Share

Bab 10b

POV Adnan

Ia hanya meletakkan sebuah kantong kresek berisikan kue dan roti dan berlalu dari hadapanku. Ternyata, dia tidak membuat sarapan untuk kami, memang sulit dimengerti isi pikiran wanita.

Seharian aku bingung ingin berbuat apa. Mau ke lokasi konstruksi, tidak ada mobil. Semalam kedua mobil telah ditarik. Aku tidak punya pilihan selain merelakan semuanya.

Raisya tidak mengetahuinya karena sudah tertidur. Aku khawatir kalau dia tahu, dia akan meninggalkanku juga.

"Mas, tadi Mas Anton menelepon ... Mas tidak kerja hari ini?" Ia keluar dari kamar dan menghampiriku.

"Gimana mau kerja, mobil rusak. Mobil yang satu, kau lihat sendiri kemarin Mba Jihan sudah mengambilnya. Kita harus berhemat dulu beberapa hari ini."

"Seharusnya, Mas bisa mengambilnya. Mobil itu kan hadiah untuk dua orang, bukan dia saja. Mas, tidak boleh diam saja."

"Tetap saja, dia juga punya hak. Mas tidak bisa ngapa-ngapain."

"Mas terlalu penakut hanya untuk mengambil mobil itu!"

"Kamu tahu, tidak. Mobil itu pemb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status