แชร์

Bab 7 Hancur

ผู้เขียน: Ainuncepenis
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2024-06-01 18:40:03

Mahendra yang bahkan membuka bagian kancing kemejanya tanpa melepas ciuman di leher jenjang Tsamara. Tangan yang satunya juga mengusap-usap punggung Tsamara yang mencari pengait dari pakaian yang di kenakan Tsamara sampai akhirnya Mahendra menemukan pengait dress itu dan menurunkan res Tsamara.

Tsamara hanya terus memberontak dengan tubuh yang pasti tidak diam. Namun pergerakan itu membuat Mahendra semakin di penuhi dengan gairah.

"Kau benar-benar bajingan lepaskan aku bajingan, lepaskan!" Tsamara mengumpat, memberikan makian pada Mahendra. Mahendra merasa bising dengan makian keluar dari mulut Tsamara.

Mahendra menghentikan sebentar aktivitas menyenangkan itu dan terlihat bangkit dari tubuh Tsamara. Mahendra mengambil sapu tangan dan menutup mulut Tsamara dengan sapu tangan tersebut.

Mahendra menyunggingkan senyum dan membuka kancing kemejanya satu persatu yang sangat puas melihat wanita yang di bawahnya sudah tidak berdaya. Tidak bisa mengeluarkan suara lagi dan tangannya juga yang sudah terikat.

Mahendra melanjutkan dengan menindih tubuh Tsamara yang sekarang dia lebih leluasa menikmati tubuh Tsamara. Dress yang di kenakan Tsamara bahkan sudah turun yang memperlihatkan bagian dada. Tidak mungkin ada pria yang tidak mengagumi keindahan tubuh Tsamara yang membuat Mahendra semakin tidak bisa mengendalikan diri sendiri.

Mahendra melanjutkan menciumi leher jenjang Tsamara dengan memberikan tanda kepemilikan di sana. Tangannya yang sekarang bermain-main di area sensitif Tsamara di bagian bawah sana dengan Mahendra memberikan sensasi.

Mungkin jika mulut Tsamara tidak di tutup. Maka akan keluar desahan dari Tsamara. Karena permainan jari Kevin di bawah sana membuat tubuh Tsamara tersengat listrik. Tetapi tetap ada pemberontakan dari Tsamara.

Tidak satupun tubuh indah Tsamara di lewatkan Mahendra, dia menciumi leher jenjang Tsamara, daun telinga Tsamara, dada, perut rata Tsamara yang memang tubuh itu sudah polos dengan pakaiannya yang berhasil di lepaskan Mahendra.

Setelah melakukan pemanasan dan Mahendra yang semakin di penuhi gairah melanjutkan aksi bejat yang melakukan penyatuan.

Mata Tsamara terpejam merasakan sakit di area sensitif itu. Dia tidak tahu apa yang terjadi, tetapi Tsamara sudah merasa hancur.

"Argggg!" teriakan itu hanya ada di batin Tsamara. Tsamara yang pasrah dengan kehormatan yang telah di ambil paksa.

Air mata itu yang keluar semakin deras yang tidak percaya dengan dia yang di perkosaan oleh pria yang tidak di kenal sama sekali, tidak pernah bertemu dan begitu bertemu hanya caci maki yang keluar dari mulut pria asing itu.

Mahendra sama sekali tidak peduli dan memasukkan paksa pemiliknya ke dalam liang surga kenikmatan tersebut. Mahendra bahkan melepas ikatan sapu tangan di mulut Tsamara. Mahendra menempelkan bibirnya dan memberikan ciuman pada mulut Tsamara.

Tangan Mahendra juga melepas ikatan dasi di kedua tangan Tsamara dan Mahendra kembali melanjutkan aksi bejat yang dipenuhi dengan nafsu bejat yang memompa dengan cepat.

Tsamara yang pasrah menerima dirinya diperlakukan seperti itu dia hanya mengumpat penuh dendam di dalam hati yang tidak bisa melakukan apa-apa tubuh itu semakin lemas dengan pria yang terus mencari kepuasan dari tubuhnya. Tsamara Hanya bisa berteriak di dalam hati.

Mahendra bahkan tidak berhenti melakukan permainan itu dan memang dia juga sudah dipenuhi iblis yang tidak lagi memiliki hati nurani dan rasa kasihan pada wanita yang di bawahnya dibanjiri dengan air mata dengan wajah yang memohon untuk dikasihani.

Bagi Mahendra hanya kepuasan yang ingin didapatkan yang dibalut dengan dendam atas penderitaan sang kakak.

Mata Tsamara terpejam setelah Dia sudah begitu lelah dan lemas sementara Mahendra masih tetap melanjutkan aktivitas seksual diatas tubuhnya dan tidak tahu sampai kapan akan berhenti.

*******

Tik, tik.

Suara tetes air hujan yang jatuh dari genteng menuju tanah. Malam yang telah berlalu yang diselimuti dengan air hujan yang begitu deras tadi malam. Pagi kembali tiba dengan hari yang begitu cerah namun apakah pagi itu akan secerah kehidupan Tsamara setelah mengalami mimpi buruk.

Apartemen Mahendra. Kamar Apartemen tersebut yang sangat berantakan terlihat ada beberapa pakaian yang dilempar sembarangan yang berserakan di atas lantai. Terdengar suara tangisan yang terisak-isak yang sangat menahan.

Siapa lagi jika itu bukan Tsamara yang duduk di atas ranjang dengan memeluk tubuh Tsamara dan yang ditutupi oleh selimut. Dia yang sangat berantakan dengan rambut yang kemana-mana dan juga tubuh yang polos. Tsamara menahan tangisnya sehingga membuat dadanya sesak.

Bagaimana tidak tadi malam adalah malam kelam bagi Tsamara. Dia diperkosa oleh Mahendra yang sekarang berada di samping yang tertidur pulas setelah menikmati tubuhnya yang membelakangi dia.

Tsamara menangis sesenggukan dengan menutup mulut yang takut pria di sampingnya itu bangun dan mungkin saja bisa melakukan hal yang sama seperti tadi malam karena pria di samping itu seperti monster iblis yang sangat kejam yang tidak memiliki rasa kasihan kepada dirinya.

Dengan perlahan kaki Tsamara yang bergetar menginjak lantai. Tsamara menarik selimut yang masih menutup tubuh. Tsamara memungut pakaian yang berserakan di lantai dan langsung melangkah menuju kamar mandi.

Tidak lama Tsamara kembali lagi keluar dari kamar mandi dengan memakai pakaian yang sebelumnya di pakai. Pakaia yang sudah kucel karena perbuatan Mahendra Tsamara menoleh ke arah ranjang dan masih terlihat Mahendra yang tetap pada posisinya.

"Kau benar-benar bajingan!" maki Tsamara dengan mengepal tangan dan langsung pergi meninggalkan tempat tersebut. Dia takut dengan mahendra bangun dan bisa melakukan hal yang sama seperti tadi malam. Jadi lebih baik Tsamara pergi begitu.

Bruk.

Suara pintu kamar terbuka yang membuat mata Mahendra terbuka. Ternyata Mahendra tidak tidur sama sekali dia bangun dan mendengar isak tangis Tsamara

Mahendra membalikkan tubuh dengan aura dingin dan bersandar di kepala ranjang dengan membuang kasar nafas. Mahendra memejamkan mata dengan mengusap wajah kasar.

Saat ke-2 tangan itu sudah tidak berada lagi di wajahnya. Mata Saffana langsung tertuju pada sprei putih di sebelahnya dan terdapat noda darah. Mahendra terlihat kaget melihat noda darah tersebut yang seolah tidak percaya.

"Tidak mungkin!" kata itu yang keluar dari mulut Mahendra.

Sangat tidak mungkin wanita itu masih virgin. Ini pasti ada kesalahan," Mahendra benar-benar tidak percaya dan kaget dengan wanita yang sudah ternyata wanita yang masih suci.

"Sial!" Mahendra mengepal tangan dan memukul sendiri di atas tempat tidur. Tidak tahu apa yang membuat Mahendra sekarang marah. Mahendra kembali memejamkan mata dengan memijat pangkal hidung dan mengingat bagaimana dia yang sadar telah memperkosa Tsamara.

*********

Sementara Tsamara yang buru-buru keluar dari Apartemen Mahendra dengan dia yang terlihat sangat berantakan dan wajah yang tidak lepas dari air mata. Namun siapa sangka jika Andre yang tidak tahu dari mana dia yang tiba-tiba melihat Tsamara lari buru-buru melewati koridor Apartemen.

"Bukannya itu Tsamara!" batin Andre kebingungan.

"Ada apa dengan dia ? Kenapa dia seperti itu?" Andre jelas bertanya-tanya yang memang melihat Tsamara yang terlihat tidak baik-baik saja.

"Dia dari Apartemen kamar siapa? Andre kembali bertanya-tanya dengan bingung.

*********

Tsamara sudah memasuki mobilnya. Di dalam mobil tangis Tsamara pecah dengan sekuat-kuatnya. Jika di dalam kamar Mahendra dia tidak bisa menangis. Maka sekarang Tsamara meluapkan ke marahannya.

"Arghhh! Arghhh!" Tsamara berteriak dengan terisak-isak yang memukulkan dahi di stri mobil.

"Aku begitu kotor, hidupku benar-benar hancur, kau benar-benar bajingan, kau sudah merusak diriku, apa salahku!" Tsamara hanya bisa menyalahkan diri sendiri di dalam mobil.

Bersambung

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 110 Tammmattt.

    Setelah menghabiskan malam pertama mereka berdua Mahendra dan Tsamara yang melanjutkan dengan bermain-main di pinggir pantai. Tsamara yang tampil begitu anggun menggunakan dress putih sampai mata kakinya yang sekarang berlari-lari dikejar-kejar Mahendra yang juga menggunakan setelan kemeja berwarna putih dengan celana pendek berwarna coklat susu. Pasangan itu sama sekali tidak hentinya saling bercanda satu sama lain. Sekarang Mahendra yang memutarkan tubuh sang istri dengan menggendongnya yang membuat Tsamara terus saja berteriak dengan kedua tangannya berada di leher Mahendra. Kedua tangan Mahendra yang berada di bawah pantat Tsamara yang menggendong istrinya itu dan sesekali Tsamara merentangkan tangannya dan sampai akhirnya menempelkan dahinya di dahi Mahendra. "Kamu sangat bahagia?" tanya Mahendra. Tsamara menganggukkan kepalanya. "Bagaimana mungkin aku tidak bahagia dan aku juga tidak bisa menggambarkan kebahagiaanku seperti apa," jawab Tsamara. "Aku juga sangat ba

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 109

    Acara pernikahan yang telah selesai. Mahendra dan Tsamara yang sekarang berada di dalam kamar Hotel. Kamar pengantin pada umumnya yang penuh dengan suasana romantis. Tempat tidur king size dengan sprei berwarna putih yang ditaburi dengan kelopak mawar yang dibentuk dengan love dan di bagian tengahnya terdapat dua angsa yang saling berhadapan. Selain itu juga terdapat banyak tangkai mawar yang berada di atas lantai yang menambah suasana kamar tersebut yang semakin romantis dan belum lagi dengan lampu yang tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Di tambah dengan aroma kamar tersebut yang begitu khas dan sangat menyejukkan. Tsamara yang duduk di depan cermin yang sedang menyisir rambutnya. Setelah acara pernikahan yang sangat melelahkan itu selesai. Tsamara langsung membersihkan diri agar terlihat fresh. Dia sudah mandi dan tidak lupa keramas yang juga sudah melepas gaun pengantinnya dengan baju tidur berwarna merah mencolok yang panjang sampai mata kaki. Krrekkk Su

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 108

    "Itu calon istrimu!" tunjuk Andre yang membuat Mahendra langsung menoleh. Mahendra melihat calon istrinya berjalan begitu cantik dan anggun yang didampingi oleh sahabat-sahabatnya. Tsamara terlihat sangat tenang dengan memegang buket bunga di tangannya. Mahendra sampai tidak berkedip melihat calon istrinya yang benar-benar seperti bidadari yang sangat cantik.Bukan hanya mata calon suami yang tidak berkedip melihat pengantin yang sangat cantik itu. Semua tamu undangan juga langsung tertuju pada Tsamara yang benar-benar harus memuji kecantikan Tsamara. Mereka tidak tanggung-tanggung yang pasti berbisik-bisik membicarakan Tsamara yang pasti mengagumi calon pengantin tersebut. "Ngedip woy!" tegur Andre yang membuat Mahendra tersentak dengan dirinya yang tersenyum geleng-geleng. Bagaimana dia bisa berkedip jika calon pengantinnya saja seperti itu."Tenang bentar lagi kamu akan bisa menatapnya secara dekat dan tidak perlu khawatir akan hal apapun," sejak tadi Andre terus saja menggoda Ma

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 107

    Hari Pernikahan. Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari pernikahan Tsamara dan Mahendra. Pernikahan mereka yang diadakan secara order di salah satu tempat yang sudah di dekor dengan seindah mungkin yang sesuai dengan keinginan Tsamara dan Mahendra. Tempat pernikahan itu sudah mulai dikunjungi para tamu yang berdatangan yang turut menghadiri acara sakral tersebut. Dengan susunan bangku yang rapi yang berwarna putih yang sudah disusun sedemikian rupa. Tidak lupa dengan paduan dekorasi yang indah dengan bunga berwarna putih yang dipadukan dengan pink. Para tamu undangan yang benar-benar dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah itu. Sementara Tsamara yang masih berada di salah satu ruangan yang khusus untuk pengantin wanita yang masih sedang di make up. Tsamara juga terlihat sangat cantik menggunakan gaun panjang berwarna putih tanpa lengan. Gaun Indah itu sampai menyapu lantai. Tsamara yang berdiri dengan memegang bunga dan menatap dirinya di cermin. Ame

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 106

    Tsamara yang berada di dalam kamar yang baru saja selesai dari kamar mandi dan menghampiri cermin yang seperti biasa sebelum tidur memakai skin care terlebih dahulu. Ponsel Tsamara yang berdering membuat Tsamara yang langsung melihat panggilan masuk tersebut yang ternyata dari Mahendra. "Kenapa dia menelpon? apa ada sesuatu?" tanyanya dengan rasa penasaran. Tanpa berpikir panjang yang akhirnya Tsamara mengangkat panggilan telepon tersebut. "Hallo!" sapa Tsamara."Kamu sedang apa?" tanya Mahendra dengan suara yang sangat lembut. Tsamara pasti sangat merindukan suara yang berbicara itu. "Ingin tidur," jawab Tsamara."Kamu bisa tidur dan kamu tahu tidak tahu, bahwa aku sama sekali tidak bisa tidur," ucap Mahendra."Oh iya. Memang kenapa?" tanya Tsamara "Bagaimana aku bisa tidur jika beberapa hari ini kita tidak pernah bertemu dan bahkan baru kali ini aku menelpon kamu. Walau dilarang berkomunikasi dengan kamu. Ternyata hal itu membuatku tidak tahan dan mau tidak mengulur menghubungi

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 105

    Tsamara begitu sangat bahagia mendapatkan kejutan dari sahabatnya. Tsamara sampai meneteskan air mata yang mungkin tidak bisa berkata-kata dengan apa yang telah diberikan sahabatnya kepada dia. Sangat wajar dalam situasi seperti itu dia sangat terharu."Kamu oke Tsamara?" tanya Rora yang mendapati sang sahabat menegaskan air mata.Tsamara hanya menganggukkan kepala dengan terharu."Tapi aku melihat kamu tidak baik-baik saja. Kamu sampai meneteskan air mata. Apa kita melakukan kesalahan?" tanya Rora dengan panik.Tsamara menggelengkan kepala, "kalian sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun. Bagaimana aku tidak meneteskan air mata dengan keadaan yang sekarang aku dapatkan. Selama ini aku hanya punya kalian bertiga. Aku bersama dengan Amel perjuangan kami yang besar dan perjuangan itu juga tidak mudah. Aku mengenal kamu Rora yang selalu memberikan dukungan kepadaku. Kamu juga Karin. Di luar semua yang terjadi. Kamu adalah orang satu-satunya yang sangat mengerti aku dan terus memberi

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status