Bab 08
"Aku polisi, aku hanya ..." ucap seseorang yang sedang bersama Genta.
"Dari divisi mana?" tanya Genta, lawannya itu kemudian menunjukkan tanda pengenalnya.
"Kau disini bersama kelompokmu?"
"Hubungi komandan Adinata dari divisi intelijen, kau akan tahu nanti."
Orang itu ternyata menyamar, untuk memancing Genta dan Elvan agar mereka bisa menangkapnya.
"Kau tidak apa-apa, Kak?"
"Tidak, aku baik-baik saja. Apa barangnya sudah dipindahkan ke mobil. Kita pergi sekarang?"
"Iya, un
Bab 09"Apa teman gangster mu?" tanya Gala."Aku tidak mau kau bergaul dengan orang seperti mereka. Untuk apa kau bergaul dengan mereka?" lanjutnya."Fokus dengan kuliahmu, Kakak tidak mau kau terpengaruh dengan orang seperti mereka.""Darimana Kakak tahu tentang itu? Apa Kavin yang mengatakannya kepada Kakak?""Tidak penting dari siapa aku tahu, yang penting kau harus fokus dengan kuliahmu."Genta terdiam setelah Gala keluar dari kamarnya. Bagaimana Kakaknya bisa tahu kalau Genta akhir-akhir ini sering bersama teman gangsternya, walau itu bagian dari tugas Genta menjadi mata-mata.Apa mungkin Gala juga tahu, tentang dirinya menjadi seorang Polisi? Pikiran itu terus mengganggu Genta setelah perkataan Gala, dia harus lebih berhati-hati lagi mulai sekarang. Dia harus menyimpan rapat-rapat rahasia tentang dirinya adalah seorang polisi.***Walau Gala melarangnya agar tidak berkumpul bersama teman gangster nya tapi Genta tetap
Bab 10 "Apa kau sudah gila." Seseorang menarik Genta dari dalam bathup, dia Gala yang sengaja mendengar suara air mengalir saat melewati kamar Genta yang memang dekat dengan dapur, dirasa tidak ada orang di apartemen, Gala mencoba melihatnya. Dan saat melihat pintu kamar Genta terbuka dia segera masuk dan berjalan ke arah kamar mandi, melihat Genta mencoba menenggelamkan tubuhnya dalam bathup yang terisi penuh dengan air yang terus saja mengalir. Genta terbatuk saat Gala menariknya keluar dari dalam bathup, dia bahkan mendapatkan tamparan dari Gala yang terkejut dengan yang dilakukan Genta. "Ada apa? Kenapa kau melakukan ini? Apa kau ingin mati?" Dia terdengar sangat marah dengan yang dilakukan Genta.
Bab 11 Genta mengambil ponsel Gala begitu saja. dan mematikan sambungan teleponnya. “Ada apa denganmu?” "Kenapa kakak begitu ingin tahu, lupakan saja, bukankah aku tidak pergi." Setelahnya Genta hanya diam, dia memejamkan mata berharap Gala tidak membahas hal itu lagi. Kepalanya sudah cukup sakit untuk pertanyaan yang akan Gala lontarkan. Semoga keesokan harinya Gala tidak membahasnya lagi. *** Genta bangun dari tidurnya, menatap wajah pucat yang terlihat begitu menyedihkan. Dia merasa dirinya begitu lemah, saat dia mencoba untuk kuat. Bayang-bayang masa lalunya datang, dimana dia diperlakukan tidak baik oleh paman dan bibin
Bab 12 "Kenapa Kakak melakukan itu." "Aku–" "Aku bilang, katakan terimakasih saat kau merasa seseorang membantumu." Genta memotong ucapan Elvan. "Sebenarnya apa rencana Kakak?" "Aku hanya ingin kau terbebas darinya. Jadi sekarang lebih baik kita cari orang ini sebelum bos cerewet itu memarahi mu." Memang bukan niat awal Genta, tapi dia merasa Elvan di perbudak oleh Bos Alex. Dia hanya berada di tempat yang salah dan Genta ingin membantunya. *** Gala sedang berada di basecam
Bab 13Pagi-pagi sekali, Genta pergi ke rumah Hardana. Sebenarnya Gala tidak mengizinkan kalau dia pergi ke rumah Ayahnya seorang diri. Namun, dia tetap ingin pergi karena rasa bersalahnya pada Ditya yang selama ini dianggap Ibunya sendiri."Ada apa kau pagi-pagi datang?" tanya Hardana yang sepertinya sedang melakukan olahraga di halaman rumah."Aku hanya ingin melihat Ibu," jawabnya."Kau bahkan sudah berani untuk datang kesini sendiri.""Harusnya Kakakmu itu memang mengajakmu agar tahu bisnis kita, tidak hanya bisanya menikmati saja," ucapnya."Dan ya, seharusnya kau itu tahu diri. Kau bukan siapa-siapa di kel
Bab 14Hal yang tidak diinginkan terjadi, Gala terluka dan dilarikan ke rumah sakit. Setelah mengantarkan Genta, dia memang berangkat untuk melakukan kegiatannya seperti biasa.Dia bertemu dengan klien di sebuah kapal yang memang sedang menepi, mereka melakukan transaksi di sana. Namun, hal yang tidak terduga terjadi saat Gala mencurigai kalau kliennya tersebut, musuh bebuyutan keluarga Surendra. Gala bahkan terkena luka tembak di perut sebelah kiri dan beberapa luka yang dia dapat akibat kecelakaan saat mencoba mengejar kliennya tersebut.Kabar Gala, dengan cepat terdengar kepada Genta yang sedang bersama KavinDia segera pergi ke rumah sakit, untuk melihat kondisi Gala.Gala banyak kehilangan darah, membuat Genta yang ke
Bab 15Dalam ruang rawatnya, Gala memikirkan apa yang akan dia lakukan, dia tidak bisa terus seperti ini. Dia harus meyakinkan dirinya saat Genta tahu semua kebenarannya kelak"Kau yakin apa yang kau tahu itu benar?" tanya Arga."Aku harap apa yang aku ketahui itu tidak benar.""Lalu bagaimana kalau Ayahmu tahu?""Pilihannya ada 2, dia mati atau dia menjadi budaknya juga sama seperti diriku, dan aku tidak ingin hal itu terjadi.""Lalu apa yang akan kau lakukan?""Entahlah."Masalah pekerjaannya sudah cukup rumit, belum lagi masalah
Bab 16Menjalankan bisnis ilegal memang sangat menguntungkan. Namun, hal itu tidak mudah, seperti yang Hardana lakukan. Dia menjalankan bisnis ilegal nya saat dia melihat kakek Suga yang memang merintis bisnis Ilegal itu mulai nol. Bisnis yang tidak jauh dengan hal kotor, pemalsuan, perdagangan gelap, bahkan narkotika. Semua keluarga Surendra lakukan sudah sejak lama, dan menjadi sebesar sekarang.Siapa yang tidak mengenal Hardana Surendra di dunia bisnis ilegal. Dia terkenal karena kesuksesannya merambah bisnis ilegal. Apa yang tidak Hardana tahu tentang dunia gelap, dia mempelajari itu semua dari kakek Gala. Kakek Gal mengenalkan dunia ilegal itu sejak dia kecil.Kekerasan bahkan pembunuhan tidak jauh dari pekerjaan ini. Hardana menjadi berdarah dingin, saat setiap hari harus melihat hal yang selalu Kakek Gala