Share

bab 23

"Awas kamu, Tia! Kau harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada Selly. Aku takkan diam saja." Bola mata Irvan berubah merah, gurat kemarahan tampak jelas diwajahnya.

****

Keesokan harinya Selly sudah berada di kamar rawat inap, ia masih tertidur karena pengaruh obat bius. Sedangkan Irvan ada disebelahnya duduk di kursi tunggu sambil memegang tangan Selly.

Perlahan-lahan Selly membuka matanya. "M-mass!" Panggilnya pada sang suami.

Irvan pun langsung menoleh ke arah Selly. "Sayang, kamu sudah bangun? Apa kamu butuh sesuatu?" Irvan langsung berdiri.

Selly hanya menggelengkan kepalanya. "Anak kita, Mas! Hiks hiks hiks!" Selly menangis sedih teringat janinnya yang telah tiada.

"Cup cup cup! Sudah, jangan nangis lagi! Gak papa nanti kita bikin lagi yang lebih sehat ya," Irvan berucap sambil memainkan alisnya. Ia berusaha membuat Selly tersenyum tapi Selly hanya diam saja.

"Apa ini ada hubungannya sama do'anya Mba Tia dulu ya, Mas?" Tatapan Selly menerawang menembus atap rumah sakit.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status