Share

Bab 11a

"Naya! Putri ayah sudah besar. Bagaimana kabar?"

"Naya, baik, Yah." Mereka berpelukan seakan melepas rindu di antara keduanya.

Aku hanya bisa mematung. Pemandangan seorang ayah dan putrinya membuat hati ini tersentuh. Sudah sekian lama, aku belum pernah melihat mereka bisa sangat akrab seperti sekarang.

Jujur, aku belum pernah melihat Mas Adnan sedekat ini dengan putrinya. Padahal dia tidak pernah akrab dengan Naya. Jauh di dalam lubuk hati yang dalam, aku sangat bersyukur mereka bertemu. Namun, aku masih sangsi dengan sikapnya.

"Naya Sayang, waktu hampir malam. Kamu harus segera masuk."

Aku mendatangi mereka yang sedang asyik bermain di teras rumah. Entah sudah berapa lama mereka bermain. Yang aku tahu, cukup lama. Sekaligus memberi isyarat ke lelaki itu bahwa hari sudah gelap agar sekaligus pulang.

Lelaki itu tidak berpaling dari Gadis kecil yang bersamanya, begitu pula Naya seakan berat hati melepas Ayahnya. Dia masih ingin bermain lebih lama dengan lelaki di sampingnya. Ada rasa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Satria izzet ilhami
hahahaha... giliran aset diambil, baru deh nengokin anaknya. seblm ketauan selingkuh, 2 th ngilang tanpa kabar.
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
ada ya perempuan sebodoh kau jihan.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status