Share

Kecewa Yang Besar

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 11:52:19

Merasa ada yang memperhatikan, Shayla mendongak dari layar MacBooknya.

Shayla memindai sekeliling coffeshop tempat di mana dia berada sekarang dan tidak menemukan seseorang yang tengah menatapnya.

Pandangannya berhenti pada seorang pria yang duduk sendiri dan tengah sibuk dengan ponselnya, wajah pria itu tampak familier tapi Shayla lupa di mana pernah melihatnya.

“Sel!” Dewi berseru dari pintu.

Shayla menoleh lalu tersenyum tapi kemudian senyumnya pudar saat melihat sosok Kabir berjalan di belakang Dewi.

“Hai Sel, apa kabar? Kurusan nih …,” sapa Kabir basa-basi lalu duduk di samping Dewi di depan Shayla.

“Tadi gue ketemu Dewi di depan, katanya lo di sini dan kebetulan gue juga mau ke sini jadi barengan sama Dewi,” sambung Kabir memberitahu

“Kabar baik, Kak … Kak Kabir enggak sama temennya?” Shayla menoleh ke pintu.

Harapannya adalah bisa bertemu Ryuga.

Shayla ingin tahu bagaimana ekspresi cowok brengsek itu saat bertemu dengannya.

“Tadi gue sama Ryu ….”

Deg.

Jantung Shayla seakan ber
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Mama

    “Kak Ryu?” Kedua alis Dewi terangkat mendapati Ryuga ada di loby apartemennya. “Dew ….” Ryuga bangkit dari sofa menghampiri Dewi. “Lo tahu enggak Shayla di mana?” Ryuga meremat pundak Dewi cukup kencang. “Enggak tahu, Kak … ini ‘kan libur semester … kita enggak ketemu juga enggak chat-chatan.” Sudah dua orang selama dua hari ini yang menanyakan Shayla kepadanya dan Dewi sungguh tidak tahu Shayla ada di mana. Dia juga khawatir. “Coba lo telepon dia, gue udah coba telepon dia tapi hapenya enggak aktif … siapa tahu nomor gue diblok sama dia.” Ryuga pun menjauhkan tangannya dari pundak Dewi. “Waktu om Abraham telepon gue dan ngabarin Shayla kabur, gue udah coba telepon dia tapi enggak aktif … sebentar ya, gue telepon lagi… siapa tahu dia kemarin kehabisan batre.” Dewi mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Dia lantas menempelkan ponsel ke teling

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Benar-benar Hilang

    “Loh … Shayla belum turun dari kamarnya seharian ini ya?” Marie yang sedang membaca majalah di kamar hanya mengangkat bahunya tidak peduli ketika sang suami berujar demikian.Abraham mengembuskan napas berat, beliau keluar dari kamar lalu menaiki anak tangga menuju kamar Shayla.Dia ketuk beberapa kali tapi tidak ada jawaban lantas membuka pintu dan ruang kosong yang dia dapati.Tidak ada Shayla di sana.“Sel … Shayla.” Abraham memanggil sembari melangkah menuju kamar mandi.Namun dia menemukan kamar mandi dalam keadaan kosong.Abraham kembali ke lantai satu untuk menemui asisten rumah tangganya.“Bi, Shayla mana?” “Saya belum liat dari pagi, Pak.” Abraham menghela napas panjang lagi, dia pergi ke kamarnya.“Sayang, coba kamu telepon Shayla … kayanya dia enggak pulang tadi malam, di kamarnya enggak ada dan bibi juga enggak liat dia dari pagi.” Abraham tampak panik.Marie mengangkat pandangannya. “Palingan anak kamu bawa Shayla pergi lagi.”Dengan entengnya Marie menuduh Ryuga.“Ka

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Menghilang

    Pak Zidan sampai harus menepikan kendaraannya karena Shayla tidak kunjung memberitahu alamat rumah.Tadi Shayla menceritakan semuanya yang sebagian sudah Pak Zidan ketahui tentang hubungan Shayla dengan Ryuga beserta janin yang akhirnya gugur dan menyebabkan mereka berpisah. Shayla juga menceritakan keegoisan sang mommy dan bagaimana hancurnya perasan Shayla saat ini.Banyak air mata menyertai cerita Shayla barusan dan pak Zidan tidak bisa berbuat apa-apa selain mendengarkan.Berulang kali pak Zidan mengembuskan napas kasar apalagi setelah mendengar Shayla mengungkapkan keinginan untuk kabur demi membuat sang mommy menyesali perbuatannya.“Jadi kamu mau ke mana sekarang?” Pak Zidan akhirnya bertanya.Dia sudah memberikan nasihat panjang lebar agar Shayla pulang dan sabar menghadapi sang mommy tapi Shayla bersikeras tidak mau pulang.“Ya udah, Shayla turun di sini aja, Pak.” Zidan menahan pundak Shayla yang tangannya hendak menarik handle pintu.“Terus kamu mau ke mana?” Pak Zidan m

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Kecewa Yang Besar

    Merasa ada yang memperhatikan, Shayla mendongak dari layar MacBooknya.Shayla memindai sekeliling coffeshop tempat di mana dia berada sekarang dan tidak menemukan seseorang yang tengah menatapnya.Pandangannya berhenti pada seorang pria yang duduk sendiri dan tengah sibuk dengan ponselnya, wajah pria itu tampak familier tapi Shayla lupa di mana pernah melihatnya.“Sel!” Dewi berseru dari pintu.Shayla menoleh lalu tersenyum tapi kemudian senyumnya pudar saat melihat sosok Kabir berjalan di belakang Dewi.“Hai Sel, apa kabar? Kurusan nih …,” sapa Kabir basa-basi lalu duduk di samping Dewi di depan Shayla.“Tadi gue ketemu Dewi di depan, katanya lo di sini dan kebetulan gue juga mau ke sini jadi barengan sama Dewi,” sambung Kabir memberitahu “Kabar baik, Kak … Kak Kabir enggak sama temennya?” Shayla menoleh ke pintu.Harapannya adalah bisa bertemu Ryuga.Shayla ingin tahu bagaimana ekspresi cowok brengsek itu saat bertemu dengannya.“Tadi gue sama Ryu ….”Deg.Jantung Shayla seakan ber

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Momen Sejarah Ryuga

    Shayla menjadi pemurung, dia menghabiskan banyak waktu di kamarnya hanya untuk melamun.Segala perasaan berkecamuk hingga dadanya terasa sesak.Kalau tahu begini akhirnya, Shayla akan ikut daddy saja jadi tidak perlu mengenal Ryuga.Ya, lebih baik tidak pernah mengenal cowok itu dari pada harus menerima kenyataan ditinggalkan oleh Ryuga ketika sedang sayang-sayangnya.Shayla jadi berpikir kalau Ryuga mungkin hanya menyayangi janin itu tapi tidak dengannya.Buktinya, setelah Sakura dinyatakan tidak selamat—Ryuga malah meninggalkannya.Shayla mendengkuskan tawa sumbang sembari menyusut air mata yang tiba-tiba saja mengalir.Betapa bodoh dirinya yang mau saja dirayu oleh cowok brengsek seperti Ryuga.Semestinya Shayla sudah bisa memprediksi masa depannya bila bersama Ryuga setelah mengetahui kalau Ryuga meninggalkan mamanya, cowok itu juga dengan mudah meninggalkan Adelia dengan alasan paling brengsek yaitu sudah tidak mencintainya lagi.Shayla menangkup wajahnya menggunakan kedua tangan

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Sakura

    “Janinnya apa mau dimakamkan atau dibuang saja? Karena sebenarnya yang tersisa kecil sekali,” kata perawat paruh baya sembari mengecek selang infusan Shayla.“Dibuang saja!” “Dimakamkan!” Mommy dan Shayla secara bersamaan menjawab.Perawat itu mengangkat kedua alisnya kebingungan.“Saya mau memakamkan janin itu.” Shayla berujar kembali dengan suara bergetar namun tegas.Tapi perawat malah menoleh menatap mommy meminta persetujuan.“Paaa, bantuin Shayla nguburin anak Shayla … itu cucu papa juga.” Merasakan kasih sayang papa yang ternyata besar untuknya, sekarang Shayla lebih suka meminta apapun kepada papa.Shayla marah sama Mommy.“Iya sayang, iya.” Papa bangkit dari sisi mommy, tidak lupa menoleh pada mommy meminta persetujuan tapi papa malah mendapat delikan mommy.Setidaknya sang istri tidak memberikan protes terang-terangan jadi mungkin masih bisa dia memba

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Semuanya Kembali Seperti Dulu

    “Gue brengsek, Vik … gue unboxing Shayla sampe hamil terus gue ninggalin dia.” Ryuga yang disokong Kabir ketika berjalan itu meracau diakhiri tawa.Vikram menggelengkan kepala disertai hembusan napas panjang.Dia tahu kalau Ryuga membawa Shayla pergi dari rumah tapi dia terlalu sibuk untuk mencari tahu keadaan Ryuga dan Shayla setelah itu.“Si Ryu tinggal di mana? Gue anter aja! Lo bawa mobil?” Vikram bertanya pada Kabir.Kabir terlihat kesulitan memapah Ryuga yang tubuhnya tinggi besar, peluhnya mulai bercucuran membasahi pelipis juga kaos yang dia kenakan.“Jangankan mobil, motor juga gue enggak punya Bang.” Kabir menyahut dengan napas tersengal.Vikram sama sekali tidak mau membantu Kabir, dia sudah mengeluarkan uang sebanyak belasan juta untuk membayar minuman beralkohol yang membuat Ryuga jadi seperti ini.Tapi dia masih bersedia membuka pintu mobil, Kabir mendorong tubuh Ryuga masuk ke dalam kabin belakang hingga berbaring di sana, menutup pintu lalu duduk di kursi penumpang dep

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Menyerah

    Sebelum keluar dari ruang operasi, Shayla diberitahu kalau janinnya telah tiada.Tubuhnya langsung lemas dan air mata segera saja membanjiri wajahnya. “Kak Ryu … maafin aku.” Shayla membatin.Tapi dia tahu kalau Ryuga akan menguatkannya seperti biasa.Ryuga selalu mempunyai cara untuk membuatnya tersenyum kembali.Mereka pasti bisa melewati ini dan justru cinta mereka akan semakin kuat.Setidaknya itu yang Shayla sugestikan dalam benaknya untuk membesarkan hati dan mengobati luka dari sakitnya kehilangan.Meski begitu, air mata Shayla tidak berhenti mengalir seiring ranjang beroda yang di dorong dua perawat pria melewati pintu utama ruang operasi.Mulut Shayla sudah siap terbuka hendak memanggil Ryuga namun kembali mengatup saat matanya menangkap sosok mommy dan papa.Mereka tampak cemas saat berlari mendekati Shayla.Mommy menangis, tangannya mengusap kepala Shayla dan papa memegangi tangan Shayla.Mereka berdua berjalan beriringan di kiri dan kanan ranjang Shayla.Shayla terlihat b

  • Kakak Tiri Rasa Pacar   Meninggalkan Shayla

    “Pasien harus di operasi, janinnya tidak bisa diselamatkan … pasien juga kehabisan banyak darah, segera tanda tangani surat persetujuan operasi dan lakukan pembayaran untuk depositenya.”Ryuga menatap pria berkacamata yang merupakan seorang dokter itu dengan sorot mata tak terbaca dan napas yang masih tersengal.Mendengar kalau Shayla harus dioperasi saja Ryuga masih syok ditambah sekarang dia diberitahu kalau anaknya telah tiada.Mata Ryuga memerah, dia mengembuskan napas panjang sembari menutup wajahnya menggunakan kedua tangan.“Ya Tuhan.” Ryuga bergumam.Tiba-tiba segala dosa yang telah dia perbuat melintas bagai kaset rusak dalam benaknya.Apakah ini balasan atas segala dosanya pada Tuhan, pada orang tua dan pada Adelia?“Pak, pasien sudah sekarat … dia harus segera dioperasi.” Dokter mengingatkan kembali karena Ryuga masih bergerak gundah di tempatnya.“Iya, sekarang saya pergi ke bagian administrasi.”Dia menoleh menatap Dewi dan pak Zidan lalu pergi tanpa menyapa mereka atau s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status