Share

Menjemput Ibu

"Darimana kamu?" tanya Bian saat Salma baru saja memasuki rumah.

"Dari rumah Najwa," jawab Salma dengan wajah cemberut.

"Ngapain?"

"Minta nafkah."

"Hah?" Bian terkejut dengan jawaban Salma. "Ngapain kamu minta nafkah sama dia?" tanyanya keheranan.

"Ya, karena kamu udah nggak mau nafkahi aku lah, Mas! Jadi, otomatis yang harus menggantikan tugas kamu ya Mbak Najwa."

"Dikasih?"

"Nggak," jawab Salma ketus. "Istri pertama kamu itu beneran pelit banget deh, Mas! Padahal, apa salahnya dia membantu kita yang lagi kesulitan? Kan, kita ini keluarganya juga."

"Sudahlah, Salma! Nggak usah memperkeruh suasana. Kalau kamu terus bersikap begini, yang ada Najwa malah makin ilfeel sama kita."

Salma menatap Bian dengan tatapan kesal. Bagaimana tidak? Lelaki itu hanya pintar memberi nasehat tapi lupa menjalankan kewajiban.

"Ini semua juga salah kamu, Mas! Kenapa kamu nggak mau kasih aku uang lagi, hah?"

Bian mengusap wajahnya kasar. "Kan, udah kubilang! Aku lagi mengalami kesulitan, Salma! Aku dipecat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status