Share

Bab 172. Bertengkar

Author: Irana
last update Last Updated: 2025-07-13 23:43:33

Pagi datang tanpa sapaan. Udara dingin menyelimuti kamar itu, namun suasana di dalamnya justru terasa panas oleh emosi yang ditahan-tahan. Alea masih diam, duduk di tepi ranjang sambil memeluk Aldrich yang tertidur di pelukannya. Matanya sembab. Tangis yang ia tahan semalaman itu akhirnya meledak saat Juno memilih cuek padanya. Sudah dua hari Juno lembur dan membuatnya over thinking. Pria itu juga belum menjelaskan apa-apa. Alea sama saja, tidak mau bicara duluan.

Ia mengira Juno akan meminta maaf, menjelaskan atau sekadar menunjukkan penyesalan. Tapi tidak. Pria itu hanya datang, mandi, lalu melakukan aktifitas seperti biasa. Seolah tak ada yang perlu dibicarakan. Seolah foto itu hanya mimpi buruk Alea semata. Seolah Meisya tak pernah menyeringai puas mengirimkan luka itu ke layar ponsel Alea.

Hati Alea remuk.

“Mas Juno… kenapa berubah?” gumamnya lirih sambil mengelus pipi Aldrich. "Apa karena aku sudah tak cantik lagi? Atau aku gak bisa kasih apa yang dia mau?"

Tak ada yang beruba
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Memey
Tor up date yu
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
laaannjjuut thor
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
aduh alea kenapa ea. jd penasaran
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 175. Kamu Selingkuh, Mas

    Pagi mulai menyapa perlahan. Cahaya mentari belum benar-benar menembus jendela ICU rumah sakit, namun sinarnya cukup menerangi wajah Juno yang tetap setia di sisi ranjang Alea. Ia tidak tidur sama sekali semalam. Matanya sembab, lelah, dan kantung matanya mulai tampak jelas. Tapi tak sedetik pun ia berniat pergi. Ia tetap menggenggam tangan istrinya, berharap sentuhan itu mampu menjembatani perasaannya yang tertahan sejak semalam.Alea masih belum siuman, setelah semalaman ia mengalami pendarahan, post partum. Pendarahan yang diakibatkan oleh stress dan tekanan hebat. Beberapa kali, dokter dan suster mengontrol kondisi Alea dan sudah banyak kantong darah yang ditransfer untuk Alea. Wanita itu masih terlelap tidur. Sering sekali bagian dadanya basah oleh air susu yang tak tersalurkan.Melihat istrinya tidak berdaya seperti ini, Juno semakin merasa bersalah. Ia bahkan tidak menutup matanya barang sedikitpun, sebelum melihat istrinya siuman.Pintu ruangan tiba-tiba terbuka. Seorang suste

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 174. Post Partum

    Alea dibopong dengan tergesa ke dalam mobil oleh Yugo dan Jisoo. Wajah pucatnya semakin membuat jantung Yugo berdegup kencang. Ia mencoba tetap tenang, namun tangannya gemetar saat memegang setir. Jisoo duduk di belakang, memegangi kepala Alea yang bersandar lemas di bahunya."Non Alea, tahan ya... kita bentar lagi sampai rumah sakit," ucap Jisoo dengan suara parau, sementara tangannya terus menepuk pelan pipi Alea yang semakin dingin."Aku nggak mau mati... Aldrich..." bisik Alea lirih. Matanya menatap kosong ke arah kaca mobil.Tangisan Jisoo tak terbendung. Ia tak kuasa melihat kondisi istri majikannya yang begitu rapuh, begitu lemah seperti nyawa tinggal satu helaan napas.Yugo menginjak pedal gas lebih dalam. Ia menyalip satu demi satu mobil di depannya. Di dalam hatinya, ia mengutuk dirinya sendiri. “Seharusnya aku nggak tinggalin dia... Seharusnya aku tahu dia butuh istirahat setelah melahirkan…”***Di sisi lain, di rumah mewah milik keluarga Alea dan Juno, Juno baru saja tiba

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 173. Pendarahan

    Sementara itu, Juno mengendarai mobilnya dengan cara ugal-ugalan seperti seorang pembalap. "Hey! Gila ya! Nyetir yang bener lo!""Woy, ini bukan jalan nenek moyang lo!""CARI MATI LO!"Skill menyetirnya yang seperti orang gila itu, diteriaki oleh beberapa pengendara dan pejalan kaki yang merasa sangat terganggu olehnya. Namun, Juno tetap lurus ke depan, tidak peduli dengan sumpah serapah orang-orang asing itu terhadap dirinya. Sekarang yang ia pikirkan adalah bagaimana cara membuat Alea percaya padanya. Sekarang ia juga kesal, karena foto-foto yang dikirimkan anak dari rekan bisnisnya itu."Adrian. Kirimkan alamat rumah Frans padaku, sekarang." "Sebentar Pak, memangnya ada apa?" tanya Adrian dari seberang sana."Cepat beritahu saja, sialan! Jangan banyak tanya!" sentak Juno kesal. Tangannya sambil menyetir.Adrian terlihat kaget saat mendengar suara bosnya yang terdengar sangat marah. Entah apa yang membuatnya emosi seperti ini. Pasti ada sesuatu yang besar. "Baik Pak. Tunggu seben

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 172. Bertengkar

    Pagi datang tanpa sapaan. Udara dingin menyelimuti kamar itu, namun suasana di dalamnya justru terasa panas oleh emosi yang ditahan-tahan. Alea masih diam, duduk di tepi ranjang sambil memeluk Aldrich yang tertidur di pelukannya. Matanya sembab. Tangis yang ia tahan semalaman itu akhirnya meledak saat Juno memilih cuek padanya. Sudah dua hari Juno lembur dan membuatnya over thinking. Pria itu juga belum menjelaskan apa-apa. Alea sama saja, tidak mau bicara duluan. Ia mengira Juno akan meminta maaf, menjelaskan atau sekadar menunjukkan penyesalan. Tapi tidak. Pria itu hanya datang, mandi, lalu melakukan aktifitas seperti biasa. Seolah tak ada yang perlu dibicarakan. Seolah foto itu hanya mimpi buruk Alea semata. Seolah Meisya tak pernah menyeringai puas mengirimkan luka itu ke layar ponsel Alea.Hati Alea remuk.“Mas Juno… kenapa berubah?” gumamnya lirih sambil mengelus pipi Aldrich. "Apa karena aku sudah tak cantik lagi? Atau aku gak bisa kasih apa yang dia mau?" Tak ada yang beruba

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 171. Saling Diam

    Pukul 8 malam.Juno berniat pulang bersama dengan Adrian, setelah ia selesai bicara dengan rekan bisnisnya. Istri mereka pasti sudah menunggu di rumah masing-masing."Pak Juno, ini masih siang. Lebih baik kita pergi dulu untuk minum-minum sedikit," ajak rekan bisnis Juno yang bernama Frans itu."Iya Pak Juno. Ayo kita pergi sebentar." Brata juga mengajak Juno untuk pergi bersamanya dan Frans ke klub malam."Tapi istri dan anak saya pasti menunggu di rumah," jawab Juno. Bermaksud menolak ajakan Frans dan Brata."Ini kan masih siang, Pak. Kita cuma ngobrol-ngobrol bentar kok. Dari tadi kita kan jenuh ngomongin masalah bisnis terus. Sekarang kita senang-senang bentar lah. Ayo sama sekertaris bapak juga," tutur Frans dengan ramah, mengajak Adrian ikut juga dengan mereka.Juno melirik ke arah Adrian. "Ayo Adrian. Kita ikut sebentar saja. Kita harus menghargai rekan kerja kita," bisiknya.Adrian menggigit bibirnya, ia ragu untuk ikut. Tapi kata-kata Juno benar. Bahwasanya mereka harus mengh

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 170. Mommy Daddy

    Pagi menjelang dengan pelan. Sinar matahari menembus sela-sela tirai jendela apartemen James. Ia masih terjaga, duduk di sofa dengan mata sembab. Sepanjang malam ia memikirkan Maira, tentang luka yang telah ia gores, dan tentang masa lalunya yang sulit benar-benar ia kubur. Tapi hari ini, ia ingin berubah. Ia ingin benar-benar menebus semuanya.Suara pintu kamar tamu terbuka pelan. Maira muncul dengan wajah sedikit lelah. Rambutnya diikat asal, dan matanya terlihat masih menyimpan sisa tangis semalam. Namun ia tetap anggun di mata James.James berdiri cepat. "Mai, morning beib..."Maira menatap James beberapa detik sebelum membalas dengan anggukan kecil. "Morning, Mas."Keduanya terdiam. Tak ada kata yang keluar selama beberapa saat. Hanya suara burung dari balkon dan lalu lintas yang samar terdengar dari luar."Aku bikin kopi. Mau?" tanya James akhirnya.Maira mengangguk. "Mau. Tapi yang hitam aja, tanpa gula."James tersenyum tipis. "Iya, aku ingat."Beberapa menit kemudian, mereka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status