Share

73

"Sebentar Pak, saya belum siap-siap ini ...."

Tut! Elkan langsung memutuskan percakapan, seperti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya.

"Selalu saja dadakan kayak tahu bulat ... kenapa nggak kemarin-kemarin sih? Pas pengajian cuti saja di-ACC, tapi tetap saja disuruh masuk kerja ...."

Nayara terus saja menggerutu setibanya di kantor. Setelah sarapan yang sangat terburu-buru dan apa adanya itu, dia terpaksa memenuhi panggilan Elkan untuk membantunya menyelesaikan pekerjaan.

"Datang juga kamu."

Elkan tersenyum miring saat Nayara memasuki ruangannya.

"Terpaksa, demi uang halal." Nayara menyahut ketus.

Elkan berdiri dan melangkah pasti ke arah Nayara dengan sebelah tangan terselip di saku celana panjangnya.

"Anda m—mau apa, Pak?" Sontak Nayara menjadi gugup saat Elkan semakin dekat, dia refleks melangkah mundur untuk menciptakan jarak.

Kepala Elkan menunduk, hingga membuat Nayara memejamkan matanya dengan jantung berdegup kencang.

"Telinga kamu masih ada bekas sabun, atau sampo? Kamu mandi kuran
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status