Share

Kejutan

BAB 68

"Hah?! Tiada gimana, Bu?" tanyaku setengah terkejut. 

Bu Sari menggelengkan kepala. Buru-buru aku, Bang Tirta, juga Kafka masuk ke dalam kamar itu. Lihatlah, kedua orangtua yang tadi mengobrol dengan kami sudah terbaring lesu. Apakah mereka benar-benar tiada?

Aku menelan ludah. Tidak berani mendekati lagi. 

"Mbak." Kafka memegang tanganku. Dia mencengkeram erat. Baru kali ini bisa aku lihat kalau Kafka terlihat ketakutan sekali. 

"Maaf, Mbak Nina. Mungkin bisa tunggu di luar. Kami akan membersihkan seluruh selang yang melilit tubuh mereka."

Buru-buru aku mengangguk, meskipun masih takut. Ini benar-benar terlihat menyeramkan sekali. 

Ah, aku paling tidak bisa kalau sudah begini. 

"Sudahlah. Yang penting kalian sudah bertemu dengan mereka, bukan? Tidak ada yang perlu disesali."

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status