Beranda / Romansa / Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu / Bab 85. Lamaranmu, aku tolak!

Share

Bab 85. Lamaranmu, aku tolak!

Penulis: Irana
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-19 23:29:48

Giska membuka seatbelt-nya dan memutar tubuh menghadap Adrian. Wajahnya serius, tidak seperti biasanya yang selalu ceria. Bahkan ekspresi matanya seperti sedang menahan sesuatu.

“Aku belum makan malam, Pak Kulkas. Kamu juga belum kan?” katanya tiba-tiba.

Adrian menatap gadis itu dengan heran, tidak menyangka permintaannya sesimpel itu. Dia mengira ada hal gawat atau bahaya yang mendesak. “Itu alasan kamu teriak kayak orang kesurupan?”

“Ini darurat perut!” seru Giska dramatis. “Ayolah, kita makan. Aku yang traktir.”

Adrian menghela napas. Sebenarnya dia juga belum sempat makan sejak siang. Pekerjaan terus berdatangan dan kejadian Alea tadi juga membuatnya tak punya waktu untuk berhenti.

“Baik. Tapi jangan ribut,” jawabnya akhirnya.

Giska tersenyum lebar, wajahnya kembali cerah. “Yay! Oke! Aku tahu tempat enak dekat sini!”

Mereka berhenti di sebuah restoran kecil yang hangat dan tidak terlalu ramai. Giska memilih duduk di dekat jendela, sedangkan Adrian duduk di depannya. Menu yang mere
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
laaannjjuut thor .........
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
jd rada pesimis lamaran Juno diterima sm Alea -_- apalagi dlu kan Alea sempat blg dia blm mau nikah . pdhl ku udh ga sabar bgt ngbaca part dmn mrk akhrnya nikah n’ ngjalanin hub berumah tangga .
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 87. Diterima

    Sebelum masalah berlanjut semakin lebar, James muncul dari persembunyiannya setelah melihat Alea ada di sana yang kedatangannya tidak diprediksi. Dia hanya mengetes Juno, kalau Juno dan Alea bertengkar karena ini. James akan merasa bersalah. "Alea, Om akan jelasin semuanya. Calon suami kamu ada di sini karena—" "Om gak usah jelasin apa-apa. Semuanya udah cukup jelas," Alea memotong ucapan James yang belum selesai. Tanpa mengalihkan tatapannya dari Juno.James merasa suasana disekitarnya tegang, apalagi saat ia melihat tatapan Alea pada kekasihnya itu."Alea ...""Kalau uncle mau bersenang-senang di sini, silahkan." "Sweetie Girl, dengar dulu penjelasanku. Aku tidak bermaksud membohongimu soal itu," ucap Juno yang berusaha membujuk Alea. Tidak disangka, Alea marah padanya karena menyembunyikan fakta kalau wanita itu masih perawan."Sudahlah aku bad mood. Aku nggak mau bicara sama uncle selama seminggu, aku marah dan—"Hmphh Tanpa diduga, Juno setelah melakukan tindakan yang membuat

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 86. Ujian Juno

    Juno mengatakan rencananya kepada James bahwa ia akan melamar Alea pada akhir pekan ini, yang artinya adalah dua hari lagi. Dalam dua hari, Juno akan menciptakan lamaran manis dan tak terlupakan untuk Alea. Namun, sebelum itu, Juno juga akan mengatakan kebenaran yang selama ini ia simpan dari pertama ia bertemu dengan Alea sampai sekarang.Tentang Alea yang masih utuh, alias masih perawan. Juno sama sekali tidak menyentuhnya sampai melakukan hubungan itu. Tentu saja ia akan mengatakan kebenarannya, karena Juno tak mau kalau hal ini akan menjadi masalah di kemudian hari."Baik. Selama dua hari itu, apa bapak bisa meluangkan waktu? Sekitar satu atau dua jam sehari?" James bertanya sambil mengedipkan sebelah matanya. Berharap Juno setuju akan ajakannya ini."Untuk apa?""Apa bapak mau menolak? Kalau tidak mau , ya sudah. Padahal aku akan menceritakan tentang masa kecil keponakanku yang menggemaskan itu," tutur James yang seketika membuat Juno tertarik.Juno menganggukkan kepalanya, ia se

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 85. Lamaranmu, aku tolak!

    Giska membuka seatbelt-nya dan memutar tubuh menghadap Adrian. Wajahnya serius, tidak seperti biasanya yang selalu ceria. Bahkan ekspresi matanya seperti sedang menahan sesuatu.“Aku belum makan malam, Pak Kulkas. Kamu juga belum kan?” katanya tiba-tiba.Adrian menatap gadis itu dengan heran, tidak menyangka permintaannya sesimpel itu. Dia mengira ada hal gawat atau bahaya yang mendesak. “Itu alasan kamu teriak kayak orang kesurupan?”“Ini darurat perut!” seru Giska dramatis. “Ayolah, kita makan. Aku yang traktir.”Adrian menghela napas. Sebenarnya dia juga belum sempat makan sejak siang. Pekerjaan terus berdatangan dan kejadian Alea tadi juga membuatnya tak punya waktu untuk berhenti.“Baik. Tapi jangan ribut,” jawabnya akhirnya.Giska tersenyum lebar, wajahnya kembali cerah. “Yay! Oke! Aku tahu tempat enak dekat sini!”Mereka berhenti di sebuah restoran kecil yang hangat dan tidak terlalu ramai. Giska memilih duduk di dekat jendela, sedangkan Adrian duduk di depannya. Menu yang mere

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 84. Mode Normal dan mode mabuk

    "Hey pak Kulkas."Begitu mendengar suara wanita yang ada disebrang sana. Adrian jadi tahu kalau bukan Alea yang sedang berbicara padanya, melainkan Giska."Oh kamu. Kenapa kamu memakai telponnya bu Alea?" tanya Adrian."Loud speaker," bisik Juno pada Adrian. Lelaki itu pun menurut dan menyalakan loud speaker ponselnya agar Juno bisa mendengarnya juga.Sedangkan Juno sedang mendengarkan dari samping Adrian. Keningnya berkerut seolah bertanya-tanya apa yang dibicarakan Giska pada Adrian. Kenapa juga Giska memakai telpon Alea?"Pak kulkas. Alea mabuk. Apa bapak bisa membantuku?""Alea mabuk?!" sentak Juno kaget mendengar ucapan Giska. Juno langsung mengambil ponsel Adrian. "Apa yang terjadi? Kenapa bisa Alea mabuk?""E-eh? Pak Juno.""Jawab saya Giska. Kenapa bisa Alea mabuk?" tanya Juno dengan khawatir."I-itu dia ..." Giska gelagapan sambil menggaruk-garuk rambutnya yang tak gatal. Ia bingung harus memulai ceritanya dari mana."Jawab saya, sebelum kesabaran saya habis." Ancam Juno yang

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 83. Curhatan Dua Wanita

    "Kak ...""Diam. Kamu cerewet sekali hah!" Martin mencengkram erat dagu Ghea dan menatap istrinya itu dengan tajam."Jangan berlagak seperti istriku. Ingat, kamu itu wanita murahan. Wanita beruntung yang mengandung anakku. Jangan pernah bersikap sombong hah!" teriak Martin penuh kebencian."Tugasmu, cukup lahirkan anakku. Lalu pergi! Paham?"Martin membanting pintu kamar mereka, meninggalkan Ghea yang terpaku dalam ketakutan. Mata perempuan itu memerah, namun ia menahan tangisnya. Sudah cukup air mata yang ia keluarkan sejak menikah dengan Martin. Ia pikir setelah menikah, Martin akan sedikit berubah, atau setidaknya mencoba bertanggung jawab sebagai suami. Nyatanya, tidak.Ghea berjalan pelan ke kamar mandi, mencuci wajahnya yang penuh peluh dan debu air mata. Dari balik cermin, ia melihat bayangannya sendiri—seorang istri muda, tengah mengandung, tetapi diperlakukan seolah dirinya sampah.Tak lama, terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Raisa."Dasar perempuan murahan," ujar

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 82. Pernikahan Tak Terduga

    Alea akhirnya tertawa kecil mendengar ucapan konyol Juno yang mengucapkan kata “kamu boleh membunuhku kalau aku selingkuh.” Meski tawanya singkat, itu sudah cukup melegakan hati Juno yang sejak tadi terasa ditikam-tikam ucapan dingin dari gadisnya itu."Akhirnya kamu ketawa juga," ucap Juno sambil tersenyum lega."Aku ketawa bukan karena lucu. Tapi karena kamu terlalu drama." Alea menatap Juno dengan tatapan yang lebih lunak."Drama? Ini perjuangan, Sweetie Girl. Perjuangan seorang lelaki untuk menjaga wanitanya tetap berada di sisinya," ucap Juno sambil memainkan tangan Alea.Alea menghela napas panjang. Ia akhirnya mengangguk pelan. "Baiklah, aku percaya untuk sekarang. Tapi jangan pernah buat aku kehilangan kepercayaan itu, Uncle.""Aku akan menjaga kepercayaanmu seperti aku menjaga jantungku sendiri," bisik Juno sebelum mengecup punggung tangan Alea dengan lembut. "Sekarang, ayo kita kembali ke kantor. Bos besar tidak boleh telat."Mereka pun melanjutkan perjalanan ke kantor. Sepa

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 81. Salah Paham Selesai

    Juno langsung menghentikan aksinya memukuli James, setelah mendengar kata-kata Alea tentang siapa James sebenarnya. Sedangkan James, lelaki itu malah tersenyum santai sambil mengusap bibirnya yang berdarah dengan tangannya."Kamu serius? Dia pamanmu?" tanya Juno seraya melirik ke arah Alea.Alea menganggukkan kepalanya. "Iya Uncle. Dia omku. Om James."Namun, Juno tidak langsung percaya. Ia menatap Alea dengan lekat dan dalam, berusaha mencari kebohongan itu di mata wanitanya. "Om kandung?""Iya. Dia adik satu-satunya mendiang mamaku."Juno langsung membantu James berdiri, ia terlihat malu dan merasa bersalah sudah memukuli James. Juno menepuk bahunya dan memegang wajah James. "Maafkan saya.""Tidak akan dimaafkan. Ini sakit sekali.""Saya traktir makan ya?" bujuk Juno dengan lembut. Sikapnya berubah drastis pada James."Kamu mau membujukku ya, Om? Haha. Aku punya uang banyak, jadi jangan coba-coba untuk membujuk saya dengan traktir makanan!" seru James dengan bibir mencebik. Kemudian

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 80. Pamanku

    Adrian dibuat menghela napas berkali-kali oleh kecerewetan Giska dan kekepoannya. Gadis ini terus saja memandanginya dengan tatapan mata aneh yang membuat Adrian takut."Saya tidak akan menjawab pertanyaan pribadi, Bu Giska.""Oh ... jadi begitu ya? Ya sudah, kalau pak Kulkas nggak mau jawab, aku juga gak bisa kasih tahu info penting tentang lamaran impian Alea," ucap Giska sambil mengedipkan sebelah matanya. Dimata Adrian, Giska seperti anak kecil.'Tunggu, lamaran impian? Aku bisa dapat bonus kalau aku menyampaikan ini pada pak presdir' kata Adrian dalam hatinya. Ia tiba-tiba jadi mata duitan. Informasi bisa jadi cuan."Baiklah. Kamu mau tanya apa sama saya?" tanya Adrian sambil memijat kepalanya yang mulai pening."Bapak udah punya pacar belum? Pernah pacaran?" tanya Giska."Pernah.""Berapa kali? Mantan bapak ada berapa?" tanya Giska lagi."Hanya satu pertanyaan. Tidak lebih," kata Adrian dingin. Seketika membuat Giska mencebikkan bibir dan melipat tangannya di dada. Ia menatap se

  • Kau Selingkuhi Aku, Kugapai Pamanmu   Bab 79. Cegil vs kulkas

    Juno meletakkan gelas minumnya dengan suara cukup keras di atas meja bundar. Sorot matanya tajam, wajahnya dingin seperti biasa, namun ada guratan resah yang tak bisa disembunyikan."Aku tidak butuh wanita lain untuk membuatku senang malam ini," tegas Juno, menatap dua rekan bisnisnya itu.Keduanya tertawa kecil, mengira Juno hanya sedang menjaga imej. Tapi ekspresi dingin itu tidak berubah."Serius, Pak Juno. Anggap aja pelampiasan sesaat, buat ngilangin stres. Lagian dia cuma cewek bayaran, bukan istri, hehe. Toh pak Juno kan jomblo," celetuk salah satunya, lalu memberi isyarat ke arah seorang wanita malam yang tengah berjalan mendekat dengan senyum menggoda.Juno menghela napas berat, lalu berdiri. “Aku tidak main di level itu. Dan aku tidak menghancurkan diriku sendiri serta orang lain hanya karena sedang kecewa,” katanya dingin, lalu menyambar jasnya dan keluar dari ruangan.Baru beberapa langkah di lorong luar, seorang wanita malam yang melihat Juno sejak tadi langsung mendekat,

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status