Share

75

“Tumben, kamu tidak berencana untuk membuat keributan sama Via kan?”

“Enggaklah, Mas! Aku mau lebih bertanggung jawab saja sama Nico,” bantah Shara buru-buru.

"Ya sudah, jangan lupa bawa payung untuk jaga-jaga karena sudah musim hujan." Rio mengingatkan.

"Aduh, ribet Mas! Nanti aku minta sopir taksi untuk parkir mepet di halaman gedung saja."

"Terserah kamu, pokoknya jangan sampai Nico kehujanan."

"Iya," sahut Shara pendek, lalu segera memutuskan sambungan telepon.

Kadang perhatian Rio yang begitu besar terhadap Nico membuatnya merasa iri.

Andai saja aku punya anak yang terlahir dari rahim aku sendiri, batin Shara penuh harap. Rasanya sudah lelah hatinya untuk menunggu keajaiban yang tidak kunjung datang.

Setibanya di tempat les, Shara langsung pergi ke kelas Nico meskipun jam pulang les masih beberapa saat lagi.

"Di mana perempuan itu, belum datang kah?" Shara celingukan mencari keberadaan Slavia karena berpikir jika bocah yang bersamanya belajar di kelas yang sama dengan Nico.

"Mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status