Share

Bab 39b

Kapokmu Kapan, Mas? (39b)

Perusahaan dan aset-aset berharga yang tak pernah kuketahui sebelumnya, diwariskan untukku. Aku yang dibesarkan Bude Ningsih dengan kesederhanaan, tak terlalu menggubrisnya. Padahal ada orang serakah yang ingin menguasai semuanya. Orang itu adalah Bang Robi.

"Jadi gimana, Nduk, langkah kamu selanjutnya? Surat-surat berharga warisan orang tua kamu gimana?"

"Nah itu dia, Bude, masalahnya semua itu hilang."

"Memang kamu simpan di mana, Nduk?"

"Di rumah Mbok Mina, Bude."

"Rumah yang kebakaran itu?"

Aku mengangguk.

"Berarti ikut terbakar?"

Aku menggeleng.

"Kemungkinan enggak, Bude. Aku rasa ada yang ambil. Tapi aku gak tau itu siapa. Mau tanya Mbok Mina tapi belum ada kesempatan."

Malam itu kuhabiskan dengan bertukar kisah bersama Bude Ningsih. Mendengar nasihat-nasihatnya membuat hatiku terasa damai. Semua sesak dan perih seolah sirna begitu saja.

Aku bahkan tertidur di pangkuan Bude Ningsih. Lalu, baru terbangun ketika azan Subuh berkumandang. Posisi Bude Ningsi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status