Share

Bab 8 Merasa tidak berguna.

Author: Ainuncepenis
last update Last Updated: 2024-06-02 19:14:33

"Tuhan kenapa harus aku? Kenapa harus aku. Apa salahku.?Kenapa engkau tidak menolongku. Kenapa engkau membiarkan laki-laki pijat itu memperkosaku. Kenapa?" teriak Tsamara dengan suaranya yang serak dan dadanya yang terasa sesak.

"Sekarang aku sudah tidak berguna lagi. Aku sudah menjadi wanita kotor, wanita yang menjijikkan, wanita sampah," Tsamara terus mengutuk dirinya, menyalahkan sang pencipta dengan apa yang terjadi.

Tsamara menganggap jika kejadian yang menimpanya malam itu adalah mimpi buruk di dalam hidupnya. Namun ternyata tidak sama sekali. Itu adalah kenyataan. Sangat sial Tsamara yang di perkosa dengan pria yang sama sekali tidak di kenalnya.

Di paksa untuk melakukan hubungan itu tanpa ada perasaan apa-apa tanpa ada persetujuan dengan kehormatannya yang di jaganya selama 23 tahun di renggut paksa dan tidak ada cinta dalam melakukan hubungan tersebut

***********

Setelah merasa cukup tenang akhirnya Tsamara menghidupkan mesin mobil untuk segera pulang. Sementara dikediaman Tsamara terlihat Amel yang berada di depan rumah yang terlihat mondar-mandir seperti setrikaan dengan wajah panik.

"Ya ampun Tsamara kenapa belum pulang, ponselnya juga tidak aktif," Amel ternyata memikirkan sang sahabat yang tidak kunjung pulang yang sejak tadi Amel terus menelepon Tsamara. Namun tidak bada sahutan sama sekali.

Sebagai seorang sahabat Amel memang pasti mengkhawatirkan Tsamara. Apalagi sebelumnya Tsamara tidak pernah tidak pulang kerumah.

Tidak lama akhirnya mobil Tsamara berhenti di depannya.

"Hahhh, akhirnya Tsamara pulang juga," batin Amel dengan mengenal nafas yang melihat Tsamara pulang.

Tsamara keluar dari mobil dan langsung buru-buru masuk yang bahkan mengabaikan Amel yang sejak tadi menunggu dia

"Tsamara tunggu!" Amel menahan tangan Tsamara dan melihat kondisi Tsamara seperti ada sesuatu yang terjadi. Dia memegang tangan Tsamara yang terasa sangat dingin, belum lagi, mata Tsamara sembab dan sangat terlihat baru selesai menangis. Walau sebelumnya Tsamara sempat memberi polesan make up pada wajahnya agar bisa menutupi wajah sedihnya.

"Kamu kenapa?" tanya Amel.

Tsamara menelan salivanya mendengar pertanyaan sahabat yang membuat dia gugup.

"Aku tidak apa-apa. Aku mau masuk dulu!" ucap Tsamara yang langsung melepaskan tangan itu dari Amel dan buru-buru masuk ke dalam rumah.

"Aneh sekali! Ada apa dengannya. Tidak mungkin bisa tidak apa-apa sama sekali," batin Amel yang merasa ada yang tidak beres dengan Tsamara.

Tsamara yang buru-buru masuk kedalam rumah dan menaiki anak tangga. Karena terlihat kurang fokus yang akhirnya membuat Tsamara dan Robi bertabrakan dengan Robi yang menuruni anak tangga.

"Auhhhh!" lirih Tsamara yang hampir jatuh dan untung saja Robi menahan bahu Tsamara dan tidak jadi jatuh.

"Sorry Tsamara aku tidak sengaja," ucap Robi.

"Tidak apa-apa," Tsamara langsung melepaskan tangan Robi dari bahunya dan melihat ke arah Robi. Robi juga melihat wajah Tsamara yang terlihat sembab yang membuat Robi begitu lama memperhatikan Tsamara seperti merasa ada sesuatu yang terjadi.

"Aku naik dulu," ucap Tsamara yang buru-buru melanjutkan langkah kaki, karena terus diperhatikan Robi. Robi menoleh kebelakang yang melihat kepergian Tsamara.

"Apa yang terjadi pada dia. Dia baru saja keluar dari Apartemen," batin Robi yang merasa curiga.

"Sudahlah!" sahut Robi yang tidak peduli dan melanjutkan menuruni anak tangga dan saat menuruni anak tangga Robi melihat Amel juga menaiki anak tangga dan keduanya saling melihat.

Seperti biasa mereka berdua akan saling menatap dengan sinis yang memang tidak pernah terjadi keakuran di antara mereka dan seperti mempunyai dendam masing-masing.

Amel tidak peduli dan melanjutkan langkahnya menaiki anak tangga yang melewati Robi begitu saja dan sama dengan Robi yang juga tidak peduli dan menuruni anak tangga.

********

Tsamara berada di dalam kamar mandi yang sekarang duduk di sudut lantai di bawah guyuran air shower dengan memeluk tubuh yang mengigil itu. Tsamara yang menangis sekuat-kuatnya yang meluapkan emosi atas apa yang terjadi pada dia.

"Hancur, semua hancur, hidupku sudah tidak berarti lagi, Argggghhh!" teriak Tsamara yang merasa begitu kotor sampai menggaruk-garuk kulit tangan sendiri dengan kuku panjang Tsamara.

"Apa salahku?"

"Kenapa dia melakukan semua itu?"

"Kenapa?"

"Kenapa?"

Tsamara bertanya-tanya dengan berteriak yang menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi.

Goresan pada kulit Tsamara pasti tidak terasa perih. Karena rasa sakit yang didapatkannya lebih dari semua itu. Tsamara yang merasa kehidupannya sudah. Karena kehormatan yang di rambut secara paksa oleh pria yang tidak. Tidak ada cinta dan tidak ada kesepakatan yang membuat dirinya kehilangan kehormatan yang sudah dijaga selama ini.

Hanya tangisan yang mengisi kamar mandi dengan saluran air shower tersebut. Tsamara masih berharap. Jika apa yang terjadi hanya mimpi buruk dan dia berusaha untuk bangun. Namun tidak itu bukan mimpi buruk itu adalah kenyataan yang harus di terima.

Bukan hanya Tsamara yang berada di dalam kamar mandi sama dengan Mahendra yang juga berada di dalam kamar mandi. Mahendra dengan juga berada di bawah guyuran air shower.

Jika Tsamara yang terduduk memeluk tubuhnya. Namun berbeda dengan Mahendra yang berdiri dengan mengacak-ngacak rambutnya sembari memejamkan mata.

Bayangan wanita yang diperkosanya malam itu teringat di pikiran Mahendra. Bagaimana dia dengan keji memaksa wanita untuk melayani nafsunya. Mahendra mengingat wajah permohonan minta Tsamara agar menghentikan perbuatan itu. Namun mahendra menghiraukan semua karena dia sudah dipenuhi iblis dan juga dendam.

"Arggg!" umpat Mahendra memukul dinding dengan kuat.

"Kau tidak salah melakukan semua itu Mahendra. Apa yang kau lakukan sudah benar. Kau harus ingat kakak mu menjadi korban dan kau sudah melakukan yang benar. Wanita itu pantas mendapatkan semua itu. Seharusnya aku melakukan semua itu lebih awal dan tidak ada yang salah dengan apa yang kau lakukan dan jangan menyesal," teriak Mahendra.

Dari apa yang diucapkannya sepertinya Mahendra menyesal telah melakukan semua itu. Namun karena ada dendam yang begitu tinggi di dalam hati membuatnya membantah dan berlawanan dengan hati untuk tidak menyesal.

Mahendra berusaha untuk berhenti memikirkan Tsamara yang di perkosa yang di kamar Apertementnya. Walau bayangan Tsamara tetap saja muncul yang menghantui dia.

*********

Setelah selesai mandi Tsamara yang memakai bathrobe putih berdiri di depan cermin dengan rambut yang masih basah. Tsamara melihat dirinya di cermin yang terlihat sangat berantakan dengan dia yang sangat menyedihkan. Air mata itu tidak pernah berhenti sama sekali dan juga tidak habis yang padahal dia sejak tadi malam terus saja menangis.

Tsamara melihat di leher jenjangnya banyak bercak-bercak tanda kepemilikan yang diberikan oleh Mahendra. Membuat tangan Tsamara langsung menggosok-gosok kasar lehernya yang tidak perduli apakah akan terluka atau tidak.

"Sangat menjijikkan. Semua benar-benar menjijikkan!" teriak Tsamara yang merasa jijik dengan diri sendiri dan terus saja melukai diri sendiri.

Sama dengan Mahendra yang juga sudah selesai dari kamar mandi dengan handuk yang dililit di pinggang. Mahendra melihat dirinya di cermin dan melihat punggung itu yang terluka bekas cakaran kuku. Ulah siapa lagi. Jika bukan Tsamara yang melakukan hal itu.

Mahendra membuka laci dan mengambil obat untuk mengolesi salep di bagian luka tersebut. Tiba-tiba mata Mahendra melihat ke arah tempat tidur. Tempat tidur itu masih terlihat sangat berantakan dan juga noda darah perawan Tsamara.

"Kurang ajar!" Mahendra marah sendiri dan langsung menarik seprai yang melepaskan dari tempat tidur yang membuangnya begitu saja di lantai.

Bersambung

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 110 Tammmattt.

    Setelah menghabiskan malam pertama mereka berdua Mahendra dan Tsamara yang melanjutkan dengan bermain-main di pinggir pantai. Tsamara yang tampil begitu anggun menggunakan dress putih sampai mata kakinya yang sekarang berlari-lari dikejar-kejar Mahendra yang juga menggunakan setelan kemeja berwarna putih dengan celana pendek berwarna coklat susu. Pasangan itu sama sekali tidak hentinya saling bercanda satu sama lain. Sekarang Mahendra yang memutarkan tubuh sang istri dengan menggendongnya yang membuat Tsamara terus saja berteriak dengan kedua tangannya berada di leher Mahendra. Kedua tangan Mahendra yang berada di bawah pantat Tsamara yang menggendong istrinya itu dan sesekali Tsamara merentangkan tangannya dan sampai akhirnya menempelkan dahinya di dahi Mahendra. "Kamu sangat bahagia?" tanya Mahendra. Tsamara menganggukkan kepalanya. "Bagaimana mungkin aku tidak bahagia dan aku juga tidak bisa menggambarkan kebahagiaanku seperti apa," jawab Tsamara. "Aku juga sangat ba

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 109

    Acara pernikahan yang telah selesai. Mahendra dan Tsamara yang sekarang berada di dalam kamar Hotel. Kamar pengantin pada umumnya yang penuh dengan suasana romantis. Tempat tidur king size dengan sprei berwarna putih yang ditaburi dengan kelopak mawar yang dibentuk dengan love dan di bagian tengahnya terdapat dua angsa yang saling berhadapan. Selain itu juga terdapat banyak tangkai mawar yang berada di atas lantai yang menambah suasana kamar tersebut yang semakin romantis dan belum lagi dengan lampu yang tidak terlalu terang dan juga tidak terlalu gelap. Di tambah dengan aroma kamar tersebut yang begitu khas dan sangat menyejukkan. Tsamara yang duduk di depan cermin yang sedang menyisir rambutnya. Setelah acara pernikahan yang sangat melelahkan itu selesai. Tsamara langsung membersihkan diri agar terlihat fresh. Dia sudah mandi dan tidak lupa keramas yang juga sudah melepas gaun pengantinnya dengan baju tidur berwarna merah mencolok yang panjang sampai mata kaki. Krrekkk Su

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 108

    "Itu calon istrimu!" tunjuk Andre yang membuat Mahendra langsung menoleh. Mahendra melihat calon istrinya berjalan begitu cantik dan anggun yang didampingi oleh sahabat-sahabatnya. Tsamara terlihat sangat tenang dengan memegang buket bunga di tangannya. Mahendra sampai tidak berkedip melihat calon istrinya yang benar-benar seperti bidadari yang sangat cantik.Bukan hanya mata calon suami yang tidak berkedip melihat pengantin yang sangat cantik itu. Semua tamu undangan juga langsung tertuju pada Tsamara yang benar-benar harus memuji kecantikan Tsamara. Mereka tidak tanggung-tanggung yang pasti berbisik-bisik membicarakan Tsamara yang pasti mengagumi calon pengantin tersebut. "Ngedip woy!" tegur Andre yang membuat Mahendra tersentak dengan dirinya yang tersenyum geleng-geleng. Bagaimana dia bisa berkedip jika calon pengantinnya saja seperti itu."Tenang bentar lagi kamu akan bisa menatapnya secara dekat dan tidak perlu khawatir akan hal apapun," sejak tadi Andre terus saja menggoda Ma

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 107

    Hari Pernikahan. Akhirnya hari yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari pernikahan Tsamara dan Mahendra. Pernikahan mereka yang diadakan secara order di salah satu tempat yang sudah di dekor dengan seindah mungkin yang sesuai dengan keinginan Tsamara dan Mahendra. Tempat pernikahan itu sudah mulai dikunjungi para tamu yang berdatangan yang turut menghadiri acara sakral tersebut. Dengan susunan bangku yang rapi yang berwarna putih yang sudah disusun sedemikian rupa. Tidak lupa dengan paduan dekorasi yang indah dengan bunga berwarna putih yang dipadukan dengan pink. Para tamu undangan yang benar-benar dimanjakan dengan pemandangan yang sangat indah itu. Sementara Tsamara yang masih berada di salah satu ruangan yang khusus untuk pengantin wanita yang masih sedang di make up. Tsamara juga terlihat sangat cantik menggunakan gaun panjang berwarna putih tanpa lengan. Gaun Indah itu sampai menyapu lantai. Tsamara yang berdiri dengan memegang bunga dan menatap dirinya di cermin. Ame

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Episode 106

    Tsamara yang berada di dalam kamar yang baru saja selesai dari kamar mandi dan menghampiri cermin yang seperti biasa sebelum tidur memakai skin care terlebih dahulu. Ponsel Tsamara yang berdering membuat Tsamara yang langsung melihat panggilan masuk tersebut yang ternyata dari Mahendra. "Kenapa dia menelpon? apa ada sesuatu?" tanyanya dengan rasa penasaran. Tanpa berpikir panjang yang akhirnya Tsamara mengangkat panggilan telepon tersebut. "Hallo!" sapa Tsamara."Kamu sedang apa?" tanya Mahendra dengan suara yang sangat lembut. Tsamara pasti sangat merindukan suara yang berbicara itu. "Ingin tidur," jawab Tsamara."Kamu bisa tidur dan kamu tahu tidak tahu, bahwa aku sama sekali tidak bisa tidur," ucap Mahendra."Oh iya. Memang kenapa?" tanya Tsamara "Bagaimana aku bisa tidur jika beberapa hari ini kita tidak pernah bertemu dan bahkan baru kali ini aku menelpon kamu. Walau dilarang berkomunikasi dengan kamu. Ternyata hal itu membuatku tidak tahan dan mau tidak mengulur menghubungi

  • Karena Sahabatku Dia Merampas Kehormatan Ku    Bab 105

    Tsamara begitu sangat bahagia mendapatkan kejutan dari sahabatnya. Tsamara sampai meneteskan air mata yang mungkin tidak bisa berkata-kata dengan apa yang telah diberikan sahabatnya kepada dia. Sangat wajar dalam situasi seperti itu dia sangat terharu."Kamu oke Tsamara?" tanya Rora yang mendapati sang sahabat menegaskan air mata.Tsamara hanya menganggukkan kepala dengan terharu."Tapi aku melihat kamu tidak baik-baik saja. Kamu sampai meneteskan air mata. Apa kita melakukan kesalahan?" tanya Rora dengan panik.Tsamara menggelengkan kepala, "kalian sama sekali tidak melakukan kesalahan apapun. Bagaimana aku tidak meneteskan air mata dengan keadaan yang sekarang aku dapatkan. Selama ini aku hanya punya kalian bertiga. Aku bersama dengan Amel perjuangan kami yang besar dan perjuangan itu juga tidak mudah. Aku mengenal kamu Rora yang selalu memberikan dukungan kepadaku. Kamu juga Karin. Di luar semua yang terjadi. Kamu adalah orang satu-satunya yang sangat mengerti aku dan terus memberi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status