Share

16. Mencari Bahagia

"Innalilahi wainnailaihi rajiun."

Lina mengusap wajah yang penuh air mata, penyesalannya demikian dalam menghujam dada. Padahal ia sudah tahu bahwa kondisi jantung sang ibu belum stabil, sehabis berdebat tempo hari dengan Langit. Harusnya ia bisa menjaga tutur bicara agar tidak mengguncang perasaan sang ibu hingga membuat ia mengalami serangan jantung kembali.

Ya Allah ... Karena dendamku, ibu meregang nyawanya. Apa yang sudah kulakukan. Tolong kembalikan waktu, aku ingin mengubah semu pikiran buruk ini. Demi ibu. Demi nyawa ibu.

Lina memegangi jasad ibundanya yang sudah terbungkus kain kafan. Air mata mengalir tanpa jeda di kedua sudut. Langit yang berdiri di ambang pintu menyaksikan dengan perasaan sedih. Ia melangkah masuk lebih jauh.

"Sudah berhentilah menangis, aku yakin Ibumu sudah tenang di sisi Allah."

"Aku menyesal, Mas. Akulah penyebab kepergiannya."

"Tak ada satupun di dunia ini yang terjadi tanpa kendali dari-Nya. Kamu harus percaya itu."

Langit membalikkan badan hendak pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
mnikah tanp restu ortu it g bgt... aplg jk brurusan dg suku yg kuat bgt ksukuanny... lbh baik mundur Hana....
goodnovel comment avatar
Eneng Dliyyuen
lanjuuut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status