakan pedang itu. kau akan diburu oleh semua musuhku, lebih baik gunakan saat kau sudah mencapai puncak kultivasi" ucap Qian Long menunjuk pedang yang ada didepan tengkoraknya. "Aku akan mengingat nasehat senior" jawab Ye Fan dengan tanpa ragu. Saat itu Qian Long menyentuh bahu Ye Fan, saat itu sebuah kekuatan mengaliri tubuh Ye Fan, dan saat itu juga penghalang ranahnya sudah bisa ditembus. "Ingatlah nak, Jalan pendekar pedang sangatlah panjang, aku ingin melihat sejauh apa kau melangkah saat dunia tidak berpihak padamu" ucap Qian Long tersenyum menatap Ye Fan. Sosok Qian Long perlahan memudar, Ye Fan hanya bisa terdiam melihat hal itu, dan dia juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan saat ini. "Aku tidak akan mengecewakan harapanmu senior" ucap Ye Fan bangkit dari tempat duduknya.Malam itu benar benar mereka lalui dengan makan besar, dimana Lin Yu juga mengeluarkan guci berisi arak yang dia miliki, dan bahkan Xiao Bai sangat menikmati setiap daging panggang yang dibuat Ye Fan. Sampai keesokan paginya, Ye Fan menatap kearah Xiao Bai yang masih tertidur, saat itu dia berfikir ingin turun dari atas pohon tersebut, sebab tidak mungkin selamanya mereka tinggal diatas pohon tersebut. Ditambah lagi luas diatas pohon itu sudah berkurang, semua itu karena sambaran petir sebelumnya, kali ini hanya sebagian kecil yang bisa mereka tempati untuk beristirahat. "Hei Xiao Bai, apa kau bisa membantu kami berkeliling dialam ini?" tanya Ye Fan menarik Xiao Bai agar terbangun. Xiao Bai menatap Ye Fan dengan rasa ingin tahu, sebab Ye Fan terlihat ingin turun dari pohon tersebut, dan mungkin Ye Fan akan mengajak mereka berkeliling dialam tersebut. "Tidak masalah bos, tidak ada binatang yang menjadi lawanku dihutan ini" ucap Xiao Bai dengan bangga menatap Ye Fan yang san
Tepat saat malam tiba, Ye Fan mulai membuka kedua matanya. Dia mendapati kedua wanita yang sedang menatap dirinya, saat itu dia sadar jika seluruh pakaian yang dia kenakan sudah hancur. "Mengapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Ye Fan segera duduk dan menutupi selangkangannya, dimana dia benar benar tidak mengenakan apapun. Seketika Xia Xi berbalik karena rasa malu, dan hanya Lin Yu yang tidak mau berbalik dan terus menatap Ye Fan, sebab dia merasa jika tubuh Ye Fan sangat mempesona. "Hei wanita gila, berbalik lah" gerutu Ye Fan dengan kesal menatap Lin Yu yang terus menatap tubuh telanjangnya. "Untuk apa aku berbalik, aku hanya ingin melihat pasanganku tidak mengenakan apapun" ucap Lin Yu yang seketika membuat Ye Fan sangat kesal. Sementara Xia Xi semakin heran dengan perubahan sikap tetuanya, dimana Lin Yu jelas sangat mesum pada Ye Fan, dan bahkan sangat berbeda dari Lin Yu yang sangat tegas saat berhadapan dengan para murid. "Dasar wanita mesum" ucap monyet yang duduk
"Jelaskan padaku, mengapa kau mencium diriku?" tanya Ye Fan menatap kearah Lin Yu yang masih duduk disampingnya. Seketika Lin Yu tertawa dan menatap Ye Fan, sebab ekspresi Ye Fan jelas sangat malu mengatakan hal tersebut, dan jelas terlihat wajah Ye Yan yang mulai merona. "Mulai sekarang, hanya aku yang akan menjadi pasanganmu" ucap Lin Yu seketika membuat Ye Fan menepuk dahinya. Dia merasa sebuah kesalahan karena bertanya hal itu pada Lin Yu, dia juga merasa Lin Yu memiliki kelainan karena menyukai dirinya, sebab usia mereka jelas terpaut sangat jauh. "Dasar wanita gila, aku bahkan belum genap berusia dua puluh belas tahun, kau justru lebih cocok menjadi nenekku" ucap Ye Fan yang seketika membuat Lin Yu menjewer telinga Ye Fan. Dan jelas hal itu membuat Ye Fan kesakitan, dan ini kali pertama dia diperlakukan seperti itu oleh wanita, dan Lin Yu yang pertama kali memperlakukan dia seperti itu. "Jika kau berani memanggilku nenek, aku akan merebut kesucianmu itu" ucap Lin Y
Saat Lin Yu sudah mencapai ranah kaisar tahap sembilan, kekuatan dari pil yang dia telah mulai memadat, dan bahkan tubuhnya juga menyerap Qi yang berserakan saat hendak diserap Ye Fan. Dan hal itu jelas membuat Ye Fan sangat kesal, sebab Qi yang hendak dia serap justru direbut oleh orang lain, dan seketika dia membuka matanya dan menatap Lin Yu. Ye Fan sadar jika kekuatan Lin Yu semakin meningkat, bahkan Ye Fan tahu jika Lin Yu terus menerobos seiring berjalannya waktu, dan hal itu jelas membuat Ye Fan tidak tahu apa yang terjadi padanya. Saat itu monyet didalam pangkuan Ye Fan juga menunjuk kearah mulutnya, dia juga menunjuk kearah Lin Yu seolah meminta apa yang diminum oleh Lin Yu sebelumnya. "Aku tidak akan memberikannya padamu" ucap Ye Fan dengan kesal menatap monyet yang terus merengek padanya. Dan hal itu jelas membuat monyet tersebut menunduk dengan lesu, sebab Ye Fan tidak mau memberinya pil yang sama seperti yang diminum oleh Lin Yu. "Aku akan memberikan pil itu padam
Meskipun tetua Yu sudah tidak muda lagi, namun parasnya sangatlah cantik, bahkan tetua Yu masih seperti gadis berusia tiga puluh tahunan, dan kecantikannya tidak kalah dengan Xia Xi. Usia tetua Yu jelas jauh lebih tua dari yang terlihat, sebab mereka yang sudah mencapai ranah kaisar bisa hidup ratusan tahun, dan mungkin tetua Yu sudah berusia ratusan tahun. "Hampir seratus tahun aku hidup, baru kali ini aku merasakan makanan enak yang selama ini aku remehkan" ucap tetua Yu membuat Ye Fan menoleh menatap wanita tersebut. Ye Fan benar benar tidak menyangka jika usia wanita itu hampir seratus tahun, namun parasnya tidak kalah cantik dari Xia Xi yang jauh lebih muda dibanding tetua Yu sendri. "Aku punya arak untuk menemani makan daging ini" ucap tetua Yu kembali mengeluarkan beberapa guci arak yang selalu dia simpan didalam cincin penyimpanan miliknya. Ye Fan hanya mengangguk setuju dengan apa yang dilakukan tetua Yu, namun dia dama sekali tidak tertarik pada arak yang dikeluarkan
Waktu demi waktu terus berlalu, dimana Ye Fan masih terus memahami lebih dalam tentang niat pedang. Sedangkan Xia Xi dan tetua Yu hanya bisa diam, mereka berdua tidak melakukan apapun selain menatap kearah Ye Fan. Tanpa terasa dua bulan berlalu saat Ye Fan sudah memahami lebih jauh tentang niat pedang, dan tanpa disadari olehnya, niat pedang yang kuat merembes keluar dari dalam diri Ye Fan. Tidak hanya tetua Yu yang terkejut, dimana monyet kecil yang duduk dipangkuan Ye Fan juga ikut terkejut. Jelas mereka berdua tahu tentang niat pedang, dan niat pedang yang dipancarkan Ye Fan jelas sangat murni. "Ini, niat pedang" ucap tetua Yu menatap Ye Fan dengan tatapan tidak percaya. Saat itu juga monyet yang duduk dipangkuan Ye Fan bangkit dan menatap tetua Yu, tatapan mata monyet tersebut seolah meminta agar dia diam, sebab dia tidak boleh mengganggu pemahaman Ye Fan pada niat pedang. Mau tidak mau tetua Yu diam, disisi lain dia ingin melihat niat pedang yang sesungguhnya, dimana dia b