Share

Selamat Datang di Kampung Lamuna

Setelah kami menelusuri jalan, kami sampai di sebuah perkampungan yang terasa sangat berbeda. Di sini terasa seperti menakutkan dan juga sangat sepi. Seperti tidak ada tanda kehidupan dan membuat kami terus merasaa aneh. Kami berjalan masuk dan di depan jalan terdapat tulisan di papan kayu yang sudah lama dan tidak kokoh.

"Selamat datang di Kampung Lamuna." Kata Vita sambil membaca tulisan papan kayu itu. 

"Ternyata ini kampung Lamuna." Kata Daffa. 

"Kenapa jantung aku terus berdebar?" tanyaku. 

"Sama Ayuna, aku juga merasa seperti itu." Jawab Rafael. 

"Mungkin ini hanya karena kita terlalu lelah berjalan dan banyak berpikir." Kata Ilham. 

"Kenapa kamu berpikir seperti itu Ilham?" tanyaku. 

"Kita harus berpikir baik supaya sesuatu yang terjadi kepada kita juga baik." Jawab Ilham. 

"Benar yang dikatakan oleh Ilham, kita harus tenang." Kata Rafael. 

"Baik." Kataku. 

"Ayo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status