Share

Bab 137

Penulis: Sahira
Tidak ada yang tahu seberapa buruk sifat Alyana terbentuk di bawah asuhan orang tua angkatnya.

Hingga saat ini, dia baru menyadari bahwa Alyana sudah tidak bisa diselamatkan lagi.

Arifin mendekat. "Alina, aku juga percaya padamu!"

Imelda menggenggam tangan Alina. "Keluargamu semuanya percaya padamu."

Sementara Royan berdiri di samping tanpa berkata sepatah kata pun, wajahnya serius.

Awalnya, mereka berharap anak dalam kandungan Alina bisa menjadi jembatan untuk menyatukan dua keluarga, tetapi sekarang anak itu sudah tiada, dan harapan itu lenyap.

...

Sekelompok orang kembali ke kamar rumah sakit. Alyana berbaring kembali di tempat tidur, merasa sangat lelah setelah semua yang terjadi. Dia bahkan tidak ingin bergerak.

Nathan menuangkan segelas air hangat dan memberikannya padanya, "Hal kecil seperti ini, kamu nggak perlu turun tangan langsung, malah menyusahkan diri sendiri."

Alyana terkejut. "Kamu sudah tahu?"

"Hmm."

Alyana tersenyum tipis. "Aku juga nggak mengira bicara saja bisa sang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 138

    "Kak, aku ...."Alina menggigit bibirnya, sangat ketakutan. "Aku pikir semuanya berjalan lancar. Aku nggak menyangka malah terjebak dalam rencana mereka, kamu benar-benar harus membantu aku.""Alyana sudah jadi orang yang sekarat, yang perlu kamu lakukan hanya bersabar, cepat atau lambat juga dia akan mati. Kalau kamu nggak bisa menunggu, apa lagi yang bisa kamu lakukan?" Suara pria itu terdengar dingin dan tajam.Alina buru-buru berkata, "Aku akui aku terlalu terburu-buru. Tolong bantu aku sekali ini, aku jamin mulai sekarang aku hanya akan mendengarkanmu."Ada keheningan sejenak di telepon.Alina merasa hatinya hampir copot, takut jika satu-satunya harapan terakhirnya ini pun tidak bisa dia dapatkan."Orangnya sudah aku bereskan."Pria itu tiba-tiba berbicara, suaranya terdengar seperti datang dari neraka di tengah malam."Jangan bikin aku membereskan kekacauanmu lagi. Itu merepotkan."Telepon terputus begitu saja.Alina memegang ponselnya. Butuh beberapa saat untuk menyadari apa yan

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 137

    Tidak ada yang tahu seberapa buruk sifat Alyana terbentuk di bawah asuhan orang tua angkatnya.Hingga saat ini, dia baru menyadari bahwa Alyana sudah tidak bisa diselamatkan lagi.Arifin mendekat. "Alina, aku juga percaya padamu!"Imelda menggenggam tangan Alina. "Keluargamu semuanya percaya padamu."Sementara Royan berdiri di samping tanpa berkata sepatah kata pun, wajahnya serius.Awalnya, mereka berharap anak dalam kandungan Alina bisa menjadi jembatan untuk menyatukan dua keluarga, tetapi sekarang anak itu sudah tiada, dan harapan itu lenyap....Sekelompok orang kembali ke kamar rumah sakit. Alyana berbaring kembali di tempat tidur, merasa sangat lelah setelah semua yang terjadi. Dia bahkan tidak ingin bergerak.Nathan menuangkan segelas air hangat dan memberikannya padanya, "Hal kecil seperti ini, kamu nggak perlu turun tangan langsung, malah menyusahkan diri sendiri."Alyana terkejut. "Kamu sudah tahu?""Hmm."Alyana tersenyum tipis. "Aku juga nggak mengira bicara saja bisa sang

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 136

    "Kamu ...."Royan sangat marah, mengepalkan tinjunya dengan keras. "Bagus, ternyata kamu benar-benar sudah merasa hebat dan lupa diri! Harusnya dulu kami nggak usah menyelamatkan kamu!""Alyana, kenapa kamu masih saja keras kepala seperti ini!"Imelda menangis sambil berteriak marah, seluruh tubuhnya gemetar. "Sebenarnya Keluarga Imano ini berutang apa padamu?"Utang?Bukankah semua yang dia inginkan selama ini memang adalah haknya?Kasih sayang orang tua, perlindungan dari saudara. Apakah hal-hal ini harus dia minta secara langsung?Hati Alyana terasa getir, dan senyum di matanya makin dingin. "Kalian saja yang nggak pernah berubah."Memang sudah tidak perlu bicara lebih jauh.Di dalam hatinya, Alyana sudah merasa mantap. Lalu, perlahan dia berkata, "Aku nggak akan melepaskan Alina. Apa yang dia lakukan padaku nggak bisa ditawar.""Baik."Sam menatap Alyana dengan dingin. "Kalau kamu bersikeras begitu, maka Keluarga Imano juga akan melawan sampai akhir. Kami pasti akan memberi keadila

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 135

    Arifin mendengus. "Mana buktinya? Katanya kalau kami minta bukti, kamu kasih?""Ada! Hari ini Alina baru saja menghubungi sopir itu. Polisi melacak nomornya dan sudah tahu lokasinya!""Mungkin sopir itu sekarang sudah tertangkap! Hasilnya akan segera keluar! Nanti, dengan bukti sekuat batu, lihat saja bagaimana kalian masih mau membela Alina!"Andreas berseru dengan geram. Alyana tidak sempat menahannya, dan hanya bisa pasrah.'Anak ini kalau tersulut, semua kata keluar tanpa dipikir dulu.'Namun, dia sempat melihat keterkejutan sekilas di wajah Alina, cukup untuk membuktikan nomor itu memang benar."Nomor apa?"Arifin mengerutkan kening, dan menoleh pada Alina. "Kamu telepon siapa?""Aku nggak ...."Alina buru-buru mengibaskan tangan, seperti rusa ketakutan, matanya kalang-kabut. "Aku hanya menerima telepon, tapi orangnya salah sambung, bukan sopir apa pun."Dia menatap Alyana sambil memohon, "Kak Alya, kamu tetap nggak mau melepaskan aku?"Melihat itu, Imelda memeluk Alina sambil men

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 134

    "Dia sendiri yang memilih berlutut. Dari awal sampai akhir, aku nggak pernah memaksanya.""Lagian, dua kaki itu miliknya. Kalau dia tahu diri dan mundur, aku juga nggak akan menahannya. Tapi, dia sendiri yang ngotot sampai anaknya mati. Mau salahkan siapa?""Kita semua orang dewasa. Kalau dia sudah memilih, seharusnya juga siap menanggung akibatnya."Alyana menatap Alina, dengan senyum setengah mengejek. "Waktu kejadian, bukannya kamu sendiri yang bilang akan tanggung semuanya sendirian?"" ... "Alina terpaku, menatap Alyana dengan agak kaku, jelas tidak menyangka Alyana akan menghadapi semuanya dengan setenang itu.Melihat sikap Alyana yang sedingin itu, Royan marah sampai sesak napas. "Adikmu kehilangan anak, dan kamu masih sempat bicara nyinyir? Kamu masih punya hati nurani nggak sih?!"Alyana tersenyum cerah. "Untuk itu, tanya ke Nyonya Imelda saja, waktu melahirkan aku dulu, jangan-jangan lupa melahirkan hati nurani juga?""Kamu ...."Imelda marah sampai nyaris pingsan. "Kamu kok

  • Kamulah Jodohku, Alyana!   Bab 133

    "Kalau aku bersembunyi, apa mereka nggak akan ngomong lagi?"Alyana menarik tangannya dengan paksa. "Aku nggak mau jadi burung unta. Menyembunyikan kepala di pasir nggak akan membuat masalahnya hilang.""Tapi ...." Wajah Andreas tampak sulit."Katamu kita punya banyak orang, 'kan? Masa sampai Keluarga Imano bisa melukaiku?""Nggak mungkin!"Steven melangkah maju. "Selama aku di sini, nggak seorang pun bisa menyentuh sehelai rambut Nona Alyana!"Andreas ragu beberapa saat, dan akhirnya mengalah. "Baiklah, aku menuruti katamu dulu. Tapi, nanti kalau situasinya memburuk, kamu harus dengarkan aku dan mundur kalau perlu."Alyana mengangguk, pandangannya melewati bahu Andreas, menatap ke arah ruang operasi bagian kebidanan dan ginekologi, matanya suram dan dalam.Di dunia ini mana ada kebetulan seperti itu?Baru saja Alina mendapat bocoran, anaknya langsung tidak bisa diselamatkan.Katanya, harimau pun tidak memangsa anaknya sendiri. Namun, demi tujuannya, Alina bahkan rela mengorbankan nyaw

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status