Beranda / Romansa / Kawin Sama Mantan / 7. Tontonan menarik.

Share

7. Tontonan menarik.

Penulis: Ellina Exsli
last update Terakhir Diperbarui: 2025-10-05 20:57:47

Aaric menoleh, dia membeku melihat Acacia mengenakan gaun yang dia kenali. Sontak matanya menatap Agnesia yang berdiri tanpa merasa bersalah.

"Tidak, kenapa menjadi seperti ini?" gumam Aaric tanpa sadar.

Aaric baru menyadari bahwa tunangannya mengenakan gaun berwarna hitam alih-alih gaun berwarna ungu muda yang khusus dia pesankan. Dia juga baru menyadari bahwa rambut panjang Agnesia yang sangat dia sukai kini berubah menjadi pendek dan memperlihatkan kulit pundak yang putih dan halus. Kecantikan yang dominan, begitu percaya diri dan terlihat sangat segar.

Aaric bahkan menelan ludahnya kasar setelah memperhatikan tampilan Agnesia dengan seksama. Cantik, Sexy dan menggoda. Bahkan dia tidak yakin lagi bisa menahan dirinya. Tangannya bahkan tanpa sadar menarik lengan Sia untuk kembali tanpa mempedulikan pesta. Namun semua tertahan saat matanya kembali menatap Acacia.

"Cia, kenapa kau memakai gaun ini?"

Dan akhirnya rasa ingin tahu Aaric membuncah.

Acacia begitu puas diri saat melihat gaun yang dia kenakan memang sangat serasi dengan setelan yang Aaric kenakan. Agnesia memang tak berbohong bahwa gaun ini adalah gaun yang Aaric pesan.

"Aaric," panggil Acacia lembut karena tak menyadari perubahan ekspresi Aaric. Tangannya terulur tanpa sadar menyentuh jemari Aaric.

"Apakah aku sangat cantik?" sambung Acacia penuh percaya diri.

"Kalian sangat serasi," puji Agnesia tulus sebelum Aaric sempat menjawab. Dia mengajukan dua jempol tangannya kedepan lalu menggoyangkannya. Dia juga mengambil dua langkah kebelakang saat melihat ekspresi dingin Aaric.

Mendengar itu, Acacia semakin bahagia. Dia menatap Sia dengan senyum penuh kemenangan. "Sia, kenapa aku baru menyadari bahwa kau sangat baik hati."

Mendengar hal itu Agnesia menahan ejekan dalam hatinya. Namun saat melihat ekspresi Aaric yang kian dingin, dia mengambil langkah mundur sekali lagi.

"Yah Cia, aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya. Kalian sangat serasi."

"Sia, kau memiliki mata dan penglihatan yang sempurna," puji Acacia kembali. 

Acacia akhirnya memberanikan diri berdiri tepat di samping Aaric. "Karena hanya aku yang paling pantas berada di sampingnya," ucapnya dalam hati.

Dengan penuh percaya diri, Acacia akan bertingkah sebagai tunangan Aaric seperti sebelumnya. Seperti Agnesia kembali dan merebut semua miliknya.

Dan jawaban Sia membuat tatapan Aaric menajam. Dia menatap tunangannya tak percaya. Setelah melihatnya bersama Viola, dia merasa Sia sangat tak biasa. Meninggalkan tagihan hotel, meninggalkannya sendiri ke pesta bahkan kini tunangannya memberikan gaun yang dia lukis dan pesan pada Acacia.

Tak sampai di situ, tunangannya ini bahkan menjodohkan dirinya pada mantan tunangan palsunya. Sungguh tak bisa dipercaya. Dia benar-benar merasa tak lagi mengenal tunangannya.

"Menyingkir," ucap Aaric pelan, dia menatap sekitarnya, pada suasana pesta yang sangat ramai. Tak sedikit mata yang memandangnya berdiri berdampingan dengan Acacia. Hal ini akan memperburuk citranya.

"Kataku, menyingkir!" ulang Aaric tajam.

Acacia membeku, dia menatap Aaric seolah tak percaya. "A-aaric, apakah ada yang salah?"

Acacia sangat ingat bagaimana kata-kata Agnesia siang ini saat mereka bertemu di salah satu toko pakaian ternama. Kata-kata Agnesia kembali terngiang di telinganya.

Gaun berwarna Ungu muda ini untuknya!

Dan Aaric tidak mencintai Agnesia, melainkan mencintainya!

Agnesia bahkan mengatakan bahwa mereka berdua sangatlah cocok bersama.

Tunangan Aaric hanya bisa dirinya!

Pikiran-pikiran itu terus berkembang secara liar. Tapi saat mendengar Aaric menyuruhnya untuk menyingkir, perintah itu jelas bukan untuk dirinya. Itu pasti Agnesia. Ya, perintah itu pasti untuk Agnesia.

Dengan senyum dingin, Acacia menatap Agnesia. "Sia, menjauhlah. Aaric tak menyukaimu."

Untuk beberapa saat Agnesia tertegun, dia mencerna semuanya dan tiba-tiba senyum tipis terukir. Tiga langkah ke belakang, dia mundur dengan penuh percaya diri. Matanya menatap Acacia puas, meski dia tahu wajah Aaric mulai menggelap. Kali ini jarak antara dirinya dan Aaric sudah cukup jauh.

"Masalah kalian, tak ada hubungannya denganku. Acacia, kau harus menanggungnya," pikir Agnesia puas. Karena dia hanya akan menjadi penonton dengan latar belakang pesta yang memukau.

"Itu bukan Sia, tapi dirimu!" tekan Aaric tak lagi bisa menahan emosinya.

Acacia tertegun, tubuhnya terhuyung karena tangan Aaric mendorong tubuhnya. "A-aaric, kau!"

"Cia, sadari tempatmu! Ini ditengah keramaian!" peringat Aaric lagi.

Acacia masih mematung, seolah tak percaya. Namun saat Aaric menyebut tentang keramaian, matanya sontak menatap sekeliling. Pesta yang ramai. Halaman dan aula utama hampir penuh. Dan tak sedikit mata yang memandang mereka.

"Apakah semua jelas?" Tanya Aaric dingin. Matanya masih saja menatap gaun yang Acacia kenakan dengan tidak rela. Gaun canti itu harusnya melekat pada tubuh tunangannya. Dan malam ini harusnya mereka berangkat bersama.

Aaric yakin, semua mata akan tertuju pada mereka. Karena pesta ini adalah kali pertama mereka berdua secara resmi tampil di depan publik setelah tujuh tahun bersama.

Mendengar kata-kata Aaric yang dingin, Acacia mengangguk patuh. Dia menundukkan kepalanya saat menyadari Aaric masih menatapnya. Kedua pipinya tanpa sadar bersemu merah. Benar, dia lupa satu hal, bahwa ini adalah pesta dan tempat keramaian. Dia dan Aaric tak bisa terlihat bersama.

Karena urusan pertunangan Aaric dan Agnesia belum resmi di batalkan. Aaric baru saja menyadarkannya untuk bersikap hati-hati. Itu semua adalah bentuk perhatian padanya.

Menyadari hal itu Acacia semakin yakin bahwa Aaric benar-benar mencintainya.

"Aaric, aku akan mendengarkanmu dengan patuh," ucap Acacia lembut. Dia mundur selangkah lalu menatap Aaric penuh cinta.

Melihat tatapan itu Aaric merasa muak. Dia merasa Acacia meninggalkan otaknya. Tapi itu tidak penting, yang terpenting adalah tunangannya. Agnesia pasti salah paham kembali dengan suasana ini. Sama seperti siang tadi.

"Sia, aku bisa jelaskan semuanya,"

Agnesia yang berdiri cukup jauh dari Aaric tak mendengar sama sekali. Dia begitu sibuk dengan kue di piring kecilnya dan sesekali melihat tontonan menarik di depan matanya. Namun matanya menangkap sosok cantik dengan balutan gaun berwarna ungu muda yang cantik.

Kulit putih, rambut disanggul ke atas dengan meninggalkan beberapa helai di pinggir wajah. Make up tipis yang membuat wajah itu terlihat semakin cantik. Kehadiran wanita ini membuat mood Agnesia semakin membaik.

"Tokoh utama telah datang. Drama ini akan benar-benar menarik dan menegangkan. Aku tak boleh melewatkannya," jerit Agnesia dalam hati. Dia benar-benar antusias untuk melihat akhirnya.

"Sia-"

"Aaric, akhirnya aku bertemu denganmu."

Panggilan Aaric terhenti saat suara familiar terdengar. Seluruh tubuhnya menegang dengan rasa tak percaya saat pelukan hangat dari belakang tubuhnya membuat seluruh tubuhnya kaku. Matanya bahkan mulai meninggalkan Agnesia untuk berbalik memeriksa pemilik suara.

"Aaric, aku mencarimu dari tadi."

"Viola," ucap Aaric seolah tak percaya. Dia melepaskan pelukan Viola cepat. "Viola, kenapa kau bisa di sini? Tidak, bagaimana kau bisa menghadiri pesta ini?"

Karena untuk masuk ke pesta ini, diperlukan undangan resmi. Dan keluarga Viola tak memenuhi syarat untuk hadir.

Viola tersenyum saat menyadari tak ada satu wanita pun di samping Aaric. Itu artinya tempat itu kosong. Tunangan Aaric, dia bahkan tak bisa memikirkannya. Wanita itu pasti begitu kecewa pada Aaric sampai membiarkan Aaric pergi sendiri menghadiri pesta. Untung saja dia datang.

"Aaric, kau pasti menungguku. Harusnya kau menjemputku saja,"

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Kawin Sama Mantan   36. Kita akan membantu Sia.

    "Jadi kau benar-benar bertemu dengannya?"Dalam sebuah ruangan VIP di salah satu clup malam terbesar di kota JinLan, beberapa wanita cantik telah berkumpul. Salah satu dari mereka menikmati segelas Wine dengan tatapan tak percaya pada teman cantik di depannya. "Kau benar-benar telah bertemu dengannya?" Pertanyaan yang sama terulang kembali karena tak juga mendapatkan jawaban pasti. "Cassie, berhenti main main dan katakan semua. Jangan mencoba bermain rahasia." Valerie membuang tatapannya tak sabar. Lexsi sedikit tertawa, terlihat acuh tak acuh tapi dia jelas memasang telinga lebih peka. Cassie mengangguk. "Aku benar-benar bertemu dengan simpanan Aaric, tunangan Agnesia.""Mantan tunangan, Cassie." Melody menikmati makanan ringan dan membenarkan. "Berita pembatalan pertunangan telah resmi diluncurkan oleh keluarga Agraf."Cassie mengangguk. "Ya, Melody benar. Mantan tunangan. Mereka berdua datang ke salah satu toko ku.""Bagaimana penampilannya? Apakah Sia kita benar-benar seoran

  • Kawin Sama Mantan   35. Perjanjian bersyarat.

    Semua mata menoleh, melihat sosok ramping berambut pendek. Terlihat sangat sombong, namun memiliki aura tenang yang tak bisa di miliki semua orang. Bahkan hanya dengan berdiri, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, mereka semua merasa terlalu enggan. "Apakah dia orangnya? Apakah dia pemilik GrafiSia yang asli?" "Dia tak pernah menunjukkan wajahnya selama rapat pemegang saham, tapi semua orang tahu bahwa perusahaan ini miliknya.""Dia terlihat sangat cerdas, aku tak yakin bahwa dia benar-benar hanya diam selama ini. Siapa yang tahu bahwa dia bergerak diam diam?""Tapi tak ada yang bisa menggantikan Tuan Aaric. Dia sudah memimpin sangat lama. Dan membuat GrafiSia sebesar ini. Kita harus menolaknya."Semua orang tak ada yang berani bicara keras, tapi karena kata kata Acacia semua orang sedikit meragukan kemampuan Agnesia. Mereka semua mulai berbisik pelan, dengan mata menilai setiap gerak gerik Agnesia. Bahkan Aaric menatap Agnesia tanpa bicara. Melihat sosok Sia yang sangat tenang, tan

  • Kawin Sama Mantan   34. Aaric jual diri 🤣

    GrafiSia Group sangat ramai pagi ini. Hampir seluruh pekerjaan melayangkan petisi keberatan kedatangan Agnesia. Di balik keramaian itu, Acacia melangkah dengan pakaian kerjanya dengan rambut di ikat tinggi. Dia menatap Aaric yang menatap para pekerja dari lantai atas dengan senyum dingin. "Bukankah sudah kubilang? Mengalahkan Agnesia, aku bisa mengaturnya. Aku sudah bekerja di sini selama tujuh tahun lebih. Aaric hanya aku yang bisa menggantikan dia."Aaric tak menoleh. Dia harus melakukan semua upaya untuk mempertahankan keluarganya. Tapi diantara banyak pilihan yang tak dia sukai, Acacia salah satunya. "Aaric, jangan lupa janjimu." Pelukan hangat di punggung Aaric tak membuat Aaric bergerak. Aroma jejak Acacia pada hubungan mereka semalam membuat hatinya mati rasa. Saat ini seluruh pikirannya hampir gila memikirkan Agnesia. Aaric tak menjawab, dia bahkan rela menjual dirinya sekali lagi pada seorang wanita demi keluarga. Dia rela menuruti kemauan Acacia agar bisa mengumpulkan s

  • Kawin Sama Mantan   33. Buktikan kemampuanmu.

    "Nona, kau harus bangun sekarang. Cepat!""Paman, ini masih pagi.""Nona, kau harus mengunjungi tempat perbelanjaan yang kau punya hari ini karena ada beberapa masalah.""Paman, biarkan Aaric menanganinya.""Aaric? Nona, bangunlah dari mimpimu atau seluruh asetmu dicuri!""Tidak!" Teriak Sia langsung terbangun dari tidurnya. Tapi dia kembali tidur saat melihat Wenart di kamarnya. "Paman, ini masih pagi.""Tidak, kau harus bangun sekarang. Bangun,""Paman, sebentar lagi. Matahari bahkan belum tinggi.""Bangun. Kau harus lari pagi sebelum pergi bekerja."Wenart menarik tangan Sia paksa. "Pelayan, mandikan dia."Beberapa pelayan masuk dengan patuh. Meski mereka sedikit takut tapi tak ada yang berani menolak. "Nona muda, kami akan membantumu."Sia diseret masuk ke dalam kamar mandi. Selanjutnya teriakan terdengar dari balik kamar mandi. Wenart tak mempedulikan hal itu. Dia menyuruh pelayan membuka koleksi pakaian Sia, dan dia hanya bisa mendesah saat Sia sama sekali tak memiliki pakaian

  • Kawin Sama Mantan   32. pewaris utama.

    "Nona muda," "Paman," Wenart tersenyum memberikan tas Sia yang dia amankan. Meski sedikit terkejut, Sia tetap menerimanya. "Pelayan mengamankan tas tanganmu. Kebetulan aku sedang menyelesaikan misi dari ketua.""Paman, terimakasih. Karena telah membantuku menyelesaikan semuanya.""Ini belum selesai. Seluruh asetmu akan kembali segera. Sekarang, sangat berbahaya untuk keluar sendiri. Nona, aku akan mengantarmu pulang.""Tapi aku membawa mobil sendiri. Paman, aku tak akan merepotkan paman.""Tidak, kau tak bisa pulang sendiri atau pun keluar sendiri dalam minggu ini. Keluarga Blade bisa saja merencanakan hal buruk. Nona, aku akan mengantarmu pulang."Nasehat yang disampaikan sangat lembut, menyentuh hati Sia yang dingin. Dia mengangguk patuh menuruti Wenart. "Pak Lee aku akan kembali. Terimakasih telah membantuku selama ini," ucap Sia mengucapkan selamat tinggal. Pak Lee tak berkedip saat melihat Wenart tiba tiba muncul di samping Sia. Dia tidak bisa menahan sesuatu yang akan meled

  • Kawin Sama Mantan   32. Penyitaan II

    "Lihatlah suami yang begitu mencintai istrinya.""Presiden membawa istrinya pulang.""Mereka sangat harmonis. Tak peduli semarah apapun istrinya, jika suaminya selalu seperti itu, pernikahan mereka akan bertahan lama."Darren mendengar bisikan bisikan tersebut setelah Adrian dan Sia membuat seluruh resto hampir ribut. Dia membawa tas Sia setelah melakukan pembayaran namun uangnya sama sekali tak diterima. "Hotel ini milik nona muda kami, Agnesia Agraf. Tuan tak perlu membayarnya."Darren tertegun, dia akan melangkah namun kemudian berbalik berniat menyerahkan tas Sia di tangannya pada pelayanan tersebut. "Tuan, tas di tanganmu, bisakah kau menyerahkan padaku?" Darren berbalik lagi, pandangannya langsung menajam saat dia tahu bahwa yang mengajaknya bicara kali ini adalah pria paruh baya yang sedari tadi mengawasi Sia sejak mereka makan malam. "Kenapa aku harus menyerahkannya?" Tanya Darren hati hati. "Aku akan mengembalikannya sendiri pada pemiliknya."Pria paruh baya itu mendesah.

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status