Share

Bagian 18

"Bagaimana kamu tahu?" tanya Yusuf dengan intonasi tinggi. Emosi jelas sekali terdengar menyertai ucapannya.

"Bahkan saya tahu rumah istri muda Abang itu," jawab Safwan tenang.

Yusuf mendengkus gusar. Ia merasa kecolongan. Bisa gawat jika Safwan tahu masalah yang satu ini. Dia sudah nekad mengirimkan karangan bunga padanya. Pasti bisa nekad juga menyebarkan informasi pernikahannya dengan Kirana ke pihak berwenang. Masalah laporan BOS saja belum ditemukan jalan keluarnya, sudah muncul lagi masalah baru yang membebani pikirannya.

"Jadi Abang yang ke rumah saya antar uangnya, atau saya yang ke rumah Abang?" tanya Safwan tanpa memedulikan kemarahan Yusuf.

"Uang apa, Safwan. Saya tidak punya uang. Harus bagaimana saya menjelaskan bahwa saya tidak punya uang?"

"Saya tidak percaya, Bang. Harus bagaimana saya menjelaskan bahwa saya tidak percaya ucapan Abang?" balas Safwan mengikuti alur kalimat Yusuf.

"Arrrrggghhh." Yusuf menggeram. Ia menutup telepon dengan emosi.

Lesti yang mendengar kem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status