Bab 23
Inilah yang Gala takutkan, saat Genta mengetahui kebenarannya. Bukan masalah kebohongan yang Gala lakukan tapi hal kriminal yang keluarga Gala lakukan yang membuat Genta kecewa. Dia bahkan yang akan membongkar bisnis ilegal keluarga Gala. Keluarga yang menolong dan membuatnya menjadi sekarang, haruskah Genta melawan mereka?
"Ahh ..." terikanya frustasi.
Gala melampiaskan emosinya dengan melemparkan gelas minuman keras yang sejak tadi menemaninya, membuat gelas itu pecah begitu saja setelah membentur dinding yang tak jauh dari tempat Gala duduk.
Gala hanya ingin Raffa mengerti kalau dirinya tidak pernah menganggapnya sebagai boneka, dia menyayangi Raffa sebagai adiknya sendiri. Bukan karena dia ingin memanfaatkan untuk menjadi Genta, karena itu tidak benar.
Bab 24"Kau ingin aku menyerahkan diriku ke pihak berwajib dan mengakui tentang bisnis ini sekarang agar kau memaafkan ku?"Genta hanya diam, dia bingung dengan hatinya beberapa hari ini. Dia ingin menenangkan pikiran tapi Gala mendatanginya. Dia belum menetapkan hatinya untuk memilih apa yang harus dia lakukan saat kebenaran yang Gala tutupi terbuka. Semua seperti tiba-tiba untuknya, dan dia tidak bisa memilih mana yang harus dia lakukan."Oke, aku akan menyerahkan diriku kepada pihak berwajib, kalau itu bisa membuktikan apa yang aku katakan benar."Gala berjalan menuju pintu, mereka sedang berbicara di ruangan Alex. Mereka tidak ingin semua tahu masalah keluarganya. Ini juga pertama kalinya Gala datang, biasanya dia akan bertemu di Bar yang kemarin, untuk memb
Bab 26Entah apa yang Genta sedang pikirkan dan rasakan tapi sejak perdebatannya dengan Gala waktu itu, sikapnya lebih banyak diam. Dia masih tetap bersama Alex. Dia juga tetap melakukan tugasnya sebagai mata-mata. Namun, entah apa yang Genta rencana hanya dia yang tahu."Arion …" panggil Alex."Maksudku.. Tuan Arion. Aku ...""Bersikaplah seperti biasa, aku tidak ingin Anda menganggap ku sebagai atasan Anda, karena aku bukan atasan Anda!" tegas Genta."Katakan apa tugas ku." lanjutnya."Hari ini Tuan Gala akan melakukan pertemuan jadi kau yang akan menemaninya." Walaupun sedikit canggung untuk memerintah Genta tapi Alex tetap me
Bab 27Genta membiarkan tubuhnya basah karena guyuran air dari shower yang dia nyalakan. Tadi setelah dari tugasnya, dia memilih pulang, kebetulan Gala juga belum sampai rumah saat Genta pulang. Pikirannya tidak henti-hentinya memikirkan apa yang sudah dia, apa pilihan yang diambil salah atau benar, dan masalah lain yang semakin hari semakin membuatnya harus segera memilih apa yang harus dilakukan.Seperti tugasnya menjadi mata-mata, dia tidak bisa begitu saja lupa tentang tugasnya itu tapi dia juga bingung apa yang harus dia lakukan. Saat lawannya adalah keluarga yang membuatnya hidup sampai saat ini. Dalam guyuran air, Genta memejamkan mata sambil terus berpikir apa yang harus dia lakukan.***Selesai mandi, terdengar suara pintu terbuka. Pikir Genta s
Bab 28Di sebuah tempat yang biasa digunakan untuk membahas bisnis gelap keluarga Surendra, bukan di Bar waktu itu tapi tempat yang Hardana biasa gunakan bertemu orang-orang yang dipercaya untuk bisnis ilegalnya, di kantor yang bertuliskan HS corporation, mereka memiliki sebuah tempat yang memang digunakan untuk pertemuan bisnis gelap keluarga Surendra.Gala juga ada di sana sedang duduk di ruang kerja Ayahnya. Hardana menyuruhnya untuk datang. Padahal dia sedang sakit, dia memaksa datang meskipun perutnya masih terasa sakit setelah kejadian semalam."Bawa dia kesini, aku ingin bertemu dengannya," ujar Hardana pada Gala yang duduk tak jauh dari tempatnya."Untuk apa?" tanya Gala."Aku piki
Bab 29Saat mengambil minum, ponsel Genta kembali berbunyi. Dia dengan malas mencoba menjawabnya."Ya ..." jawab Genta"Maaf, Tuan. Bisa anda kemari? Ibu anda sedang tidak sadarkan diri. Beliau sedang di rumah sakit sekarang!" ucap seseorang dari sambungan telepon."Apa? Bagaimana bisa? Lalu bagaimana kondisinya?" tanya Genta, suaranya terdengar khawatir."Sebaiknya anda segera kemari, Tuan Muda Jenggala tidak bisa dihubungi.""Baik, aku segera kesana."Walau hati Genta masih bingung harus bersikap bagaimana kepada Ditya tapi dia tidak bisa mendengar Ibunya itu sakit. Gen
Bab 30Bagaimana bisnis ilegal yang dijalankan keluarga Hardana bisa terbongkar saat mereka memanfaatkan orang dalam untuk menutupi bisnis gelap yang mereka jalankan.Tidak tanggung-tanggung, Hardana sampai menyuap Kepala Polisi bahkan Jaksa agar bisnisnya tetap aman. Hal itu yang membuat polisi sangat sulit untuk memecahkan bisnis ilegal mereka. Namun, sekarang Genta yang diangkat sebagai keluarga Surendra harus membongkar bisnis ilegal keluarganya, tapi itu sebelum kebenaran yang Gala tutupi.Apa Genta bisa membongkar kebusukan bisnis Hardana saat dia hidup dari hasil bisnis gelap keluarga Hardana. Ketidaktahuan Genta membuatnya menyesal, kalau seperti ini apa bedanya saat dia bersama rentenir, paman dan bibinya dulu. Dia merasa kalau menjadi budak mereka, nasibnya memang buruk tapi dia bisa apa? Ini pilihan yang dia ambil, dia harus menjalaninya walau itu sangat berat."Maaf aku baru menyelesaikan pekerjaanku," ujar Gala pada Ibunya."Tidak apa-ap
Bab 31Saat anak kecil itu pergi bersama Kakaknya, Gala duduk di samping Genta."Kau mau kemana?" ucap Gala saat Genta akan berdiri dan duduk di sampingnya."Maafkan Kakak. Apa yang bisa kakak lakukan agar kau bisa memaafkan kakak lagi. Haruskah kakak menyerahkan diri?""Kenapa Kakak harus meminta maaf, aku tidak marah kepada Kakak. Aku hanya merasa, sejak dulu aku hanya hidup menjadi beban orang lain. Aku banyak menyusahkan kakak, pantaskah aku marah saat Kakak yang menolongku, saat keluarga ku sendiri membuang ku?""Aku yang harusnya minta maaf, seharusnya aku tidak bersikap seperti ini kepada orang yang sangat peduli dengan ku."
Bab 32Pilihan apalagi yang Raffa ambil, apa yang dia pikirkan sampai dia bicara ingin pergi."Bukankah kakak pernah bilang ingin mempertanggungjawabkan apa yang kakak lakukan sekarang?" tanya Raffa. Mereka masih di taman rumah sakit, "Bisakah kakak meninggalkan dunia hitam itu?" lanjutnya.Gala terdiam, sudah lama Gala ingin meninggalkan dunia hitam itu tapi Hardana selalu mengancamnya. Namun, ini permintaan Raffa, bisakah dia melakukannya."Aku bisa meninggalkan apa yang aku kerjakan sekarang tapi Kakak juga harus melakukannya.""Dengan mengorbankan dirimu dan Ibu?" tanya Gala."Ayah tidak akan tinggal diam saat aku tidak mau menuruti kemauannya."