Home / Romansa / Kawin kontrak / Bab 2 Perjanjian Pernikahan Kontrak

Share

Bab 2 Perjanjian Pernikahan Kontrak

Author: Raraanos
last update Last Updated: 2021-09-14 10:13:14

Devi mengecek ponselnya dengan gelisah, ia berdiri tidak nyaman di tepi jalan menunggu Lisa menjemputnya. Setelah Lisa menghubunginya bahwa semuanya baik-baik saja dan pernikahan kontrak itu akan segera dilakukan, Devi langsung menghubungi Sesa untuk mengatakan kabar itu dan Sesa pun senang dengan hasilnya dan menyemangati Devi.

Kini sudah dua hari sejak hari itu dan pernikahan kontrak itu akan dilakukan pada hari ini juga.

"Semua akan baik-baik saja Devi, kamu hanya perlu menikah lalu melahirkan anaknya... Setelah itu aku akan bebas kembali." Ujar Devi menyemangati dirinya sendiri.

Walaupun sebenarnya dia merasa agak takut, ah ketimbang takut, Devi lebih merasa gugup. Dia sadar, itu bukan pernikahan sungguhan, tapi Devi tetap merasa gugup.

Sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya lalu sang pemilik mobil itu pun membuka kaca mobilnya dan berkata. "Devi ayo naik, penghulu sudah menunggu."

Dengan langkah gugup Devi memasuki mobil itu, menuju tempat yang akan menjadi tempat pernikahan kontraknya.

"Kamu gugup Devi?" Tanya Lisa.

Devi mengangguk, "ya." Balas Devi jujur.

"Jangan gugup, semua sudah diatur oleh suamiku. Kamu hanya perlu duduk di sampingnya nanti." Ucap Lisa lalu mengajak Devi turun dari mobil karena mereka telah sampai di tempat tujuan.

Devi hanya mengikuti kemana langkah kaki Lisa berpijak karena ia belum pernah datang ke tempat itu... Tempat yang ternyata sebuah Apartemen mewah, Lisa pun membawa Devi naik ke lantai atas dan memasuki sebuah kamar yang tidak kalah mewah dari Apartemen itu sendiri.

Devi menelan ludahnya gugup saat melihat ada tiga orang pria di sofa, ia menerka-nerka manakah yang akan menikah dengannya.

"Ah kamu sudah datang Lisa, kalau begitu kita bisa melakukan pernikahan ini sekarang juga." Ucap pria yang duduk di sofa ujung kanan.

"Ya, silahkan."

Lisa menuntun Devi untuk duduk di sofa depan mereka, lalu seorang pria bangkit dan ikut duduk di sampingnya. Devi kembali menelan ludahnya menatap pria asing itu dengan jantung berdegup kencang, 'inikah pria yang akan menikahiku' batinnya.

°°°

Acara ijab qobul itu pun berjalan dengan lancar. Begitu juga dengan surat kontrak perjanjian pernikahan mereka. Perjanjian bila Devi harus bercerai dengan suaminya bila sudah melahirkan anak.

Kini Devi resmi menjadi istri kontrak seorang pria bernama Juan Gilberto.

"Aku sudah tidak sabar menunggu kamu mengandung dan melahirkan anakku." Ucap Lisa antusias, kini hanya tinggal mereka berdua yang ada di Apartemen itu karena Juan, penghulu dan wali untuk Devi tadi sudah pergi.

"Em Mba Lisa saya harus apa?" Tanya Devi bingung.

Lisa tersenyum, "tidak perlu kaku begitu, Devi."

"Tapi--"

"Anggap saja aku ini kakakmu, oke."

"Em baik Mba Lisa."

"Oke begitu lebih baik." Ucap Lisa saat Devi telah berbicara dengan biasa dan tidak se-kaku tadi. "Sekarang lebih baik kita ke salon, aku mau kamu tampil cantik nanti malam biar anak kita cepat jadi." Lanjut Lisa antusias lalu menarik lengan Devi keluar dari kamar apartemennya.

Devi hanya mengikuti Lisa dengan bingung, 'memangnya ada hubungannya dengan tampil cantik dan anak akan cepat jadi?' batin Devi tidak mengerti.

Lisa termasuk perempuan yang begitu baik menurut Devi. Berjam-jam tubuh Devi di pijat dan didandani secantik mungkin hingga tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam dan mereka pun kembali ke Apartemen.

"Kamu cantik banget Devi, Mas Juan pasti suka." Ungkap Lisa.

"Mba Lisa--"

"Ah aku aku harus pergi, sebentar lagi Mas Juan pasti kesini... Besok pagi aku akan datang lagi." Lisa pun memotong ucapan Devi dan segera keluar dari kamar Apartemen meninggalkan Devi seorang diri di kamar Apartemen itu.

Devi menghela napas, ia mengusap perutnya yang lapar... Ia tadi sebenarnya hanya ingin mengatakan pada Lisa bila ia lapar. Devi ingat, ia terakhir makan itu tadi pagi dan ini sudah malam. Devi sudah melewatkan waktu makan siang dan malam pun sepertinya dia harus kembali melewatkan waktu makan malam.

"Sabar ya perut." Gumam Devi pelan saat para cacing di perutnya pada demo minta makan dengan berbunyi-bunyi terus.

Klik!

Bunyi pintu Apartemen terbuka dari luar membuat Devi menatap asal suara, dari tadi ia hanya duduk di sofa sembari menunggu Juan dan kini pria itu sudah datang. Apa yang harus Devi lakukan?

Hal itu membuat Devi kebingungan sendiri.

"Kamu sendiri?" Tanya Juan saat melihat hanya ada Devi di sofa.

Devi mengangguk, "ya." Balasnya lirih.

"Lisa yang makeup kamu?" Tanya Juan lagi karena Devi hanya menatapnya dalam diam.

Lagi, Devi kembali mengangguk. Yah walaupun sebenarnya yang makeup adalah orang salon, tapi kan semua ini kemauan Lisa.

"Kamu sudah mandi?" Tanya Juan lagi.

Lagi, Devi mengangguk.

Juan mengerutkan dahi, "kamu tidak bisu kan?"

Kali ini Devi menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu biasakan balas ucapanku, bukan cuma mengangguk dan menggelengkan kepala saja!" Kata Juan.

Devi mengangguk, "eh, Iya."

Juan menghela napasnya, "ya udah aku mau mandi dulu. Kamu tunggu di kamar saja." Ucap Juan lalu melangkah ke kamar mandi.

Devi tau apa yang Juan maksud dengan menunggunya di kamar, malam ini adalah malam pengantin mereka dan hal itu sudah pasti membuat jantung Devi berdegup kencang.

Walaupun ini hanya pernikahan kontrak, tapi semua dilakukan layaknya suami istri sungguhan. Tentu saja! Jika tidak bagaimana mereka bisa punya anak?!

Devi duduk di kasur dengan gelisah, ia gugup dan bingung dengan apa yang harus dia lakukan nanti saat Juan masuk.

Haruskah dia yang mulai duluan?

Atau hanya duduk diam dan biarkan Juan yang memulai semua itu?

Banyak pertanyaan yang berputar di otaknya, hingga pintu kamar yang terbuka membuatnya shock karena melihat Juan masuk hanya menggunakan handuk putih sepinggang.

"Kita belum mulai, tapi kamu sudah keluar air liur."

Bersambung.

Terimakasih sudah mampir membaca jangan lupa untuk subscribe dan berikan love-nya untuk part ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Kawin kontrak   Bab 13 Devi bukan Pelakor

    [ Lisa Pov ]"Lisa siapa dia?""Dia adik sepupuku Mba.""Adik sepupumu? Apa dia Devi? Mama Olivia pernah bilang sama aku kalau kamu ajak sepupu jauhmu untuk tinggal di rumahmu selama kamu hamil?" tanya Mba Santika beruntun. Mba Santika adalah kakak pertama dari Mas Juan.Aku tersenyum dan mengangguk lalu membalas. "Iya Mba, itu benar.""Kamu tidak takut nih Lisa, bawa sepupu perempuan tinggal bersamamu?" tanyanya lagi.Aku pun menggelengkan kepalaku. "Tidak Mba, memangnya aku harus takut apa?""Ituloh, sekarang kan jamannya pelakor... Takutnya nanti dia nikung kamu kan." ucapan Mba Santika dengan mata yang melirik Devi di ruang makan.Mba Santika memang datang saat kami tengah makan siang.Aku tersenyum lebar untuk menanggapi ucapan Mba Santika tadi. Walaupun aku juga takut akan hal itu, tapi aku

  • Kawin kontrak   Bab 12 Juan Mencintai Devi?

    [ Devi POV ]"Aku menyukaimu."Aku tersenyum masam setiap mendengar Mas Juan mengatakan dua kata itu. 'Aku menyukaimu'. Aku tau, Mas Juan menyukaiku, lebih tepatnya menyukai tubuh ini."Devi.""Aku tau Mas.""Aku benar-benar menyukai kamu Devi.""Mas Juan sudah mengatakan itu berulang-ulang kali loh.""Itu karena kamu tidak percaya kalau aku benar-benar menyukai kamu, Devi.""Aku percaya kok, sebaiknya Mas Juan cepat pergi dari sini sebelum Mba Lisa datang menjemputku."Aku mendorong tubuh Mas Juan keluar dari ruang rawatku. Menghela napas panjang lalu duduk di atas tempat tidur.Tidak terasa kini kandunganku sudah berumur tiga bulan, kurang dari enam bulan lagi akan lahir bayi mungil itu. Aku mengusap perutku lembut, sayang sekali setelah lahir kami harus berpisah karena bayi

  • Kawin kontrak   Bab 11 Devi masuk rumah sakit.

    "Bagaimana keadaan Devi?" Tanya Juan panik.Dia baru saja sampai dirumah sakit karena Devi masuk rumah sakit akibat jatuh dari lantai kamar mandi. Saat ini kehamilan Devi sudah memasuki bulan ke tiga."Tidak tau, dokter masih memeriksanya." Balas Lisa seraya memeluk Juan.Lima menit kemudian, dokter keluar dari ruang UGD."Dokter bagaimana keadaan bayi kami?" Tanya Lisa berbarengan dengan Juan.Dokter itu menghela napas dan tersenyum ramah. "Kalian jangan khawatir, bayi dalam kandungan Ibu Devi sangat kuat. Jadi tidak terjadi apa-apa dengannya."Lisa dan Juan menghela napas lega mendengar ucapan sang dokter."Kami akan memindahkan Ibu Devi ke ruang rawat dulu, setelah itu baru kalian bisa menemuinya." Ujar Dokter itu lagi lalu kembali masuk ruang UGD."Syukurlah Mas, anak kita selamat... Aku sangat takut tadi saat mel

  • Kawin kontrak   Bab 10 Salah Kamar

    Juan baru pulang kerumahnya saat tengah malam tiba, rasanya tubuhnya pegal semua karena pekerjaan yang begitu banyak. Kebiasaan Bos bila akhir bulan pasti kerjaan numpuk, jika tidak di kerjakan ya sudah pasti tidak akan kelar. Yah walaupun sebenarnya Juan bisa saja mengandalkan sekretarisnya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Tapi Juan bukan orang yang selalu mengandalkan orang lain dan hanya menikmati hasilnya saja.Rumah tentu saja sudah sepi, Devi dan Lisa tentu saja pasti sudah tidur."Mau di siapkan sesuatu Tuan?" Tanya Mbok Desi.Juan menggelengkan kepalanya pelan, "tidak perlu Mbok...""Ya sudah kalau begitu Mbok Desi pamit kembali kebelakang." Pamit Mbok Desi lalu kembali ke kamarnya.Juan pun naik ke lantai atas dan memasuki kamarnya dan langsung merebahkan dirinya di atas kasur begitu saja tanpa membersihkan diri terlebih dahulu ia pun langsung tidur.

  • Kawin kontrak   Bab 09 Kedatangan Ibu Mertua Lisa

    "Mama!"Lisa tanpa sadar berseru kaget saat melihat Ibu mertuanya ada di dalam rumahnya dan tengah membantu Mbok Desi masak.Perempuan paruh baya itu tersenyum lalu menyambut menantunya dalam pelukan. "Kamu apa kabar sayang? Sudah lama kamu tidak main ke rumah, Mama merindukanmu."Biasanya, Lisa memang selalu datang ke rumah Ibu mertuanya itu seminggu sekali rutin. Tapi semenjak ia mengetahui bahwa Devi hamil, Lisa jadi melupakan kebiasaannya itu."Em maaf Ma, Lisa agak sibuk akhir-akhir ini.""Ya, tidak apa-apa... Mama mengerti kok, Juan sudah menceritakan semuanya dan Mama sangat bahagia akhirnya kalian akan punya anak." Ungkap perempuan itu antusias.Sebelum datang ke rumah itu, ia sudah lebih dulu menelpon Juan dan menanyakan kenapa Lisa tidak pernah datang ke rumahnya beberapa minggu ini dan Juan berkata bahwa Lisa tengah istirahat di rumah lantaran teng

  • Kawin kontrak   Bab 08 Maaf Devi Sudah Berbohong Nek

    Pagi harinya, Devi bangun begitu pagi dan langsung membereskan seprei yang berantakan. Takut Lisa keburu datang dan bertanya-tanya bagaimana cara tidurnya sampai seprei bisa sebentar akankah itu.Setelah membereskan tempat tidur, Devi pun langsung mandi. Baru saja selesai mandi, Lisa sudah datang ke kamarnya seperti biasa."Mba Lisa." Sapa Devi dengan senyuman seperti hari biasa.Lisa pun balas tersenyum, namun kali ini tidak selebar biasanya. "Kamu sudah mandi, mau kemana?""Em itu kan kemarin aku sudah izin sama Mba Lisa kalau hari ini aku mau ke rumah sakit..."Ya, Devi sudah mengatakan pada Lisa bahwa dia memiliki seorang Nenek yang tengah sakit dan dirawat di rumah sakit."Aku akan menemani kamu." Ucap Lisa."Tapi---""Tidak ada tapi-tapian, aku tidak mau kalau sampai kamu ceroboh dan membahayakan anakku na

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status