Share

72

Elkan menoleh ke arah Nayara dan mengisyaratkannya untuk makan.

Nayara menurut dan membuka plastik itu, sebuah kotak makan terlihat menggoda karena aromanya sungguh menggugah selera.

"Wah!" Mata Nayara terbelalak ketika dia melihat satu paket nasi, ayam bakar, lalapan serta sambal yang tersaji di hadapannya.

"Kenapa sih? Tidak pernah makan ayam?" ledek Elkan ketika melihat reaksi Nayara.

"Bapak tahu salah satu makanan kesukaan saya, canggih!"

"Masa? Justru saya lihat kamu apa-apa doyan, kamu ini pemakan segala?"

Nayara tidak menanggapi, air liurnya nyaris menetes dan sudah tidak sabar untuk menyantap menu makanan itu.

"Saya makan duluan, Pak!" Nayara buru-buru pindah ke arah sofa.

"Kenapa harus pindah sih?"

"Saya merasa tidak pantas saja kalau atasan harus makan satu meja sama bawahan, Pak."

Elkan mendengus.

"Di luar, kita sudah sering makan satu meja."

"Itu lain, kita ini kan sedang di kantor. Jangan sampai Jaka atau siapa pun merasa curiga kalau kita terlalu akrab."

Elkan tidak lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status