Share

Langit Dan Bulan

Kantuk masih menyerang keduanya. Namun apa boleh buat, mereka harus bangun saat matahari mulai tampil setelah bulan tergelincir.

Tak ada drama pagi ini, mungkin karena keduanya sama-sama lelah. Selesai mengenakan pakaian kantor dua insan yang terlihat lemah lesu tak bertenaga itu beriringan duduk ke ruang makan.

Mama Bulan yang sudah lebih dulu berada di sana menatap mereka berdua dengan wajah datar.

Semalaman saat mereka berdua ribut, Mama Bulan yang kebetulan baru pulang dalam kondisi lelah mengaktifkan speaker yang dia pasang di kamar putrinya. Dia menyuruh mereka diam dan melakukan malam pertama ketimbang terus-terusan bertengkar.

“Ma, kemarin Mama pergi ke mana? Kenapa Bulan nggak bisa menelepon Mama?”

“Mama ada kerjaan penting, lagi pula ada Langit yang menemanimu, jadi Mama pikir kamu nggak akan mencari Mama.”

Bulan yang hendak menyuap makanannya ke mulut, berdecak saat Mamanya menyodorkan piring milik Langit.

Langit yang merasa sungkan pun mencegahnya.

“Tidak usah, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status