Share

Keputusan Sandrina

Sandrina pulang menjelang malam setelah meninggalkan rumah siang tadi. Wajahnya terlihat berseri-seri dan bahagia. Pasti bertemu dengan temannya membuat dia sangat senang.

“San, Mom mau bicara. Kamu duduk di situ.” Aku memerintah Sandrina yang tampak enggan melihat wajahku.

“Ada apa Mom? San mau istirahat niih.” Jawab Sandrina malas-malasan.

“San, Mom tidak pernah berniat mengasingkan kamu di sini tapi apa yang Mom lakukan ini yang terbaik untuk kamu.” Aku ingin membicarakan hal yang tadi siang Sandrina lontarkan padaku.

“Tapi itu kenyataannya Mom, alasan apa sih yang membuat seorang ibu tega meninggalkan putrinya jauh di negeri orang sejak dia berumur menjelang enam tahun ? alasan apa yang membuat seorang ibu sanggup tidak menghubungi putrinya yang selalu menangis karena rindu?!” sorot mata Sandrina tajam seakan menembus jantungku.

“Tidak ada ibu yang tidak menyayangi anaknya San, Mom pun menyayangimu tetapi Mom punya alasan yang Mom belum bisa jelaskan sekarang.”

“Omong kosong, keny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status