Share

Kejutan Sandrina

Aroma obat memenuhi penciumanku dan dengan perlahan aku membuka mata untuk memastikan ada di mana. Ruangan ini serba putih dan aku pasti terbangun di Rumah Sakit lagi. Pandanganku beredar ke seluruh ruangan dan aku melihat mas Andy sedang berbaring di sofa sambil menutup matanya dengan punggung lengannya.

Aku mencoba duduk tapi kepalaku terasa sangat berat dan aku mengalami demam. Tenggorokanku sangat kering aku butuh air minum. Sekali lagi aku berusaha untuk bangun agar bisa meraih air minum di atas meja kecil samping tempat tidurku.

“Tunggu biar aku ambilkan.” mas Andy terbangun dan membantuku untuk duduk dan memberikanku segelas air.

“Kata dokter kau terlalu lelah, kau butuh istirahat Rin.” mas Andy menatapku gelisah.

“Aku akan segera sembuh Mas, aku akan baik-baik saja.”

Mas Andy menyelipkan anak rambut di telingaku dan mengusap pipiku, telapak tangannya terasa dingin dan memberi kesejukan di wajahku yang panas.

“Ada apa Rin ? apa yang kau risaukan sampai jadi tumbang begini?” tany
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status