Share

9 Surat dari Pengadilan

“Siapa yang cari suami, Mas? Bukankah kamu yang bujuk aku supaya mau jadi istri kamu?” balas ibu dengan nada keberatan.

Nayara melengos, dia memang sudah lama curiga kepada ayah tirinya itu.

“Lho, apa bedanya? Toh aku sama kamu saling membutuhkan.”

“Dulu aku kira begitu, sebelum akhirnya aku merasakan sendiri. Punya suami seperti nggak punya suami ....”

“Istri sukanya nuntut ya kalau penghasilan suami sedikit? Harusnya bersyukur kek.”

“Aku akan bersyukur kalau kamu setiap hari rajin banting tulang untuk menafkahi aku, Mas. Ini apa?”

Tangan Nayara mengusap lembut lengan ibunya, dia memang tidak tahu menahu bagaimana kehidupan rumah tangga sang ibu bersama suaminya yang baru.

“Sayang ....”

Sementara itu di apartemen, Lika sedang melabuhkan kepalanya di pelukan Andika.

“Sayang?” panggil Lika untuk kesekian kali karena Andika tidak kunjung merespons.

“Apa sih, Yang? Aku ngantuk ini ....”

“Dih, selalu saja begitu. Kamu serius nggak sih sama aku?”

“Serius lah.”

“Terus kapan ka
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status