Share

CHAPTER 25 - WILD DREAM AGAIN

"Ugggghhh..," ucap seorang gadis sedang tergeletak di tengah ring tinju.

"1..," wasit menghitung.

"2..," wasit menghitung lagi.

"3..," wasit menghitung lagi.

"4..," wasit menghitung lagi.

"5..," wasit menghitung lagi.

Di pertandingan tinju kali ini aku melawan Hinada si rubah betina. Dia menjatuhkan aku lewat pukulan hooknya ke arah pipi kananku. Aku mencoba untuk berdiri namun mataku berkunang-kunang. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Aku akan menceritakannya.

Dua hari yang lalu saat pagi hari, aku dan Danny-kun sedang lari pagi. Udara sejuk saat itu dan aku merasa bahagia karena aku lari pagi bersama Danny-kun. Walaupun hanya sebuah rutinitas biasa, aku merasa menjadi gadis yang paling bahagia sedunia.

"Bagaimana kalau kita istirahat dulu, Danny-kun..," saranku.

"Baiklah..," jawab Danny-kun.

Kami berdua duduk di sebuah taman dan menikmati udara pagi yang segar.

"A

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status