Share

307. Drama di Rumah Sakit

last update Last Updated: 2025-08-01 19:53:03

Di ruang perawatan rumah sakit yang berbau khas antiseptik, Rama duduk di ranjang pasien dengan perban membalut pelipis dan beberapa goresan memar di wajah serta lengan. Dokter baru saja selesai memeriksa tekanan darahnya, dan kini meninggalkan ruangan, memberi ruang untuk keluarga.

Arman Narendra berdiri di sisi ranjang, bersedekap dengan wajah penuh kekesalan.

"Aku sudah bilang berulang kali, jangan bertindak sendiri! Tapi kau keras kepala!" bentaknya, menunjuk luka di pelipis Rama.

Rama hanya menoleh sebentar, lalu menjawab enteng, "Namanya juga laki-laki, Pak. Berkelahi itu biasa."

"Biasa?" Suara Arman naik satu oktaf. "Rama, kau bukan remaja tanggung yang berkelahi demi harga diri! Kau suami! Dan kau akan menjadi ayah! Harusnya kau berpikir lebih bijak! Kau itu pelindung, bukan pembuat masalah!"

Rama mendesah, memilih untuk tidak menjawab dan memalingkan wajah ke arah jendela, menahan rasa sakit dan harga diri yang baru saja digerus kenyataan.

Arman memijit pelipisnya sendiri, fr
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Uci Prasetyo
belum ke inti masalahnya ya thor, penyelesaian antara rama dan cinta,
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    316. Keinginan Priambodo

    Sekian tahun menjadi keluarga tidak pernah ada masalah serius antara Arman dan Priambodo. Tapi kali ini pernyataan Priambodo begitu mengusik hati Arman dan Rama. "Aku tahu ini terdengar klise… tapi kalian tahu sendiri, apa yang sudah Cinta lalui. Aku tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi pada cucu-cucuku," ucap Priambodo dengan suara berat. "Dunia tidak selalu ramah pada perempuan. Chiara dan Amara... mereka butuh pelindung. Saudara laki-laki yang bisa menjaga mereka kelaki." Arman menoleh pada Rama, terlihat masih bingung, lalu berkata dengan tenang namun tegas. "Tapi Priam, kita tidak bisa merancang hidup sedemikian rupa seolah bisa memesan nasib. Anak laki-laki tidak menjamin keselamatan, dan anak perempuan pun bisa menjadi kuat kalau kita didik mereka dengan benar." Rama yang sejak tadi diam, akhirnya bersuara dengan ekspresi tegas dan tajam. "Papa... saya tahu Papa mencintai Cinta dan cucu-cucu Papa. Tapi, kalau Cinta harus hamil lagi hanya demi melahirkan anak laki-lak

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    315. Amara Cintanaya Narendra

    315Semakin hari perut Cinta makin membesar, dan semakin sering pula detak jantung Rama berpacu lebih cepat dari biasanya. Bukan karena lelah, tapi karena rasa takut yang diam-diam terus tumbuh di hatinya. Setiap kali melihat Cinta mengusap perutnya sambil tersenyum lembut, Rama akan terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang.Kebahagiaan itu nyata, tapi kekhawatiran pun tak bisa ditepis begitu saja.Bagi Cinta, ini adalah persalinan kedua. Rasa takut tentu ada, tapi ia merasa lebih siap. Ia tahu apa yang akan dihadapi, dan ia tahu bahwa kali ini, tidak seperti sebelumnya, ia tidak akan melaluinya sendiri. Ada Rama, ada keluarga yang mendukung, ada Chiara yang setiap malam mencium perutnya sambil berkata,“Adek, cepet keluar ya, kita main bareng!”Namun bagi Rama, justru inilah kali pertama dia benar-benar ikut dalam perjuangan seorang istri. Dan itu membuat hatinya semakin terenyuh, juga… takut.“Bagaimana kalau aku nggak cukup baik jadi ayah untuk anak kita, Cin?”Rama bertanya pe

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    314. Pernikahan Priambodo dan Bunda Aminah

    “Bunda Aminah tidak bisa memiliki anak lagi, rahimnya di angkat saat kecelakaan yang menewaskan suami dan anaknya dulu. Itu sebabnya dulu Bunda Aminah tidak mau menikah, tidak ingin memberi harapan palsu pada keluarga yang menerimanya.”“Oh…” Rama kehabisan kata mendengar penjelasan dari istrinya.Perempuan bijak nan bersahaja yang selama ini begitu hangat penuh kasih terhadap anak-anak, ternyata memiliki masa lalu yang sangat pahit.Mungkin kini saatnya di bahagia dengan pria yang bisa menerimanya apa adanya, untuk menghabiskan sisa usia.Hari bahagia itu akhirnya tiba, tangis haru mengalir perlahan di sudut mata Cinta saat suara lantang menggemakan kata “Sah”, menandai momen sakral bersatunya Priambodo dan Bunda Aminah dalam ikatan suci pernikahan.Tepuk tangan, senyum bahagia, dan lantunan doa memenuhi aula sederhana Panti Asuhan, di mana seluruh keluarga besar dan anak-anak panti berkumpul menyaksikan momen bersejarah itu.Cinta menunduk sesaat, menutup wajah dengan kedua tanganny

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    313. Gender Reveal

    Hari itu Rama pulang lebih awal dari biasanya. Jam kantor baru saja menyentuh sore, tetapi ia sudah tiba di halaman rumah besar keluarga Narendra. Ada alasan istimewa di balik kepulangannya yang lebih cepat, hari ini adalah jadwal pemeriksaan kandungan Cinta, dan ia ingin mendampingi istrinya sepenuhnya.Begitu mobilnya terparkir, Cinta dan Chiara sudah menunggu di depan pintu. Chiara berlari kecil menyambut sang papa dengan wajah berbinar, memeluk pinggangnya lalu berkata riang, “Ayo, Pa! Kita lihat dedeknya hari ini!”Rama membelai rambut anak gadisnya yang manis itu, lalu mengulurkan tangan pada Cinta yang tersenyum hangat padanya. Hari-hari berat yang dulu pernah mereka lewati seolah telah tergantikan dengan momen manis seperti ini.Widya dan Arman yang menyaksikan dari ruang keluarga hanya bisa tersenyum. Arman menggenggam tangan istrinya, dan dengan suara rendah berbisik, “Akhirnya, anak kita benar-benar berubah.”Widya mengangguk pelan. “Ya. Dan aku tahu, itu karena Cinta. Dia

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    312. Adik Chiara yang Lain

    Pagi itu, suasana Panti Asuhan terasa berbeda. Di halaman depan, beberapa mobil mewah berjejer rapi. Priambodo datang dengan pakaian rapi, ditemani keluarga besarnya, termasuk Rama, Cinta, Chiara, Widya, dan Arman. Bahkan Bi Siti ikut hadir, membawa bingkisan kecil berisi kue tradisional.Semua yang hadir tahu tujuan kedatangan mereka bukanlah sekadar kunjungan sosial biasa. Dan benar saja, setelah basa-basi seperlunya, Priambodo berdiri, menatap hangat perempuan paruh baya yang selama ini mulai mengisi banyak ruang kosong dalam hidupnya.Dengan suara mantap dan penuh ketulusan, ia berkata,"Bunda Aminah… Saya tidak datang ke sini hanya sebagai teman lama. Saya datang sebagai lelaki yang ingin berbagi sisa hidup, bersama seseorang yang saya hormati dan cintai… Bersediakah Bunda menjadi pendamping saya, di sisa usia kita?"Ruangan menjadi sunyi. Semua mata tertuju pada bunda Aminah, yang tampak terkejut, bahkan menahan napas. Beberapa saat kemudian, ia menunduk pelan, lalu menggeleng s

  • Karena Cinta, Tuan Penguasa tak Sanggup Menahan Gairah    311. Menyambut Cinta yang Baru

    “Ada masalah?”“Saya takut, Chiara tumbuh gede dikit sudah jadi incaran cowok-cowok nakal yang ingin memanfaatkan dia. Saya rasa dia butuh kematangan dan kedewasaan untuk menerima asset sebesar itu.”Priambodo mengangguk, memahami ketakutan Rama.“Aku ingin kamu yang mengurus perusahaan itu sampai Chia dewasa dan bisa mengelolanya sendiri. Aku tahu kamu mampu,” ucap Priambodo pelan, “tapi… kalau kamu memang tak sanggup…”Belum sempat kalimat itu selesai, Rama memotong dengan nada rendah namun jujur,“Bukan soal sanggup atau tidak, Pa. Tapi… saya harus pandai mengatur waktu antara perusahaan dan keluarga. Dengan Narendra Group saja, saya sering mengabaikan istri dan anak saya… Bagaimana jika harus ditambah satu perusahaan lagi?”Sebenarnya yang paling ditakutkan Rama adalah, jika keserakahan tiba-tiba menghampiri dirinya dan membuatnya menguasai perusahaan itu untuk kepentingannya sendiri.Priambodo menatapnya lama. Ada jeda sunyi di antara mereka. Priambodo bersandar santai di kursiny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status