Share

21. Gembira Melepas Rindu

"Mbak Nuri gak kursus?" tanya Nura saat mereka tengah menikmati makan siang dengan menu urap sayuran, ikan asin dan telur balado buatan Bu Fatma.

"Libur hari ini, Nura. Besok baru masuk. Aku ijin sama Mas Dika kemarin, katanya boleh." Nuri tersenyum senang.

"Berarti dari kemarin mau ke sini gak boleh?" balas Nura dengan tatapan jengah.

"Nura, yang penting Nuri sudah di sini hari ini. Sehat dan keliatan segar. Kalau wanita perawan ting-ting setelah beberapa hari menikah, bahkan beberapa minggu, aura cantik dan segarnya masih terlihat. Ibu udah gak sabar mau punya cucu dari kamu Nuri." Nuri tersenyum. Ada yang menghempas dadanya saat ibunya mengatakan cucu darinya. Cucu? Entahlah, Bu, mungkin bukan dari Dika nanti cucunya atau entah berapa tahun lagi saya punya bayi. Tentu saja hal itu hanya ia ucapkan dalam hati. Tidak mungkin ia lontarkan begitu jelas pada ibu dan adiknya, bisa-bisa mereka marah.

Ia juga takkan mungkin sanggup mengatakan pada Nura, bahwa suaminya sangat mencintai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (10)
goodnovel comment avatar
nenkgeulis
pembantu gatel tika mah
goodnovel comment avatar
Endah Setyawati
......... duuhhh jadi pengen ngaca.. item juga kagak yaaa??
goodnovel comment avatar
Hayu Ningrat
membayangkan baby sitter hhhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status