Share

51. Lemparan bola basket Leon

"Posisi masih lantai satu, Kak Haikal siap-siap retas."

Haikal yang sedang mematung dengan wajah pucat pasi disisi penyuruh seakan tak mendengar. Antara takut dan takut, tidak ada pilihan, menolak bakalan hancur lebur alat elektroniknya atau berbagai ancaman lainnya membuntut di belakang, dan menurut bakalan hancur masa depan si Ujang di bawah sana, iya, seseorang menyumpahi akan menyunat ulang jika melanggar aturan akibat menuruti kata bocah disampingnya.

"Boleh aku terjun saja dari jendela sana." Haikal berbicara polos sembari menunjuk arah jendela di samping kiri.

"Beloh, silahkan." Seriangaian itu tercipta dibibir kecil lawan bicara.

"Ayolah Le. Kenapa tidak kau saja!!"

"Kalau aku sudah pasti ketahuan, Kak. Lagian Kak Haikal pakai nama abal-abal lah, nanti langsung aku hapus datanya biar nggak ketahuan."

Haikal pusing. Kenapa bocah ini selalu berputar-putar. Jika menuntut keahlian, jelas saja Haikal kalah talak. "Sama saja, Le. Sekalian

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status