Gas tidur yang menutupi bus yang kutumpangi dan teman sekelasku ini mulai menyelimuti seluruh area penumpang. Dan tak berapa lama kemudian, tibalah kami di tempat tujuan yang akan kami tuju, yaitu Lithemba Resort.
Dari luar, hanya tampak resort biasa namun siapa tahu seperti apa yang terjadi didalamnya bahkan siapa tahu esok adalah hari bersejarah yang membuat kami tak mampu untuk melihat hari esok.
"Dimana ini?" ucap Mihosi yang terbangun pertama kali.
Diikuti oleh teman-temanku yang lainnya dan begitu juga aku. Namun siapa sangka ternyata aku memeluk Nozomi ketika aku tertidur dan hampir saja aku menciumnya karena menyangka dia adalah Danny-kun.
"Waaaaaaaaaaaaaaaaaaa," sontak aku berteriak.
PLAK!!!!!! PLAK!!!!!! PLAK!!!!!! PLAK!!!!
Terdengar suara tamparan dariku ke pipi Nozomi bertubi-tubi sehingga pipi Nozomi seperti tomat dan Nozomi meringis kesakitan.
"Sakit," ucap Nozom
Malam hariMalam pun telah tiba, kami semua berkumpul di meja makan. Aku duduk ditempat yang agak sudut ruangan dan ketika aku hendak duduk disitu, tiba-tiba Nozomi menghalangiku."Kalau kamu mau cari gara-gara denganku, besok saja ya ... hari ini aku ingin istirahat," ucapku dengan tenang."Kamu kenapa Meigomi-san? Apa kamu takut kalau tunanganmu itu aku ambil?" ucap Nozomi dengan senyum."Coba saja kalau bisa ... palingan dalam satu detik kemudian kamu akan tertidur," lanjutku dengan menghela nafasku.Nozomi menatapku dalam-dalam dan begitu juga dengan mata sayuku. Dan pada akhirnya Nozomi mencari tempat duduk yang lain dan pada saat itu juga, Mononeko muncul ditengah-tengah kami dan berkata."Sarapan besok pagi akan dimasak oleh salah satu dari kalian ... nah, siapa yang bersedia melakukannya?" tanya Mononeko.Tanpa berpikir panjang, aku pun mengajukan diri."Aku saja
Setelah mengetahui bahwa Ramaru pemenangnya, aku kembali ke aula dan langsung memeluk Danny-kun."Apa kabar Mei ... kelihatannya kamu sehat-sehat saja," ucap Danny-kun sambil mengusap rambutku.Aku masih tetap memeluknya."Danny senpai ... aku adalah fansmu ... tolong tanda tangani buku ini," ucap Ramaru."Baiklah," ucap Danny-kun tersenyum.Danny-kun menandatangani buku yang diberi oleh Ramaru, namun agak sulit dikarenakan aku masih memeluknya."Mei, bisakah kamu melepaskan pelukanmu sebentar?" tanya Danny-kun dengan lembut.Aku masih tetap tidak bergeming. Danny-kun memikirkan suatu cara agar tidak menggangguku dan muncullah sebuah ide."Ramaru-san, bisakah kamu meminjamkan punggungmu? Karena aku agak sulit untuk melakukannya," ucap Danny-kun."Baiklah," ucap Ramaru.Ramaru pun meminjamkan punggungnya untuk membantu memudahkan Danny-ku
Pada chapter ini, penulis hanya berperan sebagai penulis. Bukan sebagai karakter utama.Pemeran : Kanaya Meissa, Nozomi Kanbe, Canis Ladyhawk, Nala Yukina, Mihoshi Yanaka, Raamaru Hajra, Shiromi Ayako.Tempat : salah satu kamar cewek (karena semua kamar sama)Event : malam hariAyako: ngomong-ngomong Kanaya-san ... kapan pertama kali kamu kenal Danny senpai?Raamaru: iya nih, aku juga ingin tahu.Meissa: aku kenal sama Danny-kun waktu kami masih kecil.Mihoshi: jadi Danny senpai itu teman masa kecil kamu, Kanaya-san?Meissa: *mengangguk*Canis: enaknyaaa ... soalnya tidak perlu susah-susah untuk PDKT lagi.Nala: memangnya apa yang kamu suka dari Danny senpai?Meissa: *senyum* banyak ... dari A sampai Z ... setiap baiknya, aku suka dan setiap kurangnya aku tetap terima.Nozomi: bucinMeissa: *senyum*💢Mihoshi: jangan begitu dong Nozomi nee-chan ... tidak ba
Karena tadi malam aku diceramahi Danny-kun, aku masih mengantuk."Semua ini karena si Akuma Milku," gumamku."Ara ... ara ... kelihatannya ada yang dimarahi sama tunangannya nih," ucap Nozomi dengan mengejek."Matamu kenapa Nozomi-san? Kok sembab begitu? Abis ditinju siapa?" Balasku."Bisakah kalian berhenti ... ini masih pagi loh," keluh Shirei."Kenapa kamu telat bangun hari ini Kanaya-san?" tanya Yuu."Dia habis diceramahi sama...," jawab Nozomi sambil tersenyum.Sebelum Nozomi selesai berbicara, aku langsung meninju perutnya agar dia menutup mulutnya sehingga Nozomi meringis kesakitan."Kenapa kamu Nozomi-san? Lagi mencari koin yang jatuh?" ucapku dengan mengejek."Pagi-pagi kalian sudah bertengkar ... nanti aku laporin ke Danny senpai loh Kanaya-san," ucap Canis.Aku pun terdiam ketika mendengar kata akan diceramahi Danny-kun. Karena tadi malam, Danny-kun benar-benar marah pa
Malamnya setelah selesai pertandingan tadi siang, aku jatuh pingsan dan dibawa ke kamarku oleh Danny-kun."Dimana ini?" tanyaku dengan suara lemah."Ini dikamarmu Mei," jawab Danny-kun.Aku merasa sedih karena kalah dari Nozomi lalu kutarik selimutku untuk menyembunyikan air mataku."Apa kamu masih sedih karena kamu kalah?" tanya Danny-kun.Aku masih menyembunyikan wajahku dibalik selimut."Begitu ya," lanjut Danny-kun."Ternyata kamu sudah bangun ya Meigomi-san," ucap Nozomi masuk ke kamarku."Tentu saja Akuma Milku ... dan ngapain kamu disini? Apa kamu mau menggoda Danny-kun pakai pakaianmu itu?" ketusku."Kalau iya, kenapa?" tanya Nozomi.Aku duduk di tempat tidur lalu kutarik tangan Danny-kun lalu kurangkul dia."Ayo Danny senpai, kita ke aula agar pestanya bisa dimulai," ucap Nozomi."Pesta apa?" tanyaku."Untuk apa aku membe
Setelah pulang dari Lithemba Resort, masih ada hari libur yang tersisa saat Golden Week, aku berencana untuk menghabiskan musim panas bersama Danny-kun. Aku pun segera menelepon Danny-kun."Moshi..moshi ... ada apa Mei?" tanya Danny-kun lewat telepon."Danny-kun, Sabtu besok sibuk tidak?" jawabku."Tidak kok ... ada apa?" tanya Danny-kun lagi."Apa kamu mau pergi ke festival bersamaku?" tanyaku."Boleh..," jawab Danny-kun.Aku pun tersenyum kegirangan."Kalau begitu, kita jumpa di dekat air mancur Kibou Gamine Gakuen jam 5 sore ya..," ucapku lagi."Okey.," jawab Danny-kun.Aku pun segera menutup teleponku dan segera bersiap-siap karena hanya tinggal 3 jam lagi aku bertemu dengan Danny-kun."Aku memilih yukata yang akan kupakai nanti, namun entah mengapa yukata yang biasanya kupakai sudah sedikit sempit ... apa dadaku bertambah besar ya?" gumamku sambil melihat dadaku.
Pagi ini aku tersenyum tersipu karena tadi malam aku mencium pipi Danny-kun. Membuat wajahku bersemu memerah seperti buah apel yang ranum. Untungnya hari ini adalah hari Minggu setelah kulihat di kalender, karena kalau hari biasa entah apa yang akan kulakukan ketika ku berjumpa dengan Danny-kun disekolah.Setiap saat ku selalu ingat kejadian tadi malam dan membuatku sulit berkonsentrasi saat menari Kagura. Dan pada akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat hari ini. Dan tak lama kemudian, datanglah tukang pos membawa sebuah surat untukku. Aku menerimanya, menandatangani penerimaannya, dan tak lupa mengucapkan terimakasih kepada tukang pos.Di ruang tamu, ku buka surat itu dan ku baca. Namun aku terkejut ketika surat itu berisikan "MATI KAU SANA!!!". Aku berpikir sejenak, siapa orang yang mengirimkan surat kaleng tersebut. Karena kumerasa tidak ada orang yang membenciku seperti ini.Apakah ada seseorang yang bisa kucurigai? Jawaban yang bisa kuperoleh adalah :
"Mei..," ucap seorang lelaki didekat pintu.Aku menoleh ke belakang. Dan aku melihat Danny-kun disitu."Apa yang kamu lakukan disini, Mei?" tanya Danny-kun."Aku sedang mencari seorang gadis yang menggodamu..," jawabku dengan menoleh ke arah gadis itu dengan wajah merendahkan."Siapa yang menggodaku?" tanya Danny-kun."Da-kun..," ucap gadis itu."Hinada-san?" ucap Danny-kun.Danny-kun menolong gadis itu untuk berdiri, namun aku tidak menyukainya."Apa yang sebenarnya terjadi disini?" tanya Danny-kun."Sebenarnya..," jawabku."Da-kun ... perutku sakit ... bisa kamu gendong aku?" ucap Hinada dengan menggoda."Hinada-san ... bukankah lebih baik aku bantu kamu duduk dulu?" tanya Danny-kun."Hi ... na ... chan.," ucap Hinada.Mendengar kata menjijikkan itu, aku mengepalkan tanganku agar aku bisa meninjunya sekali lagi."Hinada-san ... bukan