Share

bab 47

Selly keluar dari rumah itu dengan perasaan marah. Ia berjalan sambil menghentakkan kakinya.

"Kenapa sih, dia menolakku? Padahal aku lebih cantik dan lebih kaya dari Mbak tia. Apa kurangnya aku, coba?" Selly berbicara dalam hati.

Penolakan yang diberikan Danu membuat Selly merasa tertantang untuk menaklukkannya. "Aku harus bisa membuatnya bertekuk lutut di hadapanku." Batin Selly.

David terdiam menatap kepergian Selly. Dia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Putrinya meluk erat kakinya. Kedua tangan David menutupi telinga sang anak. Ia tidak ingin putri kesayangannya melihat dan mendengar pertengkaran orang dewasa.

Sedangkan Tia masih terpaku menatap punggung Danu. "Kenapa dia yang marah? Harusnya 'kan aku yang marah karena yang hancur rumah tanggaku." Tia berucap dalam hati ia bingung dengan sikap Danu.

"Ayo, silahkan duduk jangan berdiri saja!" Pak Rasyid mencairkan suasana.

David menganggukkan kepalanya seraya menuntun anaknya duduk.

"Saya permisi, sebentar!" Tia be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status